NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Kamis, 27 Oktober 2011

Pelatihan Iternet Bagi Pesonil Korem 082 Mojokerto


Korem 0802(27/10/2011): Pada KAmis 27 Oktober 2011 telah dilaksanakan pelatihan Internet di BLC Telkom Mojokerto yang diikuti 25 personil Korem 0802 berserta karaywan sipil Korem.
Selengkapnya »»  

Selasa, 25 Oktober 2011

Semakin "Cantik", Persaingan Program Televisi.

Oleh: Nananang Kristyo - Nangkris

Ketika The Return oh The Condor Heroes   tayanag setiap Senin hingga Jumat di Indosiar, melibas rating program televisi lainnya pada primetime.Dimasanya film-film silat memang sangat perkasa untuk merebeut hati pemirsa. Ini mengalahkan Pendekar Ulat Sutra yang ditayangkan oleh SCTV, bahkan konon juga melibas film-film laga yang merupakan unggulan RCTI saat itu.

Maka apa yang terjadi, bukan saja demam Yoko The Return Of The Condor Heroes saja tetapi juga persaingan trik program antar televisi agar dapat merebut kembali perhatian pemirsa pada acara unggulan masing-masing pada primetime. Bahkan hal ini dapar menyedot perhatian anak-anak yang seharusnya demam membaca!

Trik yang diambil SCTV akhirnya menayangkan Pendekar Ulat Sutra pada hari Sabtu, dengan harapan agar tidak "telak" terhantam oleh Si Yoko! RCTI? Ya RCTI langsung menggebrak dengan program Layar Emasnya! Tahu kalau film-film Layar Emas memang film acion pilihan yang dapat menggoyahkan permisanya, SCTV tak ketinggalan ganti membuat program Sinema Unggulan, bahkan pada ulang tahun emasnya SCTV hampir 2 minggu menggeber Sinima Unggulan, bahkan film panas se kelas Basic Instink pun mewarnai Sinema Unggulan SCTV! ruarrrr biasa!

Kalau yang terbaru ini lebih seru lagi, ketika mata khalayak penonton TV dicengangkan oleh Opera Van Jawa (OVJ) TV7 tanpa putus 5 hari! Malah pengantar acara sebelumnya TV7 menghiasi programnya dengan Hitam Putih yang dijaga ketat oleh sang Master Dedy Corbuzer. Selingan ringan lainnya TV7 membuat Hot On The Spot selama 30 menit, baru penonton diasyikkan oleh 5 sekawan yang hingga sekarang terus bertahan di OVJ, Parto, Andre, Sule, Aziz dan Nunung.

Ya jelaslah TV lain tergusur. ANTV semakin getol dengan Tawa Sutranya Coyyy! Fisbuker, sementara kakak perusahaannya Trans TV menyiarkan acara lawak juga yang dikemas dengan nama CD? yang mengusung Opie Kumis, Jesica Iskandar, Rafi Achmad, Deny Caur dan Olga. Ya hasilnya seperti apa dari perang program ini, memang sangat tergantung dari kepiawaian sang programernya. Namun patut diakui OVJ masih tetap menempati rating tertinggi , hingga terpilih menjadi acara lawak tervfavorite tahun 2011.

Saya melihat persaingan acara programa TV ini sangat cantik dibanding perang iklannya produk-produk yang isinya hanya saling meyerang dan melemaahkan produk sejenis. Coba simak antara Kuku Bima dan Extra Joss! apalagi persaingan iklan operator tlekomiunikasi, ah malah msangat tidak enarik. Belum lagi saling "menuding" antara operator seluler  "F" dan "E" di radio siaran swasta Nasional. Tidak adakah cara menarik lainnya yang lebih "perlente" dan hasil nyata dari kualitas produknya? Kedua produk ini larut dalam pembuatan iklan yang terkesa emosional!

Ya sah-sah saja seh, tetapi kalau saja perang iklan produk ini setidaknya seperti perang program TV, saya menilai akan lebih berkualtias. Atau memang begitulah yang dapat/harus dilakukan dalam persaingan produk untuk merebut konsumen? Misalnya  dengan pola testimoni publik figur yang loyal dengan sebuah produk? Ya biarlah konsumen yang menilai lewat pendengaran, pendengaran dan penglihatannya! dan maaf dengan "alam kecerdasannya", tetap semangat! (dari berbagai sumber)

Selengkapnya »»  

Minggu, 23 Oktober 2011

DNA Para Inovator Dunia


Judul Buku: The Innovator's DNA
Penulis: Jeff Dyer, Hal Gregersen, Clayton M. Christensen
Penerbit: Harvard Business Review Press, Boston
Terbitan: Juli 2011
Tebal: 304 halaman



Apa yang akan terjadi ketika para pakar inovasi berkolaborasi? Salah satu jawabannya adalah ide brilian yang akhirnya menjadi sebuah buku best seller. Jeff Dyer, profesor strategi dari Brigham Young University; Hal Gregersen, profesor kepemimpinan dari INSEAD; dan Clayton M. Christensen, profesor administrasi bisnis di Harvard Business School bekerja sama merumuskan faktor yang menjadi kunci sukses para inovator dunia. Khusus bagi Christensen, buku ini melanjutkan kesuksesan bukunya terdahulu yang fenomenal, The Innovator's Dilemma

Ketiga pakar itu meyakini bahwa setiap individu mampu menjadi seorang inovator yang berhasil jika memiliki lima kebiasaan kreatif, yaitu associating, questioning, observing, networking, dan experimenting . Kelima hal itu didapat dengan cara mengidentifikasi perilaku para pemimpin perusahaan inovatif kelas dunia, mulai Steve Jobs (Apple), Jeff Bezos (Amazon), hingga Sir Richard Branson (Virgin Group).

Kesimpulannya, kelima kebiasaan tersebut tidak diturunkan secara genetis, tapi murni perilaku yang bisa dipelajari dan dilatih. Lalu, bagaimana para inovator ini menemukan ide yang disruptive , mengejutkan, brilian, sekaligus berbeda dengan yang lain?

Association adalah kemampuan untuk menghubungkan berbagai pertanyaan, masalah, dan ide yang berkecamuk di dalam pikiran. Mampu menghubungkan berbagai hal dari berbagai disiplin ilmu untuk menghasilkan sebuah ide kreatif. Sebagaimana Steve Jobs mengatakan creativity is connecting things .

Bagaimana cara melatih kemampuan asosiasi kita? Proses berbagi pengetahuan merupakan aktivitas yang disarankan agar selalu mendapatkan ide baru. Semakin banyak ide baru yang didapat, kian banyak asosiasi ide yang bisa dibangun dalam pikiran kita. Proses ini disebut sebagai Lego Thinking. Semakin banyak balok yang dikumpulkan, kian inovatif struktur bangunan yang mampu dibuat.

Kebiasaan berikutnya adalah mengajukan banyak pertanyaan yang gila, menantang, sekaligus provokatif. Mantan CEO P&G, A.G. Lafley, dikenal sebagai pemimpin bisnis yang gemar mengajukan banyak pertanyaan aneh dan tidak umum. Dua hal yang kerap menghambat kita untuk mengajukan pertanyaan provokatif adalah ketakutan untuk terlihat bodoh dan enggan dianggap tak kooperatif. Lebih baik diam daripada bertanya untuk kemudian ditertawakan.

Kemampuan bertanya ini harus dilatih, di antaranya dengan mengadakan sesi question-storming untuk mengajukan pertanyaan sebanyak-banyaknya atas sebuah masalah.

Berikutnya, seorang inovator adalah pengamat sejati. Tak hanya mengamati peristiwa, tapi juga menjadi pengamat terhadap hal-hal yang tidak eksplisit, seperti hubungan emosi antarmanusia, ide-ide yang berkembang, dan informasi yang beredar. Proses kelahiran mobil paling murah sedunia, Tata Nano, pada 2009 tak lepas dari kemampuan observasi sang CEO Tata Group, Ratan Tata. Ia tak sengaja mengamati sebuah keluarga kelas bawah di Mumbai yang mengendarai skuter dalam kondisi basah kuyup dalam suatu sore yang hujan pada 2003.

Tidak seperti kalangan eksekutif yang membangun jaringan untuk memperoleh akses ataupun menjual produknya, inovator membangun jaringan untuk sebuah tujuan sederhana: memperkaya pengetahuan. Pada 1987, Michael Lazaridis menghadiri sebuah pameran perdagangan untuk mendapatkan ide baru bagi perusahaan yang baru dibentuknya. Di sana, pendiri Research In Motion (produsen BlackBerry) itu menyaksikan presentasi DoCoMo dalam mengembangkan sistem nirkabel bagi mesin penjual Coca-Cola yang secara otomatis akan mengirimkan sinyal ketika stok mesin tersebut hampir habis.

Lazaridis kemudian mendapat ide agar perusahaannya berfokus pada teknologi pengiriman data secara nirkabel. Kini kita menyaksikan bagaimana perusahaannya menjadi salah satu pemain penting dalam industri telekomunikasi dunia.

Kemampuan terakhir adalah eksperimen. Hal ini bermanfaat bagi para inovator untuk mendapatkan data sekaligus melihat bagaimana ide-ide mereka bekerja. Jika gagal, mereka mencari solusi perbaikan dengan segera. Melatih kemampuan eksperimen bisa dilakukan, antara lain, dengan mengembangkan kemampuan baru, seperti mempelajari bahasa asing, yoga, dan olahraga baru.

Kekuatan buku ini terletak pada riset kolaboratif selama delapan tahun yang melibatkan lebih dari 100 pemimpin perusahaan inovatif dunia untuk merumuskan apa itu DNA inovator. Hasil riset ini meraih posisi runner-up pada acara Harvard Business Review McKinsey Award 2009. Buku ini juga menyediakan beberapa alat ukur untuk mengukur DNA inovator, baik pada level individu maupun korporasi. Jadi, apakah Anda adalah Steve Jobs selanjutnya? Periksa kembali DNA inovator Anda!

Yudo Anggoro, dosen Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB, kandidat doktor kebijakan publik di University of North Carolina, Amerika Serikat. 
(Sumber:KORANTEMPO)
 
Selengkapnya »»  

Jumat, 21 Oktober 2011

Kekayaan RI Naik Menjadi Rp 15.912 Triliun


JAKARTA, KOMPAS.com — Credit Suisse Research Institute mengumumkan bahwa kekayaan Indonesia mengalami peningkatan selama periode Januari 2010 hingga Juni 2011 menjadi 1,8 triliun dollar AS atau setara Rp 15.912 triliun.
Laporan tentang kekayaan Indonesia itu terungkap dalam keterangan tertulis Credit Suisse Research Institute mengenai laporan kekayaan global tahunan kedua yang dirilis di Jakarta, Rabu (19/10/2011).
"Dari Januari 2010 hingga Juni 2011, jumlah kekayaan total Indonesia meningkat sebesar 420 miliar dollar menjadi 1,8 triliun dollar AS," sebut Credit Suisse.
Lembaga ini juga menyebutkan bahwa dengan kondisi ini maka Indonesia menjadi salah satu dari 20 negara kontributor tertinggi bagi pertumbuhan kekayaan global. Indonesia berada di posisi 14 dari 20 negara tersebut. Adapun posisi pertama adalah Amerika Serikta dengan peningkatan total kekayaan 4,555 triliun dollar AS, kemudian China meningkat 4,072 triliun dollar AS, serta ketiga Jepang  dengan peningkatan 3,805 triliun dollar AS.
Dalam laporan itu juga disebutkan, Asia Pasifik muncul sebagai kontributor utama bagi pertumbuhan kekayaan global, dengan sumbangan sebesar 36 persen dari seluruh penciptaan kekayaan global sejak 2000 dan 54 persen sejak Januari 2010.
"Jumlah kekayaan global telah meningkat sebesar 14 persen dari 203 triliun dollar AS pada Januari 2010 menjadi 231 triliun dollar AS pada Juni 2011."
Menurut Credit Suisse, negara-negara berkembang tetap menjadi mesin penggerak utama pertumbuhan kekayaan global. "Pertumbuhan ekonomi tercepat terjadi di Amerika Latin, Afrika, dan Asia," demikian laporan Credit Suisse.(KOMPAS)
Selengkapnya »»  

Kamis, 20 Oktober 2011

Istana Hukum PKS


Thursday, 20 October 2011


JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyatakan pengurangan jatah menteri untuk Partai Keadilan Sejahtera, dari empat menjadi tiga kursi, merupakan bentuk hukuman. Sanksi itu dijatuhkan ke partai dakwah ini karena kerap berseberangan dengan suara partai anggota koalisi lainnya. PKS sering menyerang motor koalisi Presiden SBY, kata Ramadhan di gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta, kemarin.


Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa malam lalu, mengumumkan perombakan Kabinet Indonesia Bersatu II. Kursi untuk Menteri Riset dan Teknologi, yang sebelumnya diduduki Suharna yang kader PKS, beralih ke tangan Gusti Muhammad Hatta, yang sebelumnya Menteri Lingkungan Hidup. Pencopotan Suharna ini membuat jumlah menteri dari PKS di kabinet berkurang satu--dari empat menjadi tiga.

Anggota Majelis Syuro PKS, Cahyadi Takariawan, membantah anggapan itu. Walau bisa dikatakan sebagai pemicu, itu bukan satu-satunya, kata dia. Sikap keras PKS yang kerap disuarakan di DPR tak lepas dari tidak terlaksananya klausul-klausul dalam ikatan kontrak. Kerasnya PKS, kata dia, akibat tidak adanya komunikasi yang baik antara Presiden dan ketua-ketua partai koalisi.


Ramadhan Pohan berkeras bahwa pelanggaran kontrak politik justru lebih sering dilakukan PKS dibanding oleh Presiden atau Partai Demokrat. Lagi pula kontrak koalisi juga bukan merupakan kitab suci yang tak dapat diubah. Ia menjelaskan, kontrak pada 2009 itu adalah antara Presiden dan semua anggota partai koalisi. Bukan semata-mata buat PKS, katanya. Kontrak itu pun, kata dia, sudah diperbarui pada Maret 2011. Pembaruan itu dilakukan setelah terjadi penggembosan PKS dalam pemungutan suara panitia khusus skandal Bank Century dan mafia pajak.FEBRIYAN | SUNUDYANTORO

Menolak, Mogok, dan Mengancam



Aksi-aksi PKS yang tak seiring dengan kebijakan pemerintah terentang cukup panjang. Berikut ini beberapa di antaranya.


13 Mei 2009 => MENOLAK PENCALONAN BOEDIONO SEBAGAI WAPRES

Sekretaris Jenderal PKS Fahri Hamzah mengatakan partainya membina komunikasi dengan Partai Golkar setelah kecewa SBY memilih Boediono.


3 Maret 2010 => PENGUSUTAN BANK CENTURY

Dalam Sidang Paripurna DPR, Fraksi PKS ikut menyetujui bahwa penyelamatan Bank Century adalah salah.


20 Desember 2010 => Wacana POROS BARU KOALISI

Wakil Sekretaris Jenderal PKS Mahfudz Siddiq mengajukan wacana penggabungan partai tengah, antara lain PKS, PKB, PAN, dan PPP.


22 Februari 2011 => MENDUKUNG HAK ANGKET PAJAK

Sebanyak 56 suara Fraksi PKS setuju penggunaan hak angket mafia pajak lewat voting.


7 September 2011 => MENDUKUNG PANSUS NAZARUDDIN

PKS, melalui anggota Komisi III, Aboe Bakar al-Habsyi, mendukung pembentukan Panitia Kerja Kasus Nazaruddin.


20 September 2011 => MENOLAK MEMBAHAS RAPBN 2012

Anggota Fraksi PKS paling kencang menolak pembahasan RAPBN 2012 akibat pemeriksaan anggota Badan Anggaran DPR.


5 Oktober 2011 ==> Mengancam SBY

Anis Matta mengancam Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. "Kalau ada reshuffle pada PKS, (kontrak khusus) saya akan buka," katanya.
Sumber Diolah Tempo
Ilustrasi di luar sumber tulisan ini. 

Selengkapnya »»  

Selasa, 18 Oktober 2011

Cerita Kecil Seputar Google Yang Jarang Diketahui


1. Gaji Petinggi Google = $1
Banyak yang sudah mengetahui bahwa pendiri Apple, Steve Jobs bergaji hanya $1 per tahunnya. Namun tahukah anda bahwa Eric, Larry, dan Sergey juga berbagi skor sama untuk gaji tahunan mereka, yakni $1. Eksekutif top lainnya bergaji hampir 7 milyar rupiah per tahunnya.

2. Traffic Masuk ke Google
Kebanyakan dari kita akan mendatangi Google dari toolbar browser kita, langsung ke Google, atau dari situs lain. Situs apakah yang paling besar mendatangkan traffic buat Google ? Ternyata (saat ini) facebook.com (3.7%), yahoo.com (2.93%), youtube.com (2.22%). Ternyata situs pesaing banyak mendatangkan traffic :)

3. Traffic Keluar dari Google
Sebaliknya, kemanakah Google paling banyak mengirim traffic ? Ternyata sama saja : 1.facebook , 2. yahoo.com, 3. youtube.com. Google mengirim balik sama besar. Impas.
4. Bill Gates memonitor Google
Ketika Bill Gates ditanya wartawan pada tahun 1998 mengenai ancaman terbesar buat Microsoft. Si wartawan berharap jawabannya adalah salah satu dari Netscape, Oracle, Sun, atau Apple. Namun jawaban Bill Gates ternyata ialah ia lebih khawatir terhadap orang muda yang tengah mengembangkan teknologi baru di garasi rumah mereka yang akan menghancurkan model bisnis Microsoft.
Menariknya, tahun itu Larry Page dan Sergey Brin, dua pendiri Google, tengah berjuang di antara komputer-komputer murah di sebuah garasi sewaan di kawasan dekat Stanford University dan mengembangkan Google.

5. Kekhawatiran Eric Paling Besar
Sebaliknya, ketika ditanya siapakah pesaing Google paling kuat saat ini, Eric dengan cepat menjawab Microsoft dan Yahoo. Namun Eric juga menjelaskan yang paling mengkhawatirkan dia adalah perusahaan startup yang mulai memasuki cloud computing (semua data ada di server web) yang tidak terantisipasi Google atau yang tidak termonitor Google. Ternyata sama dengan Bill Gates, Google khawatir dengan pemain baru yang tak diperhitungkan. Well, paling tidak yang ini sudah termonitor.

6. LP dan SB masih sering mengusili Eric
Suatu kali LP, SB, dan Eric Schmidt sedang diwawancara wartawan. Sambil wawancara santai, LP dan SB bermain mainan Lego (susun balok). Si wartawan bertanya apa yang sedang dibuat oleh dua pendiri. Sergey menjawab: “Rencananya sih mau bikin reaktor nuklir, tapi kok malah jadi robot bazooka ..”. Lain lagi dengan Larry: “Yuk, kita buat patung-patungan Eric”. Eric hanya diam penuh kedewasaan dan kebijaksanaan :) .

7. Sekali Waktu Eric membalas LP dan SB
Seorang wartawan bertanya kepada Larry Page dan Sergey Brin apakah ada perubahan besar ketika Eric Schmidt jadi CEO Google. Larry menjawab, “Ya, kami belajar satu sama lain”. Eric menimpali, “Butuh 6 bulan buat saya untuk belajar cara kerja di Google. Baru setahun kemudian saya mulai bisa memahaminya. Nah, ketika semua sudah saya pelajari, Larry dan Sergey merubahnya lagi…” :) 

Sumber:http://tech19.wordpress.com/2009/12/30/cerita-kecil-seputar-google-yang-jarang-diketahui-2/
Selengkapnya »»  

Lima Prioritas Solusi Membangun Technopreneurship


Carunia Mulya Firdausy
Guru Besar dan profesor riset bidang ekonomi Pusat Penelitian Ekonomi LIPI

Rendahnya pemanfaatan inovasi bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) kembali disoroti harian ini, beberapa waktu lalu. Penyebabnya, menurut Menteri Riset dan Teknologi dalam sambutannya pada kuliah perdana creative technopreneurship bagi mahasiswa baru tahun ajaran 2011/2012 di Kampus Universitas Multimedia Nusantara (UMN), yakni tidak jalannya iklim technopreneurship sehingga perlu dibenahi. Ninok Leksono sebagai Rektor UMN juga mendukung pernyataan Menristek dan mengatakan agar inovasi iptek sukses, diperlukan semangat entrepreneurship yang melibatkan banyak anggota masyarakat.

Bagi negara di Asia Timur seperti Korea Selatan, Singapura, Malaysia, dan Jepang, membangun technopreneurship bukan pekerjaan sulit. Paling tidak enam sektor yang menjadi perhatian utama dan dijalankan secara sistematis, padu, dan konsisten. Keenam sektor tersebut ialah sektor pendidikan, penelitian, perdagangan, investasi, industri, dan keunngan. Keberhasilan pembangunan keenam faktor tersebut didukung pula oleh kondisi umum ekonomi, pemerintahan, dan infrastruktur yang memadai (baca Brahmbhatt dan Hu: 2007 dan Bank Dunia: 2010).

Selain faktor makro tersebut, faktor mikro yang berkaitan dengan ukuran dan berfungsinya pasar di negara tersebut juga kondusif. Faktor pasar itu, menurut hasil penelitian Adam Szirmai dkk (2010), memiliki korelasi signifikan terhadap perkembangan inovasi dan spesialisasi oleh entrepreneurs.  Pentingnya faktor pasar itu tentunya bukan temuan baru karena telah dinyatakan Adam Smith pada abad 18 dalam bukunya, Wealth of Nations, dan Schumpeter (1934) dalam bukunya, The Theory of Economic Development. Lantas, mengapa di Indonesia sulit? Apa akar masalahnya?  
    . '
Akar masalah
Pengalaman menunjukkan akar masalah utama di sini bukan terletak pada ketidaktahuan kita terhadap komponen atau faktor apa yang menjadi prasyarat dan syarat yang dibutuhkan dalam membangun technopreneurship. Begitu pula dengan konsep, kebijakan, program regulasi, dan apalagi institusi untuk membangun technopreneurship. Singkatnya, nyaris semua supply, side factors yang diperlukan dalam membangun technopreneurship tersebut telah dibangun di sini.

Yang belum ada atau berkinerja buruk ialah pemaduan dan pelaksanaan keterkaitan faktor supply yang telah dibangun dengan upaya menumbuhkan dan menciptakan permintaan (demand side) pasar domestik terhadap technopreneurship. Contoh yang paling nyata kegagalan pasar itu ialah 'mandeknya' pelaksanaan Peraturan Pemerintah No 35 Tahun 2007 tentang Alokasi Sebagian Pendapatan Badan Usaha untuk Peningkatan Kemampuan Perekayasaan, Inovasi, dan Difusi Teknologi. Peraturan pemerintah itu sampai kini nyaris tidak mendapat respons dari pelaku usaha baik pelaku usaha besar, dan apalagi pelaku usaha menengah.

Demikian pula dengan pelaksanaan Agenda Riset Nasional (ARN) 2010-2014 yang disusun Dewan Riset Nasional (DRN) dan telah ditandatangani Presiden yang sampai kini juga masih merupakan dokumen belaka dan belum dilaksanakan baik oleh LPNK (lembaga penelitian nonkementerian) dan LPK (lembaga penelitian kementerian), apalagi oleh perguruan tinggi dan lembaga litbang di daerah.

Lebih parah lagi dengan adanya gonta–ganti kebijakan dan program pembangunan iptek sebagai akibat berubahnya pimpinan di Kementerian Riset dan Teknologi maupun di kementerian atau institusi terkait lainnya, lembaga litbang yang 'dibawahkan' Kementerian Ristek, perguruan tinggi, industri, dan para pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya menjadi 'bingung' dalam menjalankan fokus kebijakan dan program pembangunan dan penguasaan iptek. Institusi itu kini cenderung berjalan sendiri-sendiri sesuai dengan selera masing-masing.

Belum lagi bicara soal penggunaan fasilitas technopreneurship yang masih berjalan dengan  prinsip 'ini punya gue dan elu kagak boleh pake'. Padahal, sumber dana dari alat dan perlengkapan iptek tersebut berasal dari satu sumber dana, yaitu APBN atau APBD. Kalau begitu, bagaimana prioritas solusinya?

Prioritas solusi
Untuk mengurai 'benang kusut' pembangunan technopreneurship, paling tidak terdapat lima prioritas solusi yang harus dilakukan. Pertama, pemerintah harus memiliki komitmen dan kepemimpinan yang kuat untuk membangun technopreneurship. Grand design yang berisi visi, misi, strategi, kebijakan, program dan regulasi, serta kelembagaan technopreneurship yang terintegrasi memang mutlak perlu. Namun, semua itu harus diikuti komitmen dan kepemimpinan yang kuat untuk melaksanakannya. Jika tidak, hasilnya pasti nihil atau berjalan di tempat.

Kedua, 'gonta-ganti' kepemimpinan memang bisa saja dilakukan. Namun, semestinya tidak selalu harus diikuti dengan perubahan fokus strategi dan kebijakan pembangunan technopreneurship jangka menengah dan panjang. Demikian pula dengan menjamurnya institusi seperti Komite Inovasi Nasional (KIN) dan Komite Ekonomi Nasional (KEN), yang terjadi belakangan ini semestinya tidak menambah 'kesemrawutan' dalam koordinasi dan sinergi kebijakan dan program pembangunan iptek nasional secara umum.

Ketiga, pengembangan supply side factors yang ada dan yang akan dikembangkan untuk membangun technopreneurship harus diikuti dengan kebijakan dan program berserta implementasi dari sisi permintaannya. Pasalnya, hukum yang menyatakan supply creates its own demand (Say's Law) tidak dapat diharapkan bekerja dalam konteks membangun technopreneurship di sini. Hal itu terutama karena fungsi pasar di sini tidak berjalan dengan baik seperti halnya di negara-negara industri dan maju. Padahal, berjalannya fungsi pasar merupakan syarat mutlak bagi pelaku usaha untuk memperoleh laba.

Keempat, bangunan technopreneurship yang didirikan tidak mesti bergantung pada hasil litbang (R&D) semata. Selain mahal, memerlukan waktu dan proses yang lama untuk mencapai pasar. Oleh karena itu, upaya keras untuk menemukenali dan kemudian memanfaatkan kemampuan sumber daya dan teknologi lokal yang tersedia harus diutamakan. Namun jika hal ini masih sulit untuk dilaksanakan, upaya transfer teknologi baik melalui penanaman modal asing, lisensi, bantuan teknis, penyalinan dan reverse engineering, maupun kerja sama dengan pihak asing tidak boleh diharamkan.

Kelima, reformasi sistem pendidikan tinggi formal yang tidak berimbang antara pengembangan disiplin ilmu sosial dan pengembangan ilmu-ilmu dasar, perekayasaan dan aplikasi teknologi. Demikian pula perbaikan dalam hal pelaksanaan penelitian yang dilakukan pergurunan tinggi dan lembaga penelitian yang masih berat tekanannya pada penelitian murni untuk menghasilkan konsep belaka dan kurang diarahkan untuk memberikan kontribusi ekonomi, kesejahteraan dan kemanfaatan bagi masyarakat secara eksplisit. Semoga. (Media Indonesia, 12 Oktober 2011/ humasristek)
Selengkapnya »»  

Demi Wakil Menteri, Peraturan Presiden Diubah


Tuesday, 18 October 2011


JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengubah peraturan tentang persyaratan wakil menteri. Juru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha, mengatakan, dalam peraturan presiden yang baru, wakil menteri tidak harus pejabat eselon I-A. "Posisi wakil menteri diduduki oleh pegawai negeri sipil dan memiliki jenjang karier, serta disetarakan sebagaimana pejabat eselon I-A," kata Julian kemarin.

Ketentuan itu tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 76 Tahun 2011 yang diteken pada 13 Oktober lalu. Aturan ini sekaligus merevisi Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan dan Organisasi Kementerian Negara.

Dalam Pasal 70 ayat 3 Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 disebutkan, pejabat karier adalah pegawai negeri yang telah menduduki jabatan struktural eselon I-A. Aturan inilah yang mengganjal pengangkatan Anggito Abimanyo sebagai calon menteri beberapa tahun lalu. Dalam peraturan presiden yang baru, persyaratan itu direvisi sehingga wakil menteri tidak harus pejabat eselon I-A.

Penunjukan Denny Indrayana sebagai calon Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia menuai kritik. Anggota Satuan Petugas Anti Mafia Hukum ini diduga belum tercatat sebagai pejabat eselon I-A seperti yang disyaratkan dalam peraturan pemerintah sebelumnya.


Namun pakar hukum tata negara Irman Putra Sidin menegaskan, Denny sudah memenuhi syarat menjadi wakil menteri. "Ia sudah eselon I sejak menjadi staf khusus presiden," katanya kemarin. Dasar hukum kepangkatan staf khusus presiden itu diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2011 tentang Staf Khusus Presiden dan Staf Khusus Wakil Presiden.


Irman juga menyarankan agar aturan kepangkatan dalam pengangkatan wakil menteri tidak dijadikan syarat utama. "Peraturan presidennya bisa diubah kalau memang presiden membutuhkan kontribusi orang yang dipilihnya," katanya.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kini punya 19 wakil menteri di 17 kementerian. Ini jumlah terbanyak dalam sejarah Indonesia. Presiden yakin tak akan terjadi tumpang-tindih antara menteri dan wakilnya karena tugas dan fungsi masing-masing sudah diatur.

Gemuknya struktur wakil menteri dikritik oleh bekas presiden Megawati Soekarnoputri. Ia menilai banyaknya wakil menteri justru membuat anggaran belanja negara membengkak karena fasilitas dinas dan anggaran rutin bertambah.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Tjahjo Kumolo menambahkan, Presiden Yudhoyono seharusnya mengganti menteri, bukan menambah wakilnya. "Ini menunjukkan awal kebingungan pemerintah," katanya kemarin.

Namun Julian menegaskan, penambahan wakil menteri tidak akan membebani anggaran. "Untuk proses pembayaran (gaji), sama dengan eselon I-A. Sekretaris jenderal (sekjen) dan direktur jenderal (dirjen) adalah jenjang birokrat karier,"MUNAWWAROH | ISHOMUDDIN | ISMA SAVITRI | AHMAD RAFIQ | IRA GUSLINA | DEWI RINA

Selengkapnya »»  

Minggu, 16 Oktober 2011

Mengambil Inspirasi dari Jalan Toyota

Sunday, 16 October 2011
Judul Buku: Toyota Culture, Jantung dan Jiwa Toyota Way
Penulis: Jeffrey K. Liker dan Michael Hoseus
Penerbit: Esensi (Erlangga Group)
Edisi: I, Juli 2011
Tebal: xxiii + 692 halaman



Begitu James Womack, Daniel Jones, dan Daniel Roose menerbitkan karya mereka, The Machine That Changed the World (1990), frasa "lean production" yang mereka perkenalkan dengan cepat menyedot perhatian para manajer. Istilah "lean" menjadi konsep manajemen yang populer dan setiap perusahaan lantas merasa harus mempunyai program ini. Mereka tergiur oleh paparan Womack mengenai Toyota Production System dan proses-proses lain di perusahaan ini, seperti manajemen rantai pasokan, pengembangan produk, dan distribusi.

Pada saat yang bersamaan, keberhasilan General Electric dan Allied Signal dalam menjalankan program six sigma menggoda banyak pihak untuk menyatukannya dalam ramuan "lean six sigma". Banyak perusahaan yang, secara sadar atau tidak, menjadikan lean six sigma sebagai koleksi baru dari sekumpulan perangkat manajemen yang mereka himpun. Tujuannya adalah mengurangi biaya dan memperbaiki kualitas. Berhasilkah? Inilah titik soalnya.

Dalam pandangan Jeffrey Liker, profesor dalam Industrial and Operations Engineering di University of Michigan, Amerika Serikat, pendekatan yang tipikal terhadap lean six sigma sesuai dengan pemikiran Barat mengenai hubungan sebab-akibat yang sederhana. Pendekatan ini juga pas dengan perspektif bahwa bisnis adalah sistem teknik yang membutuhkan manipulasi cerdas dengan memakai alat bantu yang tepat untuk mencapai hasil keuangan yang diinginkan. Sayangnya, jenis pemikiran ini sama sekali asing bagi sistem manusia yang menopang Toyota Way.

Tidak seperti six sigma, Toyota Way bukanlah sebuah program kerja, melainkan jiwa yang menjadi landasan keberhasilan bagi perusahaan manufaktur yang hebat ini. Perusahaan-perusahaan yang mencoba menerapkan "lean production" tidak ada yang mencapai keberhasilan seperti Toyota karena, menurut Liker, mereka melupakan esensi Toyota Way sebagai jiwa perusahaan. Mereka mengambil apa yang terlihat di permukaan, tapi tidak menyerap jiwa yang ada di dalamnya.

Banyak perusahaan yang tidak menyadari bahwa ini bukan semata cara berproduksi, melainkan perkara budaya. Seperti dikatakan oleh Pete Gritton, Vice President of HR, Toyota Engineering and Manufacturing of North America, "Menggerakkan mesin hanya membutuhkan waktu dalam hitungan menit, tapi mengubah cara berpikir dan bertindak memerlukan waktu bertahun-tahun. Apa yang kami sebut budaya adalah cara kami berpikir dan bertindak secara otomatis setiap harinya. Setelah bertahun-tahun, ini menjadi mendarah-daging dalam diri Anda."

Toyota Production System mungkin terlihat bak serangkaian prinsip sederhana mengenai aktivitas operasional yang dapat dikuasai dengan mudah. Namun ketidakberhasilan perusahaan lain dalam mencapai taraf kesuksesan Toyota menunjukkan bahwa banyak perusahaan gagal melihat "aliran darah" sistem produksi yang penerapannya di Toyota mencapai tingkat kesuksesan yang mencengangkan.

Untuk memahami budaya Toyota, orang harus menyelam ke dalam apa yang disebut people value stream, yang disusun di seputar empat tahap proses, yakni menarik, mengembangkan, melibatkan, dan menginspirasi. Manusia dengan kualitas yang tepat harus ditarik ke dalam, sehingga mereka dapat diberi sosialisasi mengenai Toyota Way. Mereka harus dikembangkan agar mampu melakukan pekerjaan yang ditugaskan. Mereka harus dilibatkan agar berkontribusi bagi perbaikan secara terus-menerus. Mereka harus terinspirasi agar menjadi anggota yang berkomitmen kepada perusahaan, komunitas, dan masyarakat.

People value stream yang berkualitas bukan suatu proses yang linier dan sekali jalan, melainkan lebih menyerupai spiral yang berulang-ulang yang membawa kepada pemahaman dan komitmen yang semakin dalam. Contohnya, kerja sama tim. Konsep ini sering dibicarakan di seminar-seminar. Tapi, dalam budaya Toyota, kebijakan, proses, dan praktek sengaja dibentuk untuk mendukung dan mendorong kerja sama tim. Apa yang mungkin luput dari penglihatan orang luar ialah bahwa apa yang mereka saksikan saat itu adalah hasil perbaikan yang berlangsung terus-menerus.

Dalam uraiannya yang sangat terperinci dan kaya, dalam buku kelimanya tentang Toyota ini Liker menguraikan hingga ke tingkat praktis apa makna filosofi bahwa manusia adalah aset terpenting Toyota yang menentukan bangkit dan jatuhnya Toyota. Banyak manajer perusahaan tidak memahami bahwa Toyota berawal dari bisnis keluarga yang berakar pada etika komunitas pertanian kecil di suatu tempat di luar Tokyo. Budaya Toyota didasarkan pada "interaksi kepercayaan", bukan "interaksi komoditas".

Nasihat Liker, penting untuk berpikir mendalam mengenai kekuatan budaya Anda dan nilai-nilai Anda serta bagaimana membangun di atas kekuatan tersebut untuk mengembangkan orang-orang yang menghidupkan nilai-nilai Anda. Toyota dapat menyediakan model bagi inspirasi dan gagasan serta wawasan praktis ke dalam struktur-struktur yang diperlukan untuk memperbaiki people value stream Anda. Liker tidak menyarankan Anda menjiplak model Toyota, tapi mungkin Anda dapat mengadopsi banyak prinsip dan nilai-nilai Toyota. DIAN BASUKI
Selengkapnya »»  

Minggu, 09 Oktober 2011

Beasiswa S-1 di Oxford, Siapa Mau?


KOMPAS.com — Dibuka kesempatan bagi yang ingin meneruskan pendidikan jenjang S-1 melalui program beasiswa "Reach Oxford", atau sebelumnya dikenal dengan "Oxford Student Scholarships". Beasiswa ini diberikan untuk pelajar dari negara berkembang yang karena alasan politis atau keuangan, atau karena fasilitas pendidikan yang tidak memadai, tidak bisa melanjutkan pendidikan di negaranya.

Warga negara mana saja yang mempunyai kesempatan untuk mengajukan aplikasi beasiswa ini? Puluhan negara berkembang, dan Indonesia salah satunya. Berminat?

Bagi yang berminat, semua program studi bisa diajukan, kecuali Kedokteran. Nah, di universitas mana saja bisa menempuh pendidikan, informasi itu akan dikonfirmasi lebih lanjut. Peluang besar terutama bagi kandidat dengan kemampuan akademik istimewa dengan hasil yang luar biasa. Bagaimanapun komitmen sosial juga menjadi kriteria penting dalam proses seleksi.

Apa saja yang di-cover? Di antaranya, untuk durasi pendidikan 3 hingga 4 tahun, biaya perkuliahan, biaya hidup, dan tiket pulang-pergi ke setiap tahun. Jumlah besaran biaya yang ditanggung akan diinformasikan kemudian. Bagaimana cara mengajukan aplikasi? Anda harus membuat aplikasi ke universitas melalui UCAS pada 15 Oktober 2011 dan harus sukses mendapatkan tempat studi. Anda kemudian harus melengkapi formulir aplikasi secara terpisah.

Ada beberapa pertanyaan yang harus dijawab dalam mendukung pernyataan yang akan dituangkan dalam formulir aplikasi, yaitu:

1. Mengapa Anda mengajukan aplikasi untuk beasiswa ini dan apa pengaruhnya terhadap karier di masa depan?

2. Bagaimana Anda menerapkan pendidikan yang Anda terima di Oxford agar memberikan manfaat bagi komunitas atau masyarakat? 

Formulir aplikasi akan tersedia untuk diunduh pada Januari 2012. Pengajuan aplikasi ditutup pada 24 Februari 2012 dan kandidat yang lolos akan diberitahukan pada Mei 2012. Namun, tak ada salahnya mempersiapkan segala persyaratannya sejak sekarang!

Informasi lainnya, setiap penerima beasiswa diharapkan akan menuliskan laporan tahunan mengenai kegiatan akademik dan sosial, serta pencapaian di universitanya.
Untuk informasi lebih jauh, silakan mengakses melalui situs web www.ox.ac.uk.
Sumber: Beasiswa Indonesia
Selengkapnya »»  

Sabtu, 08 Oktober 2011

Mengintip Pikiran Steve Jobs

Steve Jobs telah menuliskan sejarah. Pikiran dan temuan-temuannya begitu hebat. Dunia tak akan melupakannya meski dia telah pergi selamanya, Rabu malam lalu, di usia 56 tahun. Beberapa percikan pikiran Jobs begitu membekas di kalangan pencinta Apple dan guru-guru marketing dunia.

Salah satu ucapan Jobs yang sangat dikenal orang adalah "Stay hungry. Stay foolish." Seberapa pun kaya Anda, seberapa pun pintar Anda, kata Jobs, tetaplah haus ilmu, haus kreativitas. Orang-orang yang lapar biasanya kreatif.

Prinsip itulah yang dipegang Jobs. Dia dulu tak punya apa-apa. Tak lulus kuliah. Alih-alih menekuni diktat-diktat tebal, dia memilih menekuni ilmu menulis kaligrafi. Tak mengherankan bila produk-produk Apple memiliki font yang indah.

Mantra Jobs yang lain adalah "Good artist copy it, great artist steal it". Ucapan ini bukan asli milik Jobs. Dia cuma menirukan ucapan seniman kondang Pablo Picasso. Dia telah membuktikan kata-kata ini. Siapa yang mempopulerkan mouse atau tetikus? Apple. Siapa penemunya? Xerox. Temuan ini bahkan ada di gudang dan tak dijual oleh Xerox. Apple mengemasnya dengan cantik sehingga orang suka memakai mouse.
Ingat iPod? Sebelum Apple meluncurkannya, dunia sudah kenal pemutar MP3. Tapi, Jobs melahirkan kembali dalam bentuk yang nyaris sempurna. Demikian juga dengan fenomena iPhone. Dunia sudah lama mengenal telepon seluler. Tapi kehadiran iPhone mengguncang dunia. Fenomena iPad juga mengikuti pola yang sama. Tablet sudah diluncurkan oleh Bill Gates pada 2001 dan tak laku. Tapi, begitu disentuh oleh Jobs, iPad menjadi trendsetter bisnis tablet.Mengapa bisa begitu? Jawabnya, lagi-lagi, "Good artist copy it, great artist steal it."

Jobs memang selalu ingin beda. Makanya dia tak pernah mau membuat produk yang pasaran atau biasa-biasa saja. Dia ingin sesuatu yang setiap orang akan berdecak, "Woow!"
Lihatlah saat tren netbook datang. Semua produsen komputer berlomba membuatnya. Tapi Jobs tidak. Dengan sok dia berkata, "Kami tak tahu bagaimana membuat komputer di bawah harga US$ 500 (sekitar Rp 5,5 juta) yang bukan kumpulan sampah!" Dia akhirnya malah meluncurkan iPad untuk melawan netbook. Dan sukses.

"Mana yang Anda pilih? Menjual gula tebu setiap hari atau Anda ingin mengubah dunia?" begitulah Jobs menantang anak buahnya untuk menggunakan otak kanan, otak kreativitas, sampai sundul ke langit.
Kata dia lagi, "Kualitas JAUH LEBIH berharga ketimbang kuantitas." Dia menganalogikan dengan pertandingan baseball, "Mencetak home run sekali jauh lebih bernilai ketimbang maju dua titik."
Orang akan mengira Jobs cuma pedagang atau pemburu uang. Tidak. Dalam salah satu wawancaranya, dia mengatakan, "Saya TIDAK PERNAH melakukan ini semua karena uang." Dia ingin memenuhi rasa dahaga akan kreativitas yang tak pernah henti.

Akhirnya, zaman jua yang menghentikan semua impian Steve Jobs. Maret 2011, tim dokter yang merawat Jobs memvonis pendiri Apple Inc itu umurnya tinggal enam minggu. Ramalan itu agak meleset. Jobs meninggal tujuh bulan kemudian. "Dunia kehilangan orang yang visioner," kata Presiden Amerika Serikat Barack Obama.(iTempo 8/9)
Selengkapnya »»  

Jumat, 07 Oktober 2011

Mengapa Ayu Tingting Cepat Melesat?

Ayu Tingting mencuat namanya setelah melantunkan lagu Alamat Palsu ciptaan Dadan Ind. Padahal bila kita melihat prestasi gadis lajang ini sebelumnya memang sudah pernah membuat album, tetapi tidak sedahsyat Alamat Palsu. Mengapa?

Dari sudut pandang saya, hal ini lebih daripada momen yang tepat buat Ayu Tingting yang telah lama malang melintang di dunia entertain sebuah TV swasta. Nama Ayu Tingting merupakan brand "nama" yang begitu dahsyat membawa keingintahuan khalayak terhadap sosok Ayu Tingting (AT). Kalaupun bukan seorang selebriti, nama itu sangat komersial dan meimiliki diferesnsiasi yang begitu nayata.

Dengan modal usia yang baru menginjak 2 tahun melewati tanda-tanda remaja bagi seorang gadis AT muncul pada saat yang begitu segar dan fresh seperti juga wajahnya yang selalu tersenyum polos. Dengan prestasi yang dibilang cukup melejit untuk ukuran seorang gadis Depok , tak sulit buat AT untuk menembangkan lagu dengan suara yang manja lagi komersial.
Demikian pula penggarapan musik Alamat Palsu , sepengetahuan saya merupakan campuran musik khas Jawa Barat di intronya, koploan ala Moanata dan dangdut aslinyapun bercampur disitu, sehingga untuk kalangan pecinta lagu dengan "raciakan" semacam ini pasti sangat menyukai (termsk saya juga seh).

Dadan Ind. sebagai pencipta lagunya, begitu mengerti karasteristik AT baik dari sisi psikologi sifat seusianya, dengan membuat syair lagu yang begitu realistis, dan sopan tidak ada kata-kata sastra yang ruwet dan susah dimengerti. Liriknyapun mudah dicerna, sehingga 2 atau 3 kali anda mendengarkannya insyaallah sudah dapat membawkan lagu ini.


Latar belakang keluarga yang begitu sederhana , seperti saat tampil di Hitam Putih semalam, terlihat AT terlahir dari keluarga biasa yang sarat dengan kesederhanaan. Gadis yang telah sukses dengan karier yang diinginkannya ini begitu menyimpan nasehat orangtuanya, disamping dia sendiri punya filosofi bahwa sukses adalah hak saya!

Yang perlu diperhatikan untuk selanjutnya terhadap karier gadis sederhana ini adalah bagaimana sang manager dapat terus menjaga jatidiri AT dalam menunjang karirnya, menjaga konsistensi musik garapan Dadan yang menghibur dan hal lain, Dadan juga begitu peka terhadap keinginan pasar . Selamat Ayu Tingting, semoga kamu tidak menjadi "Bimbi", sebuah lagu Titik Puspa '70s, seorang gadis yang begitu menjadi artis, terlena dan terkubur di alam nista! ***Nangkris
Biodata Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu
  • Nama : Ayu Tingting
  • Tempat/tgl lahir : Depok, 20 Juni 1992
  • Profesi : Penyanyi dangdut, presenter, model
  • Tinggi badan : 160 cm
  • Berat badan : 45 kg
  • Prestasi : Bintang sari ayu 2006, Putri Depok 2006, Mojang Depok, Presenter Kuis (ANTV), Album Dangdut (Geol Ajep2)
  • Album : Dangdut (Rekening Cinta), Goyang Sejati (ANTV), Dangdut Yoo (TPI), Kamera Ria (TVRI), Dangdut Pro (TVRI) Foto Ayu Ting Ting Alamat Palsu
Text Lagu : Alamat Palsu...ayo nyayikan!

KEMANA KEMANA KEMANA
KUHARUS MENCARI KEMANA
KEKASIH TERCINTA TAK TAHU RIMBANYA
LAMA TAK DATANG KE RUMAH
**
DIMANA DIMANA DIMANA
TINGGALNYA SEKARANG
DIMANA
KESANA KEMARI MEMBAWA ALAMAT
NAMUN YANG KUTEMUI BUKAN DIRINYA
SAYANG YANG KUTERIMA ALAMAT PALSU
KU TANYA SAMA TEMAN-TEMAN SEMUA
TETAPI MEREKA BILANG TIDAK TAHU
SAYANG MUNGKIN DIRIKU SUDAH TERTIPU
MEMBUAT AKU FRUSTASI DIBUATNYA
BACK TO **
BACK TO *
Selengkapnya »»  

Amendemen UUD 1945 Dinilai Lemahkan Pemerintah



BANDUNG -- Mantan Ketua Mahkamah Agung Bagir Manan mengatakan perubahan konstitusi justru membuat pemerintah lemah. "Suatu anomali. UUD 1945 menghendaki pemerintahan yang kuat, tapi yang terjadi sebaliknya," katanya dalam pidatonya di Bale Rumawat, kampus Universitas Padjadjaran, Bandung, kemarin.

Pidato ini disampaikan dalam perpisahannya sebagai guru besar tetap Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran. Acara itu juga dihadiri oleh Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud Md., mantan Menteri Luar Negeri Mochtar Kusumaatmadja, para anggota Dewan Pers, serta Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum.


Menurut Bagir, ada tiga sumber kelemahan pemerintah akibat dilakukannya empat kali amendemen. Pertama, sejumlah materi hasil amendemen tak sesuai dengan konsep Undang-Undang Dasar 1945. Ia menyebutkan, antara lain, hak interpelasi. Hak meminta penjelasan presiden ini lazim dilakukan pada sistem parlementer untuk merongrong pemerintah. "Sebagai suatu pranata, interpelasi dapat menjadi jalan menuju impeachment (pemakzulan)."

Contoh lain, dalam sistem presidensial dengan pemilihan presiden oleh rakyat, pertanggungjawaban presiden kepada pemilih, bukan kepada Dewan Perwakilan Rakyat. Dalam soal pelanggaran hukum, presiden pun harus bertanggung jawab kepada Majelis Permusyawaratan Rakyat. Penyimpangan yang lain adalah kontrol DPR terhadap kebijakan presiden lewat penetapan anggaran negara dan pembentukan undang-undang.


Kelemahan kedua terkait dengan undang-undang. Bagir menjelaskan, mengenai aturan kepastian dan pemilihan umum membuat banyak partai di DPR sehingga tak ada pemenang mutlak. Akibatnya, presiden sampai bupati membutuhkan dukungan banyak partai. Sistem ini dinilai membuat pekerjaan pemerintah tak efektif dan efisien. "Apalagi kompromi bukan untuk kepentingan rakyat, tapi untuk kepentingan partai atau kekuatan yang didukung partai," ujarnya.

Menurut Bagir, dukungan demokratis mayoritas kepada pemerintah hanya bisa tercapai dalam sistem kepartaian sederhana, bukan multipartai. Sistem banyak partai ini sangat mempengaruhi cara presiden bertindak dan mengambil keputusan. "Presiden acap kali lamban, pemerintahan kurang efektif dan efisien."


Adapun kelemahan ketiga, anggota kabinet tak sama visinya dengan presiden. Padahal kabinet presidensial adalah kabinet ahli (zaken) yang diisi oleh orang-orang yang memiliki kapasitas dan sama visinya dengan presiden. 

Namun kabinet diisi oleh partai-partai koalisi. Bagir pun mengajak seluruh rakyat melaksanakan demokrasi sosial serta menolak segala bentuk liberalisme dan individualisme. "Kecenderungan liberalisme dan orientasi pasar melanggar konstitusi."

Wakil Ketua Komisi Politik DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ganjar Pranowo, tak sependapat dengan Bagir. "Bagir Manan harus melihat sejarahnya. Pemerintah dulu kuat, tapi power-nya absolut," katanya. Menurut dia, amendemen dilakukan atas desakan reformasi sehingga presiden dipilih langsung oleh rakyat. Ganjar pun menampik pernyataan pemerintahan lamban karena sistem. "Memang presidennya yang lamban," ucapnya. l ANWAR S | RINA W | JOBPIE S
(korantempo, 7/9) 
Selengkapnya »»  

Kamis, 06 Oktober 2011

PKS Ancam Presiden



JAKARTA -- Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera Anis Matta mengancam akan mempersoalkan kontrak politik dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bila menteri dari partainya digusur dalam perombakan kabinet yang direncanakan Presiden bulan ini.

"Kalau ada reshuffle menyangkut PKS, saya akan buka itu," kata Anis setelah menghadiri peringatan hari ulang tahun TNI ke-66 di Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta, kemarin.

Menurut Anis, kontrak khusus PKS dengan Yudhoyono itu menyangkut �bagi-bagi kekuasaan� alias power sharing. "Kami punya kontak tersendiri dengan beliau (Presiden). Partai-partai lain tidak punya."
Sebagai salah satu partai koalisi pendukung Yudhoyono, PKS mendapat jatah 4 kursi dari 34 menteri dalam Kabinet Indonesia Bersatu II. Mereka adalah Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Menteri Pertanian Suswono, Menteri Sosial Salim Segaf Al-Jufri, serta Menteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata.

Karena ada jaminan dalam kontrak khusus itu, Anis meyakini jatah menteri untuk PKS tidak bakal berkurang. Keyakinan itu, kata Anis, didasari fakta bahwa Yudhoyono belum mengajak petinggi PKS membahas rencana reshuffle. "Sepanjang tidak ada pembicaraan bilateral, saya anggap PKS tidak punya masalah," ujar Anis.
Presiden Yudhoyono sebelumnya mengatakan akan merombak kabinetnya sebelum 20 Oktober nanti, ketika usia Kabinet Indonesia Bersatu II memasuki tahun ketiga. Presiden mengaku hanya akan membahas reshuffle dengan Wakil Presiden Boediono pada saat yang ia anggap tepat.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadhan Pohan menyangkal keberadaan kontrak khusus PKS dengan Presiden. Menurut dia, PKS tidak lebih istimewa dibanding partai koalisi mana pun. "Apa lebih eksklusifnya PKS ketimbang Demokrat?" kata Ramadhan kemarin.

Menurut Ramadhan, ancaman PKS untuk mempermasalahkan reshuffle sama sekali tidak relevan. Soalnya, tak ada satu pun partai yang memiliki hak khusus soal penempatan menteri, apalagi sampai menekan presiden. "Kayak disorientasi saja, pakai ngancam-ngancam," kata Ramadhan. "Mereka seperti tak mengerti konstitusi."

Sebagai penyokong utama koalisi, Partai Demokrat tidak akan mempermasalahkan bila ada menteri mereka yang terjungkal dalam reshuffle. "Mestinya PKS juga bisa tuluslah," ujar Ramadhan.
Juru bicara Presiden, Julian Aldrin Pasha, juga mengatakan, dalam merombak susunan kabinetnya, Presiden tidak akan terkekang oleh kontrak politik dengan partai koalisi. "Menurut undang-undang, Presiden yang mengangkat dan memberhentikan menteri. Itu hak prerogatif," kata Julian di Istana Negara kemarin.FEBRIYAN | EKO ARI WIBOWO
Selengkapnya »»  

Selasa, 04 Oktober 2011

Tinggalkan Popok, Belajarlah ke Toilet

Monday, 03 October 2011


Dewi, 37 tahun, masih ingat beberapa tahun lalu saat putrinya, Danis, mulai belajar menggunakan toilet sendiri. Ia bangun tengah malam menggendong putrinya buang air kecil di toilet. "Memang jadinya tidur malam saya sempat agak terganggu. Tapi, ya, pengorbanan namanya mau melatih anak untuk bisa pipis ke toilet," kata Dewi. 

Popok atau diaper kini lazim digunakan para orang tua. Namun ternyata kenyamanan memakai pokok membuat anak malas belajar pipis. Walaupun begitu, kita tak bisa menyalahkan keberadaannya sebagai salah satu penemuan serta bentuk kemajuan teknologi agar memberi kenyamanan para ibu dan bayi yang berusia kurang dari 1 tahun. 

Aktris Melanie Putria salah satunya. Ia mengaku memetik keuntungan dengan adanya popok bayi bagi putra pertamanya, Sheemar, 8 bulan. "Sebagai ibu, saya selalu ingin memberi yang terbaik, jadi banyak cari diaper yang paling bagus," katanya. Kini tak hanya memetik keuntungan buat sang anak, keuntungan lainnya, Melanie menjadi duta sebuah produk popok bayi--produk baru diaper ekstra-kering dengan lapisan bergaris. 

Soal popok, menurut dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, Rinawati Rohsiswatmo, sebaiknya orang tua teliti saat memilih diaper untuk anaknya. Selain itu, peduli mengajari anak menggunakan toilet saat sudah siap. Setelah lahir, menurut ahli anak spesialis neonatalogi dan konsultan perinatalogi itu, ketebalan kulit bayi hanya sepertiga dari kulit manusia dewasa. Lalu ketebalan kulit bayi ini akan meningkat bertahap, terutama pada daerah alat kelamin, pantat, dan paha dalam. "Karenanya harus lebih berhati-hati memilih diaper untuk anak agar tidak mudah iritasi," ujarnya. 

Selama bisa menjaga kebersihan popok, menurut dokter Rina, orang tua tak perlu khawatir efek negatifnya. "Kalau dibilang diaper itu membuat kaki bayi jadi berbentuk 'O', itu cuma mitos," katanya. Sebenarnya bentuk kaki bayi yang melengkung itu normal. "Coba ingat bagaimana bentuk tubuh bayi di dalam kandungan, kaki dan tangannya tidak lurus," ia menambahkan. 

Wajarlah jika postur bayi akan tetap melengkung, baik tangan maupun kakinya, hingga berusia 18 bulan. Sejak usia 18 bulan hingga 4 tahun, perlahan-lahan postur tubuh anak akan menjadi lurus layaknya manusia dewasa, seiring dengan pertumbuhannya. "Tentunya kecuali pada beberapa kasus, di mana anak mengalami kelainan tulang," kata dokter Rina. 

Selain memastikan menggunakan popok yang terjaga kekeringannya, orang tua harus memahami kapan saatnya anak mulai disapih dari penggunaan diaper dan mulai belajar menggunakan toilet. "Latihan menggunakan toilet pada balita tergantung kondisi masing-masing anak. Biasanya bisa dimulai saat anak berusia 6 bulan hingga 1-2 tahun," ujar dia. 

Intinya, menurut dokter Rina, ketika anak sudah bisa diajak komunikasi, bisa berbicara. "Tak ada masalah ketika anak masih belum lancar mengungkapkan apa yang diinginkannya asalkan orang tua dan anak tahu bahwa anak ingin belajar menggunakan toilet sendiri," katanya. Pada usia 2 tahun, klep di anus biasanya sudah berkembang sempurna, sehingga anak semestinya sudah bisa dilatih menggunakan toilet dan siap disapih menggunakan popok. l UTAMI WIDOWATI



Kapan Anak Mulai Siap
Secara umum anak mulai siap berlatih menggunakan toilet saat berusia 18-14 bulan. Namun ada kalanya anak masih betah menggunakan popok atau diaper hingga berusia 2-3 tahun. Orang tua bisa melihat kecenderungan anak untuk mulai belajar menggunakan toilet saat anak menunjukkan sikap:

1. Kelihatan mulai tak betah dengan diaper yang basah atau kotor dan menunjukkan tau membicarakan ketidaknyamanannya.

2. Kelihatan tertarik menggunakan toilet.

3. Mulai mengatakan ingin menggunakan toilet sendiri.

4. Memahami dan bisa mengikuti arahan sederhana instruksi untuk menggunakan toilet.

5. Bisa tetap kering dan tak mengotori popoknya dalam waktu dua jam atau lebih lama dalam satu hari.

6. Terbangun dari tidur siang saat popoknya basah.

7. Bisa melepas diaper atau celananya dan memakainya kembali sendiri. l FAMILYDOCTOR | UTAMI

Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat