NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Sabtu, 23 Juli 2011

Cerita Profesor dan Nelayan

Suatu hari bertemulah dua orang sahabat lama di kampung pesisir sebuah pantai. Keduanya dulu sahabat dibangku SD dan SMP. Atas perjalanan sang waktu dan kesempatan maka selepas dari SMP maka mereka menjalani kehidupan masing-masing, yang satu pergi merantau ke kota untuk meneruskan jenjang pendidikannya hingga menjadi Professor dan satunya tetap tinggal di kampung nelayan menjalani kehidupan menjadi nelayan sejati.

Rentang waktu beberapa puluh tahun maka suatu hari Sang Professor pulang kampung mengunjungi sanak-saudara dan keluarga beserta teman-teman lamanya.

Bertemulah kedua sahabat itu dan kemudian saling melepas kangen. Sebagai bentuk reuni mereka maka teman yang berprofesi sebagai nelayan mengajak temannya yakni Sang Professor untuk naik perahu kecil memancing ikan ke tengah lautan.

Dalam perjalanan ke tengah laut terjadilah dialog yang menarik antara dua kawan lama ini.

“Apa kamu bisa bebahasa inggris?”, tanya sang professor kepada si nelayan.

“Wah, terus terang saja saya tidak sempat belajar bahasa Inggris karena aku hanya belajar sampai SMP dan kemudian menjadi nelayan setiap pagi & sore.” jawab si nelayan dengan ringan dan sedikit malu-malu.

“Rugi sekali kamu tidak bisa bahasa Inggris, dengan bahasa Inggris kamu bisa mempelajari aneka ilmu, berkeliling dunia, merantau dan bisa menjadikan kamu kaya raya. Sebaliknya jika kamu tidak bisa bahasa Inggris berarti kamu sudah kehilangan 50% hidupmu”, saut sang professor dengan nada yang mulai menampakkan keunggulan & kesombongannya.

Kemudian professor bertanya lagi, “Kalau ilmu matematika kamu bisa tidak?”.
Dengan malu yang makin besar, maka suara lirih sang nelayan menjawab parau, “Apalagi ilmu matematika, kamu tentu tahu sendiri lah dengan bekal aku cuma lulusan SMP pasti tidak tahu banyak tentang Matematika”.

Jawaban si nelayan menjadikan sang professor makin besar kepala dan merasa lebih dari sahabat lamanya.

Tiba ditengah laut tiba-tiba cuaca berubah menjadi mendung, dan ombak hujan bercampur angin lebat menerpa perahu kecil kedua sahabat tersebut.Melihat kondisi ini sang professor menjadi sangat ketakutan dan memegang erat-erat tepian perahu.

“Tenang saja kawan, ombak ini insya allah tidak akan membinasakan kita. Ini biasa terjadi kalau cuaca seperti ini”, celetuk si nelayan memberikan penerangan kepada sang professor.

“Kita tidak usah takut. Jika ombak menghempaskan perahu ini maka kita tinggal berenang beberapa ratus meter dari sini, maka kita akan sampai ke daratan pantai”, tambah si nelayan.Mendengar ucapan itu maka makin takutlah sang professor dan mendekap erat si nelayan.

Sang professor kemudian berkata, “Justru karena saya tidak bisa berenang maka saya takut jika perahu ini terbalik dan ombak menghempasakan kita di tengah laut”, berkata dengan penuh ketakutan.
“Wah percuma kamu jika jadi professor tidak bisa berenang, kalau tidak bisa bahasa Inggris & Matematika tadi kamu katakan akan kehilangan 50% hidupmu, tapi jika saat ini kamu tidak bisa berenang maka kamu akan kehilangan 100% hidupmu”.

Kesimpulan :
1.Jika kita mempunyai kelebihan maka kita tidak boleh mencela dan menghina kekurangan orang lain karena bisa jadi kita banyak kelebihan disisi yang lain tapi banyak juga kekurangan disisi yang lainnya.
2.Hiduplah saling mengisi agar kehidupan ini menjadi saling melengkapi dan semakin indah.

Disadur sesuai aslinya dari :http://ceritainspirasi-arif.blogspot.com/2009/06/cerita-profesor-dan-nelayan.html

Selengkapnya »»  

Selasa, 12 Juli 2011

Ada Lanskap Kuno di Dasar Samudera, Atlantis?

Ditemukan terendam di bawah Samudera Atlantik Utara. Diperkirakan berusia 56 juta tahun. 

Selasa, 12 Juli 2011, 06:29 WIB
Elin Yunita Kristanti, Febry Abbdinnah

VIVAnews - Atlantis, entah mitos atau fakta, terus jadi misteri dan diburu. Kota legendaris itu kali pertama disebut Plato dalam bukunya Timaeus dan Critias. Spekulasi beredar, ada yang mengatakan kota kuno berperadaban tinggi itu berada di Kepulauan Mediterania, Gurun Sahara, Amerika Tengah, Antartika, Spanyol, bahkan Indonesia. Meski belum ada yang sahih terbukti.

Baru-baru ini, sebuah lanskap kuno ditemukan terendam di bawah Samudera Atlantik Utara. Diperkirakan berusia 56 juta tahun lalu. Memiliki puncak-puncak yang diduga sebelumnya adalah gunung dan delapan sungai utama. Mengingatkan pada mitos Atlantis yang hilang.

"Ini seperti peta sebagian negara-negara darat," ujar Nicky White, peneliti senior dari Universitas Cambridge, seperti dimuat Live Science.

Ia pun menambahkan bahwa lanskap tersebut terlihat seperti fosil kuno yang diawetkan 2 kilometer di bawah dasar laut.

Sejauh ini, data telah menunjukkan lanskap sekitar 3.861 mil persegi atau 10.000 km persegi -- dari barat Kepulauan Orkney Shetland yang membentang di atas permukaan laut sepanjang 1 kilometer. Nicky White dan koleganya menduga itu merupakan bagian dari wilayah yang lebih besar yang bergabung dengan Skotlandia. Bahkan, dapat lebih panjang hingga Norwegia.

Penemuan yang dirilis dalam jurnal Nature Geoscience terbaru ini muncul tak sengaja saat perusahaan kontraktor seismik menggunakan teknik gema (advanced echo-sounding) untuk mengumpulkan data untuk sebuah perusahaan minyak.

Metodenya: tekanan tinggi udara melepaskan silinder logam, dan menghasilkan gelombang suara yang menjelajahi dasar laut dan permukaan di bawahnya, melalui lapisan sedimen. Setiap kali gelombang suara menghadapi perubahan material dari batu lumpur ke batu pasir, gema akan memantul kembali.
Mikrofon mengikuti di belakan kapal dengan kabel merekam semua gema. Informasi yang dikumpulkan lantas digunakan untuk membuat peta tiga dimensi.

Tim yang dipimpin oleh Ross Hartley, menemukan lapisan dengan tekstur yang berkeriput 2 km di bawah dasar laut. Para peneliti menelusuri delapan sungai besar, dan inti dari sampel yang diambil dari bebatuan di bawah dasar laut seperti serbuk sari dan batu bara. Hal ini merupakan bukti adanya kehidupan layaknya daratan.

Tak hanya itu, di atas dan di bawah deposit ini, mereka menemukan bukti dari lingkungan laut termasuk fosil-fosil kecil yang mengindikasikan bahwa tanah ini sempat naik ke atas permukaan laut untuk kemudian tenggelam.

Fakta ini memunculkan pertanyaan, apa yang membuat tanah ini naik dan tenggelam selama sekitar 2,5 juta tahun? Untuk diketahui, dari kaca mata geologi, 2,5 juta tahun hanyalah waktu yang sangat singkat. (art)
• VIVAnews


 

Selengkapnya »»  

Minggu, 10 Juli 2011

SMS Marzuki ke SBY Soal Nazar dan Demokrat

"Setiap anggota Dewan Pembina memiliki hak untuk menyarankan kepada Ketua Dewan Pembina." 

Sabtu, 9 Juli 2011, 15:59 WIB
Ismoko Widjaya, Suryanta Bakti Susila

VIVAnews - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie membenarkan telah mengirim pesan singkat (SMS) kepada Ketua Dewan Pembina Susilo Bambang Yudhoyono. Marzuki tidak menyangka, pesan singkat itu bisa bocor kepada media.

"Ya, saya kirim SMS ke Ketua Dewan Pembina dan tembusannya kepada anggota Dewan Pembina. Aneh urusan internal bisa beredar keluar," kata Marzuki dalam pesan tertulis kepada VIVAnews.com, Sabtu 9 Juli 2011.

Meski masih bertanya-tanya mengapa pesan singkat itu bisa bocor ke media, Marzuki tetap menjelaskan inti dari pesan kepada SBY itu. Menurut Marzuki, setiap anggota Dewan Pembina memiliki hak untuk menyarankan kepada Ketua Dewan Pembina.

"Itu mekanisme Partai," kata Marzuki. Dan Marzuki menegaskan, saran kepada SBY itu bukan untuk mendorong diselenggarakannya Kongres Luar Biasa untuk mengganti Anas Urbaningrum, sang Ketua Umum.

"Tindakan itu bukan untuk mendegradasi kepengurusan DPP/AU (Anas Urbaningrum). Tapi justru diperkuat dengan tindakan tegas Ketua Dewan Pembina, selaku Ketua Dewan Kehormatan untuk menindak siapapun yang melanggar perintah/Instruksi DPP," jelas Ketua DPR ini.

Bagi Marzuki, sikapnya itu justru untuk mengantisipasi agar tidak ada perang tanding antar kader Demokrat di media massa. "Padahal, sudah dilarang oleh DPP," tegasnya lagi.

Ini isi pesan singkat Marzuki Alie kepada SBY:

Yth Kawanbin/Bapak SBY,
Saya melaporkan, saat ini sdg berada di Rusia dlm rangka memenuhi und Parlemen Rusia. Malam ini banyak sekali sms yg masuk ttg Ruhut, Deny Kailimang, Amir syamsudin yg saling memojokkan dalam acara Jakarta Lawyers Club di TVone.

Saling serang antar pengurus partai bukan hanya kali ini tp sdh berkali-kalii. Kelihatannya manajemen partai sdh tdk efektif lagi, apapun perintah DPP sdh td ini masalah Leadership.

Memprihatinkan sekali, kita juga terkena imbas seolah tdk memperdulikan ttg kondisi partai. Sebenarnya saya sbg pribadi atau dalam kapasitas sbg wakawanbin tdk mau ikut2an dlm urusan yg melibatkan DPP PD secara operasional.
Namun kalau ini terus dibiarkan, setiap hari kita di degradasi oleh kita sendiri dengan provokasi media, kita akan menuju kehancuran. Mhn Kawanbin mengambil tindakan tegas utk menyelamatkan partai. (sj)
• VIVAnews 
Sumber web:http://politik.vivanews.com/news/read/232149-marzuki-alie--ya--saya-kirim-sms-ke-sby
Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat