NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Kamis, 29 September 2011

3 Menit 1 Penjual

Komplek perumahan merupakan sebuah "pasar" bagi pedagang keliling. Apalagi perumahan tersebut dihuni oleh sebyah komunitas profesi yang heterogin, ini merupakan pasar yang menjanjikan bagi pedagang keliling. Karena sebuah komplek maka kebutuhan komunitas perumahan dengan berbagai profesi ini, kebutuhannyapun menjadi komplek juga.

Pagi sudah jelas hampir seluruh penghuni perumahan ini memerlukan sarapan. Tentunya hal sangat praktis bila ada penjaja sayur atau lijo yang menjajakan dagannya. Meski ada beberapa penghuni perumahan ada yang lebih memilih jalan-jalan dan mencari penjual sayur (walk in). Namun sejak matahari sudah menggambar langit dengan warna kejinggaan, saat itu pula sudah mulai bergantian lewat hampir di seluruh gang jalan perumahan bergantian berbagai pedagang melintasiya.

Mulai pedagang roti dari brand a samapi z, pedagang ayam bubur dengan orang yang berbeda. Belum lagi penjual tempe dan tahu yang juga ikut meramaiakan persaingan dalam pasar komplek ini. Ada juga lewat penjaja onde-onde, krupuk dari berbagai bentu dan beda penjual. Semua pedagang itu ikut dalam kompetisi yang tidak ada regulasinya. Asal saja punya produk, alat transportasi dan keinginan keras untuk mendapatkan hasil dari pasar ini.

Jam 6 pagi merupakan trafik yang tinggi untuk para penajaja berbagai produk di perumahan kami. Sehingga tanpa disadari hari Kamis ini (29/9), selama 10 menit, saya mencoba mengamati seberapa banyak pedagang yang lewat, khususnya di depan jalan rumah saya. Meski dengan hitungan statistik yang ngawur, tetapi setidaknya ini merupakan ukuran yang dapat digunakan sebagai bahan awal sebuah standarisasi trafik penjaja produk keliling di sebuah perumahan. Dan hasil ini tidaklah akan sama antara gang yang satu dengan yang lain dalam sebuah komplek perumahan, apalagi perumahan yang berbeda.

Pengamatan saya hanya berinterval 10 menit saja. Saya amati dalam 10 menit ternyata ada 3 penjaja keliling yang melintas di depan rumah saya. Ini berarti dalam 3 menin ada 1 penjual yang melintas. Dalam interval waktu yang berbeda atau agak siang sedikit melewati batas waktu "penelitian" saya itu lain lagi tentunya. Trafik itu semakin rendah. Mungkin saja hal yang sama juga terjadi pada jam amakan malam. Bedanya pedagang keliling itu lebih banyak penjual makanan, mulai nasi goreng keliling sampai penjual tahu tek.

Karena hal ini lebih dari pada sebuah kebutuhan (need) daripada keinginan (want), maka rata-rata penghuni komplek banyak yang melakukan transaksi, ini sebuah peluang yang menjajikan bagi pedagang keliling di perumahan. 

Kesimpulan sederhana yang saya dapatkan adalah, bahwa penjual harus melakukan terobosan dalam menjajakan produknya. Terkadang masing-masing mereka juga mempunya deferensiasi dalam menarik pembeli agar keluar dan menengok dengan bunyia2an, entah klakson motornya, entah dengan suara-suara merayu dan sebagainya.Pokoknya tanpa disadari konsep PDB (positioning, deferensiasi dan brand) ala Hermawan Kertajaya , mereka lakukan...
Hal lain, ternyata apa saja bisa kita lakukan dalam dunia pemasaran ini. Dalam hal tertentu, pangsa pasar begitu masih sangat terbuka, keterkitan waktu, kebutuhan dan keinginan dari calon pembeli memang harus diperhatikan.Saya rasa tidaklah mungkin seorang penjual es batu menawarkan dagangannya saat menjelang malam, atau penjual ronde (angsle) menjajakan dagangannya pada siang hari bolong. Kira-kira begitu. Masalahnya tidak setiap pedagang bisa melakukan itu, mungkin karena malas menghadapi persaingan.***Nangkris
Selengkapnya »»  

Selasa, 27 September 2011

"Gembok" Yang Senantiasa Terbuka


Ketika kita membeli 1 unit gembok tentulah berharap dapat memberikan keamanan kepada ruang,rumah atau lahan lain yang perlu diamankan. Tak seorangpun dapat mengganggu , tak seorangpun dapat bisa masuk tanpa memegang kunci gemboknya. Mungkin tidak juga Anda, bila tidak memegang kuncinya! Bisa dikatakan bahwa ruang yang kita amankan itu adalah sebuah privasi. Sebuah ruang yang tak seorangpun bisa masuk, kecuali sudah dapat akses dari kita selaku pemegang kuncinya.

Nah ketika kita berada dalam sebuah batas antara ruang atau area "dalam" yang kita amankan dan sisi luar yang setiap orang bisa keluar masuk, adalah merupakan sebuah pilihan. Apakah ruang atau area yang kita amankan juga bebas diberlakukan untuk orang orang lain? itu sepenuhnya pilihan Anda! tinggal menanggalakan saja gembok berikut kuncinya.

Demikianpula bila hal itu berhubungan dengan jati diri. Apakah Anda akan betah dalam area yang terkunci dengan segala aturannya bila ada peluang atau melangkah ke alam bebas sesuai jati diri Anda yang sebenarnya. Itulah sebuha pilihan! Tidak satupun orang bisa melarang tentang pilihan hidup Anda, selama dapat mempertanggungjawabkan pilihan itu. Banyak orang, tokoh dan lainnya yang telah memutuskan untuk melepaskan "gembok" yang menurut mereka justru menghalangi jalan hidupnya atau karirnya


Kita ingat Nomo Koeswoyo yang saat itu tergabung dalam Koes Bersaudara? Dia lebih memilih sebagai pengusaha dan lari dari gembokan keluarga Koeswoyo.
Ustad Jefry atau Uje telah memilih menjadi sebagai Ustad ketimbang penyanyi

Dorce Gamalama, dia lebih memilih menjadi seorang wanita daripada hidup sebagai laki-laki yang "tergembok" dan tidak dapat menunnjukkan jatidirinya sebagai lelaki!
Dan yang lagi hangat dibicarakan saat ini adalah Briptu Norman Kamaru, yang dengan tenang menentukan pilihannya di kesatuan Brigade Mobil suatu pasukan elitnya Polisi yang penuh tantangan dalam membela negara yang mungkin saja menurut Norman merupakan ruang yang tergembok dari keinginan jati dirinya menjadi seorang artis, dengan memilih menjadi sosok entertaint. Silahkanlah, atasan, teman atau masyarakat menyayangkan pilihan Norman Kamaru, karena Normanlah yang mungkin lebih tahu atas pilihannya itu.

Bila saja gembok itu masih saja Anda rasakan juga "menggembok" jati diri Anda cobalah untuk memilih dengan bijaksana. Karena berada didalam ruang yang tergembok dengan di alam lainnya adalah sama. Kita tengah menjalankah ibadah! dengan segala variasinya. Dua-duanya ada resiko, ada tanggungjawab, ada kebahagiaan? dan mungkin juga kesengsaraan! Selamat memilih!***Nangkris (27 September 2011)

Selengkapnya »»  

Senin, 26 September 2011

Jalan Terjal Mahmud Abbas


Monday, 26 September 2011

Kita terpesona menyaksikan seorang tua berambut putih, usianya 76 tahun, menyungging senyum, mengayunkan langkah dengan percaya diri di pusat Kota New York, Amerika Serikat, Jumat pekan lalu. Ia, Mahmud Abbas, Presiden Otoritas Palestina, khusus datang melamar agar Perserikatan Bangsa-Bangsa menerima Palestina sebagai anggotanya yang ke-194. Tak usah tergesa-gesa, katanya dengan tenang kepada anggota Dewan Keamanan, pelajari proposal itu baik-baik sebelum memutuskan.


Lelah menunggu negosiasi yang tak kunjung bersambung sejak September tahun lalu, Palestina potong kompas: mengabaikan Israel dan melamar menjadi negara anggota PBB. Dua negara langsung kebakaran jenggot. Israel dan sekutu utamanya, Amerika Serikat, cepat-cepat mengancam Palestina agar mengurungkan niatnya. Berbicara dengan Abbas pekan lalu, Amerika berjanji memveto langkah ini dalam Sidang Dewan Keamanan kelak.

Sedangkan Prancis mencoba membujuk. Jika Abbas membatalkan manuvernya, Palestina bisa diusahakan mendapat status seperti Vatikan, anggota PBB yang bukan negara tapi berstatus lebih baik dari entitas pengawas. Israel masih saja menggarisbawahi pentingnya negosiasi, seraya kembali melancarkan retorika sebagai korban: hidup tanpa ketenangan dikelilingi tetangga yang menginginkan kehancurannya.

Sebenarnya Palestina menempuh jalan yang terjal. Untuk memperoleh pengakuan sebagai anggota PBB, negeri kaum intifadah itu membutuhkan persetujuan 15 anggota Dewan Keamanan. Sebelum sampai di situ, mereka juga harus mendapatkan dukungan dua pertiga dari 193 anggota Majelis Umum. Sudah bisa dibaca, Abbas tak akan mengalami kesulitan mengumpulkan dukungan Majelis Umum. Namun bisa dipastikan ia akan dihadang anggota Dewan Keamanan yang memiliki hak veto seperti Amerika.


Namun Abbas harus diakui pandai berbicara dalam "bahasa" yang dipahami semua orang--terutama negara muslim Timur Tengah: demokrasi. Ia mengusulkan sesuatu yang paling mendasar dalam demokrasi, yakni kemerdekaan sebuah bangsa. Tak ayal lagi, jatuh cintalah masyarakat internasional kepadanya. Dukungan pun mengalir.


Apa boleh buat, kini semakin tercorenglah citra Amerika dan Israel dari masyarakat internasional. Bukankah Presiden Amerika Barack Obama sendiri, ketika berpidato di Majelis Umum PBB pada 23 September tahun lalu, mengungkapkan harapan akan Palestina yang merdeka dan hidup berdampingan dengan Israel pada 2011 ini. Sedangkan Israel, negeri yang kini dipimpin Benjamin Netanyahu, ambil bagian menghentikan negosiasi damai Palestina-Israel dengan melanjutkan pembangunan permukiman Yahudi di Tepi Barat. 


Israel semakin terpuruk. Apalagi ia tengah menghadapi masalah besar dengan dua mitra muslimnya: Mesir dan Turki. Hubungan Israel dan Mesir tegang setelah pasukan Israel menewaskan penjaga keamanan Mesir di Sinai bulan lalu. Kontak Israel dan Turki juga memanas setelah Israel menolak minta maaf atas tewasnya beberapa aktivis Turki dalam kapal kemanusiaan Mavi Marmara yang diserbu pasukan komando Israel.


Terlalu naif kalau kita berharap bahwa semua anggota Dewan Keamanan akan menyambut baik proposal ini tanpa kecuali. Namun langkah ini akan jelas menunjukkan bukti elitisme dalam diri PBB dan ketidakadilan Dewan Keamanan, khususnya dalam menangani masalah Palestina. Tak apa, dengan dukungan dunia internasional yang kian masif, posisi tawar Palestina tampaknya akan semakin baik. 
Korantempo 26/9




Selengkapnya »»  

Jumat, 23 September 2011

Ruang Publik di Media Sosial Mulai Diperebutkan


Friday, 23 September 2011


YOGYAKARTA -- Ruang publik di media sosial, seperti Facebook dan Twitter, kini menjadi lahan yang diperebutkan berbagai pihak untuk agenda masing-masing. Ini karena media sosial diyakini bisa memperkuat impak dari isu-isu offline--di luar jaringan elektronik. Dosen di University of Manchester, Inggris, Yanura Nugroho, menyatakan hal ini dalam konferensi internasional Social Media Culture: Political, Economic, Social, and Journalistic Challenges di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta kemarin.

"Bahkan di Indonesia ada partai yang memerintahkan anggotanya untuk membuat akun Twitter dan mulai ngetwitt," kata Yanuar. Dia membawakan presentasi bertema "Citizens in @ction: Social Media in the Contemporary Civic Activism in Indonesia.

Turut menjadi pembicara utama adalah Merlyna Lim, Phd, dari Arizona State University, Amerika; Dr Cherian George dari Nanyang Technological University, Singapura; dan Profesor Martin Loffelholz dari Ilmenau University of Technology, Jerman.

Menurut Yanuar, dengan sekitar 39,6 juta pengguna Internet, Indonesia saat ini merupakan pasar nomor dua terbesar di dunia bagi Facebook (35,2 juta) dan ketiga terbesar bagi Twitter (4,9 juta). Kian terjangkaunya telepon seluler serta karakter kultural orang Indonesia yang guyup dikatakan menjadi penyebab pesatnya perkembangan penggunaan media sosial.

Dalam sebuah penelitian pada 2010, Yanuar menemukan bahwa di Indonesia media sosial telah mulai digunakan secara terencana. Ini positif, menurut dia, karena interaksi yang dinamis dan terencana merupakan syarat bagi sebuah kampanye yang berhasil di media sosial.Meski demikian, belajar dari Arab Spring, Merlyna Lim mengatakan media sosial sendirian belum cukup untuk menggerakkan massa.

Meneliti penggalangan demonstrasi di Mesir, Merlyna menyimpulkan, untuk mengubah aktivitas online menjadi gerakan masyarakat yang sebenarnya di jalanan, media sosial harus punya tautan pada media lama, tradisional, besar, dan kecil. "Soalnya media sosial tidak memiliki kekuatan memaksa," katanya.

Menyadari kian pentingnya media sosial, menurut Profesor Loffelholz, saat ini 70 persen perusahaan di Jerman telah memiliki departemen yang secara khusus menangani media sosial. Meski demikian, baru sekitar 10 persen yang sudah secara serius terlibat dalam media sosial.

Secara umum para pembicara sepakat, untuk memaksimalkan peran media sosial ke depan, dibutuhkan lebih banyak analisis atas jejaring sosial. "Jadi konsentrasi kajiannya bukan lagi teknologi," ujar Cherian George. | ADDI MAWAHIBUN IDHOM | PHILIPUS PARERA
Selengkapnya »»  

Rabu, 21 September 2011

Dampak Krisis Eropa Mungkin Awal 2012

JAKARTA, TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Komite Tetap Pengembangan Industri Primer Pertanian Kadin Indonesia, Adhi S Lukman menyampaikan, dampak krisis Uni Eropa dapat mulai terasa pada awal tahun 2012. Ini memungkinkan sekalipun pangsa pasar ekspor nasional ke wilayah tersebut tidak besar.

"(Krisis) Eropa ini terus terang di Indonesia belum terasa ya. Tapi kita harus waspada, karena dampaknya biasanya tidak langsung ya. Ini yang kami lihat nilai tukar sudah mulai agak goyang-goyang sedikit. Tapi secara (keseluruhan) ini belum begitu terasa," ujar Adhi, di Gedung BI, Jakarta, Jumat (16/9/2011) sore.

Terhadap krisis di wilayah tersebut, Adhi mendengar bahwa krisis lebih berat ketimbang di Amerika Serikat. Ini mengingat Uni Eropa terdiri dari 27 negara, sementara AS merupakan satu negara.

"Itu (AS) langsung diselesaikan atau sepakat satu negara itu sudah beres. Tapi (Uni) Eropa ini (terdiri dari) 27 negara, (bahkan) saya dengar ada beberapa negara yang sudah mau keluar dari (uni) Eropa, yang menjadi isu-isu penting. Karena kalau satu negara keluar itu berantakan semua karena mereka satu union, satu community gitu. Nah ini yang berat," ujar Adhi.

Menurut dia, kalau perpecahan itu sampai terjadi, maka ekspor nasional akan terganggu. "Sementara ini, kalau ekspor kan kontrak 3-6 bulan. Kalau sampai benar Eropa terganggu, akibatnya kontrak itu mungkin setelah 6 bulan kemudian itu baru terasa. Wah, berarti awal tahun 2012 itu kira-kira mulai baru terasa," kata dia.

Adapun, lanjut dia, perdagangan sekarang ini hanya menyelesaikan kontrak lama. Terkait ekspor nasional ke Eropa, dia menyebutkan, salah satunya yang cukup besar, yaitu ekspor makanan dan minuman dengan nilai sekitar 500 juta dollar AS.

"Tapi memang tidak begitu terasa (dampak krisis yang sekarang). Tidak seperti China yang 60 persen produknya itu tergantung ekspor. Indonesia kecil sekali ya," sebut dia.

Oleh sebab itu, Adhi menuturkan, Indonesia harus waspada dan mencari alternatif pasar. Salah satunya, dia menyebutkan wilayah Timur Tengah yang sudah mulai tenang.

"(Pasar) Asia tetap harus kita genjot, terutama India, termasuk potensi yang harus kita genjot juga karena itu penduduknya besar. Dan kita sekarang sedang penjajakan FTA (Free Trade Area) juga dengan India," ujarnya.(*/tribun-timur.com)

Editor : Muh. Irham
Sumber : Kompas.com
Selengkapnya »»  

Senin, 19 September 2011

Buah 'Putih' Usir Risiko Stroke


 
Monday, 19 September 2011

Peribahasa tua bahwa "sebutir apel sehari dapat menjauhkan dokter", menurut sebuah studi ilmuwan Belanda, ternyata layak diikuti. Para peneliti menemukan bahwa memakan banyak buah dan sayuran berdaging putih, seperti apel dan pir, dapat melindungi Anda dari serangan stroke.

"Untuk mencegah stroke, orang mungkin harus mengkonsumsi buah dan sayuran putih dalam jumlah yang cukup," kata Linda M. Oude Griep, peneliti utama studi itu dari Wageningen University di Belanda. "Makan sebutir apel sehari adalah cara yang mudah untuk meningkatkan asupan buah dan sayur putih."

Meski riset sebelumnya telah memperlihatkan manfaat kesehatan yang positif dari asupan buah setiap hari, studi baru ini menunjukkan adanya hubungan antara risiko stroke dan buah serta sayuran berwarna tertentu. Para ilmuwan meminta bantuan 20 ribu orang untuk mengetahui apa yang mereka makan selama setahun sebelumnya. Sebagian besar relawan berusia 41 tahun dan bebas dari penyakit kardiovaskuler pada awal studi.

Selama 10 tahun berikutnya, 233 orang mengalami stroke. Peneliti menemukan bahwa risiko terkena stroke lebih rendah 52 persen pada orang yang banyak mengonsumsi sayur dan buah putih dibanding orang yang sedikit makan buah putih itu.

Tim peneliti nutrisi manusia itu mengklasifikasikan buah dan sayur menjadi empat kelompok warna, yaitu jingga atau kuning, hijau, merah atau ungu, dan putih. Buah dikelompokkan berdasarkan warna daging dan bukan kulitnya. Meski berwarna merah, apel masuk kelompok putih.
Warna buah dan sayuran itu merefleksikan kandungan senyawa tumbuhan, seperti karotenoid atau pigmen organik, dan flavonoid.

Apel dan pir ada kemungkinan menurunkan risiko stroke karena mereka kaya akan serat dan flavonoid antioksidan yang disebut quercetin. Makanan lain yang diklasifikasikan putih adalah pisang, kembang kol, dan mentimun.

Studi itu menyatakan bahwa buah dan sayur hijau, jingga, serta merah tidak mempengaruhi risiko stroke para relawan. Namun Griep mengatakan orang tak perlu menyingkirkan buah-buahan itu karena dianggap kurang bermanfaat. "Buah dan sayuran dari kelompok warna lain mungkin memberi perlindungan terhadap penyakit kronis lain," ujarnya. | LIVESCIENCE
Selengkapnya »»  

Sabtu, 17 September 2011

Amati Leukemia pada Anak


Penyakit leukemia bisa diobati dengan masa pengobatan yang panjang dan harus di bawah pengawasan dokter yang ketat. Jika anak yang mengidap leukemia akut tak segera ditangani, dalam hitungan minggu dia bisa menemui kematiannya. Sedangkan anak yang mengidap leukemia kronis, jika tak segera ditangani, biasanya dalam hitungan tahun "malaikat maut" bisa menjemputnya. 


Penanganan anak yang mengidap leukemia berbeda-beda, bergantung pada tingkat dan tipenya. Biasanya, untuk mengobati penderita leukemia akut dan kronis, pasien harus menjalani kemoterapi (penyinaran) dan diberikan obat antikanker (stitostatika). Proses pengobatannya harus di bawah pengawasan dokter secara ketat. Sebab, obat stitostatika adalah obat berdosis tinggi yang bisa mengganggu organ tubuh lainnya, seperti ginjal, hati, dan jantung. 


Peran dokter di sini merekomendasikan obat-obat lain yang dibutuhkan untuk menangkal efek samping dari obat antikanker tersebut. Selain itu, pasien bisa menjalani metode pengobatan lainnya, seperti operasi atau transplantasi sumsum tulang.

Segera lakukan pemeriksaan ke dokter jika anak menunjukkan ciri-ciri sebagai berikut:


·  Kulit anak pucat kekuningan
·  Sesak napas
·  Timbul bercak-bercak biru pada kulit
·  Nyeri pada tulang
·  Badan demam (tidak jelas penyebabnya)
·  Lesu tidak bergairah
·  Perdarahan (mimisan) karena menurunnya kadar trombosit 
Sumber:korantempo 17/9/2011
Selengkapnya »»  

Kuli Bangunan Yang Kini Menjadi "Polantas"


Kalau saja Anda sering melewati jalan alternatif arah Surabaya - Jombang lewat kota Mojokerto, setelah diperempatan jalan ada seorang "polantas" yang selalu sigap mengarahkan lalu lalang kendaraan. Meskipun di perempatan tersebut sudah ada trafic light namun polantas sebut saja Parto (bukan nama sebenranya) hampir setiap hari selalu menjalankan tugasnya dengan penuh kedisplinan.

Polantas yang satu ini memang tidak punya pangkat polisi layaknya , apalagi jabatan, bagi dia tak penting. Tetapi sekilas orang melihatnya memang seperti polisi lanlu lintas. Sepatu jinggel khas polantas, rompi bertuliskan polisi. Tak lupa pula dicangklongkannya sempritan yang merupakan modal utama seorang poilisi lalu lintas. Setiap orang yang melintas eberapa ada yang membuka kaca mobil dan mengulurkan uang yang kemudian diterimanya. Sebenarnya tidak memberipun polantas ini tidak akan "menilang".

Dengan gaya khas polisi lalu lintas Parto memberikan isyarat begitu serius dan semangat bahkan lebih dari seorang polantas beneran. Sesekali apabila ada orang yang kemungkinan pernah dikenal seperti saya , maka dia akan mengangkat tangannya tanda memberikan hormat layaknya bintara kepada perwira! Setiap hari dia lakukan pekerjaan ini tanpa ada yang memberikan tugas ataupun jam kerja, tetapi hampir seharian Parto "berdinas" diperempatan Sooko ini.

Konon, sebelumnya Parto adalah seorang kuli banguanan pembuatan jembatan di daerah Trowulan, dimana jembatan ini merupakan kunci kelancaran daerah menuju Jombang dan ke Surabaya. Karena jembatan ini menjadi momok lalulintas karena sempit. Di situlah saat pembangunan jembatan ini Parto bekerja. Sesekali apabila istirahat dia ikut membantu para pekerja yang menyetop dan mengatur kendaraan yang melintasi jembatan darurat itu. Pada umumnya para pengendara merasa terimakasih atas bantuan pengatur jalan yang melintasi jembatan sehingga hampir semua pengendara memberikan uang receh maupun kertas kepada pengatur jalan ini. 

Hitung punya hitung Parto mulai mengkalkulasi hasil menjadi kuli bangunan dengan pengatur jalan. Setelah dikalkulasi ternyata hasilnya lebih banyak menjadi seorang pengatur jalan. Akhirnya profesi itu keterusan. Tetapi Parto terus melakukan improvisasi untuk minimal menyamai profil seorang polantans., kecuali pistol. Polisi lalulintas asli juga merasa terbantu dengan keberadaan Parto. sehingga mungkin saja baju, sepatu dan rompi bekas atau bisa jadi juga baru Parto mendapat jatah dari itu. Uniknya sebelum kini memiliki sepeda motor , Parto menghias sepeda ontelnya seperi mobil Brigade Mobil (BM) polantas! seru enggak?

Mudah2an dengan keteguhan hatinya sebagai pembantu polisi lalulintas , Parto mendapatkan nilai finansial yang cukup hingga dapat mensejahterkan keluarganya. Konon disamping mendapatkan "fee" dari pengguna jalan , Parto juga mendapatkan "angpou" dari anggota polantas! sudah sepantasnya! Apabila Anda penasaran yang berada di luar kota, apabila Anda dari arah Surabaya cobalah lewat arah kota Mojokerto menuju jalan RA Basuni, insyaallah Anda akan bertemu Parto!***Nangkris 


Selengkapnya »»  

Kamis, 15 September 2011

Kabel Terkecil di Dunia

Minggu, 13 Februari 2011 - Dunia siap untuk menuju sebuah peradaban dimana penggunaan nano partikel tidak dapat lagi dipisahkan dari kebutuhan manusia.

Cover jurnal ilmiah Science tanggal 4 Februari 2011 menampilkan potret mikroskop elektron dari beberapa kawat nano. Berapa ukuran kabel ini sehingga hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron? Diameternya hanya 10-50 nanometer, sedangkan kabel listrik biasa berdiameter 1, 1.5 atau 2 mm. Dan ini menjadi ukuran raksasa bagi kabel terkecil kita. Coba saja gunakan rumus luas lingkaran untuk menghitung luas penampang kedua jenis kawat ini dan bandingkan. Kamu akan menemukan kalau 10 miliar kabel nano yang ditumpuk baru berukuran satu kabel listrik kecil. Setara dengan jumlah kotak bungkus iPhone yang digunakan untuk menutupi seluruh kota Jakarta. Wow!

Jika anda perhatikan potret tersebut, anda bisa lihat bahwa kawat itu tidak mulus. Dia lebih mirip bantal guling yang empuk. Warna pink tersebut merupakan pencitraan buatan karena aslinya warna tidak ada dalam ukuran sekecil ini. Panjang gelombangnya lebih besar dari ukuran kabelnya sendiri. Kita tahu bahwa warna adalah gelombang elektromagnet. Sementara, tonjolan-tonjolan itu adalah molekul seng oksida.

Kabel nano ini menjadi tanda siapnya dunia menghadapi era elektronika miniatur dan kedokteran nano. Tanggal 17 Juli 2011 nanti, penemuan baru Sekolah Teknik dan Ilmu Bahan Institut Teknologi Georgia ini akan disajikan dalam Konferensi Penelitian Teknologi Nano Penyembuhan Kanker yang diselenggarakan Lembaga Penelitian Gordon. Kabel nano sendiri hanyalah satu dari banyak sekali penemuan yang akan diungkapkan dalam konferensi tiga hari ini. Temanya saja sudah “The Frontier of Science.”
Ingin tahu lebih banyak tentang konferensi ini, kunjungi saja situs resminya www.grc.org
Sumber artikel:http://www.faktailmiah.com/2011/02/13/kabel-terkecil-di-dunia.html
Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat