NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Kamis, 29 Maret 2012

Ganti Plat Merah Ke Hitam, Pelanggaran Berjamaah Aparatur Pemerintah

Gejolak demo sebagai dampak kebijakan kenaikan BBM (Bahan Bakar Minyak) bermunculan di berbagai daerah. Demikian juga yang terjadi di Mojokerto baik Kotamaupu Kabupaten. Demo yang dipusatkan di depan kantor Walikota dan kantor Buapti itu mengusung tema agar pemerintah membatalkan kenaikan BBM. Laskar yang sebagian besar berkostum merah dan beberapa dan bervariasi berorasi.

Kebetulan pemerintah kota Mojokerto dipimpin oleh kader PDIP wajar kalau Selasa 27 Maret kemarin mereka yang menuju gedung DPRD kota yang sekaligus merupakan kantor kedudukan Walaikota Mojokerto hampir semua berkostum merah. Kantor pusat PDIP Mojokerto memang tidak terlalu jauh dari lokasi DPRD di kawasan Tropodo.

Ini sebagai reaksi dari kebijakan pemerintah yang seharusnya juga telah diperhitungkan atas resiko yang akan terjadi atas kebijakan yang akan nyata menyengsarakan rakyat ini. Okelah silahkan dihitung-hitung, dan solusinya hanyalah kenaikan BBM itulah kebijakan yang akan menimbulkan resiko tertinggi bagi rakyat. Karena kenaikan BBM akan berdampak pada seluruh proses ekonomi.

Namun apa yang terjadi di Mojokerto yang dilakukan oleh hampir seluruh pejabat yang berfasilitas mobil dinas dan fasilitas kendaraan dinas operasional pemerintahan rame-rame diganti dengan plat hitam , yang boleh dibilang dengan proses penggantian plat nomor ini maka mobil birokrasi itu menjadi mobil berfasilitas partikelir, pribadi dan ini melanggar hukum! Seerti diungkapkan Kapolres Mojokerto dalam harian lokal kemarin, bahwa ini melanggar undang undang!

Saya sangat berkeyakinan bahwa tindakan "pembodohan" rame-rame atau berjamaah ini jelas melalui proses yang sadar dan juga merupakan intruksi secara organisatoris! Hal ini terbukti (seperti dilansir harian lokal tadi) seluruh mobil dinas diganti plat hitam. Suatu kebijakan pembodohan dan merupakan miss education bagi generasi penerus nanti!Sebuah tindakan kamuflase atau undercover terhadap fasilitas pemerintah agar tidak dimakan kegiatan demo anarkis!

Padahal kalau dihitung-hitung resiko yang dihadapi rakyat dan para birokrast itu jauh lebih sengsara rakyat. Kasus-kasus korupsi yang dilakukan beberapa oknum birokrat justru merupakan tindak yang melebihi anarkis...anarkistis! Keliru, tindakan preventif dengan mengambil kebijakan mengganti plat merah menjadi hitam, agaknya akan lebih bijak bila menggunakan mobil pribadi atau motor pribadi sementara waktu ke kantor..ini merupakan kebijakan yang pro rakyat, karena semua plat merah itu dibeli dari hasil pajak daerah, tentunya saya juga membayarnya!

Sadar atau tidak , secara pikiran logis tentunya hati nurani para birokrat itu seharusnya menyadari bahwa tindakan itu keliru sangat keliru. Andai saja saya, saya sangat malu kepada keluarga, tetangga dan rakyat Mojokerto. Semoga mereka ditunjukkan ke jalan yang benar!nkristyo83@gmail.com

Selengkapnya »»  

Rabu, 28 Maret 2012

24 Negara Bebas Visa Turis + Tips mengurus Visa

Buat teman-teman yg suka traveling ke penjuru dunia, berikut daftar 24 negara yg membebaskan visa atau pun bisa mendapat visa on arrival (mendapat visa di bandara setempat) bagi pemegang paspor indonesia.



Asia
* Brunei : 14 hari
* Kamboja: 30 hari (Visa On Arrival)
* Hong Kong : 30 hari
* Iran : 7 hari (Visa On Arrival dengan Surat Sponsor)
* Yordania: 30 hari (Visa On Arrival)
* Laos : 15 hari (Visa On Arrival)
* Makau: 30 hari
* Malaysia : 30 hari
* Maladewa: 30 hari (Visa On Arrival)
* Filipina: 21 hari
* Singapura: 30 hari
* Sri Lanka : 30 hari (Visa On Arrival)
* Thailand : 30 hari
* Timor Leste: 30 hari (Visa On Arrival)
* Vietnam : 30 hari

Afrika
* Maroko: 90 hari
* Seychelles : 30 hari

Oseania
* Fiji : 120 hari
* Guam : 14 hari (Guam Visa Waiver program)
* Mikronesia: 30 hari
* Palau : 30 hari (Visa On Arrival)

Amerika Selatan
* Chile : 90 hari
* Kolombia: 90 hari
* Peru : 90 hari

semoga info ini berguna...

Tips dalam mengurus VISA USA dan EROPA

1. Jangan pernah mau terkecoh dengan iklan di koran yg menyatakan bisa membantu urus visa kerja ke US atau Eropa, karena USA atau negara eropa untuk visa kerjanya sangat ketat, artinya visa kerja yg dikeluarkan benar-benar karena ada perusahaan disana yg membutuhkan kita artinya tenaga kita sangat diperlukan dalam hal ini skilled worker/keahlian khusus.

2. Jangan pernah memanipulasi data-data seperti dokumen keuangan atau hal-hal lain yg diminta, karena kalo sampai ketahuan akibatnya fatal kita bisa di-banned 5 sampe 10 tahun.

3. Jika menulis data-data kita di formulir visa, maka data yg kita tulis hendaknya kita simpan copynya, karena ada kalanya jika visa kita ditolak dan lain waktu mau apply lagi, maka kita bisa isi data tersebut lagi, karena data kita disimpan dikomputer consular, sehingga bisa sama dengan yg terdahulu dan tidak memancing kecurigaan kalo ternyata lain.

4. Ketika harus menghadapi interview pakai pakaian yg rapi, dan jawab pertanyaan dengan lugas dan singkat, jgn menjawab bertele-tele atau menjawab hal yg tidak ditanyakan.

5. Jangan pernah mengarang cerita ketika ditanya sama petugas konsular karena semakin kita bercerita akan semakin ditanya..

6. Jangan sekalipun beradu argumentasi dengan petugas konsular, karena semakin kita melawan semakin kecil peluang kita dalam mendapatkan visa..

7. Jangan pernah memberitahu kalo kita ada kerabat atau saudara disana, apalagi kalo ternyata si kerabat adalah status illegal disana, karena itu akan mempersulit kita maupun kerabat kita, tetapi sebaliknya jika kita adalah orang tua dari anak yg sekolah disana atau saudara kandungnya, maka hal itu tidak menjadi masalah untuk diberitahu, justru bisa mendukung, krn consular tahu kalo bisa sekolah disana berarti keluarga ini mempunyai uang.

8. Kalo ada teman orang bule disana, jangan sekalipun minta surat sponsor, karena pertama gak-ngefek, tapi kadang juga bisa membawa kesusahan bagi si bule tsb karena akan diminta surat jaminan segala yg harus ditandatangani di kantor polisi, dan juga bisa membuat kesulitan bagi kita sendiri karena kadang akan diminta menjelaskan hubungan dengan si bule.

9. Siapkan semua dokumen yg diminta dengan lengkap karena bisa jadi ketika di-interview kita akan disuruh memperlihatkan, kalo kita tidak dapat menunjukkan surat2 tsb bisa berakibat pada penolakan, surat2 tsb antara lain, KK, akte kelahiran, NPWP and SIUP (untuk pengusaha), rekening koran 3 bulan,surat sponsor,surat tanah,dll ,khusus untuk rekening koran sebaiknya di-maintanance 3-4 bulan dalam kondisi stabil, jangan tiba-tiba dari 5 juta, kita masukkan menjadi 100 juta dalam 1-2 bulan menjelang mengurus visa..

10. Dalam membuat visa catatan perjalanan kita yg sebelumnya bisa membantu kita untuk mendapatkan visa, walaupun hal itu tidak mutlak,artinya semakin sering kita keluar negeri dan tidak pernah melanggar ijin tinggal dinegeri orang maka akan semakin gampang kita untuk mendapat visa untuk perjalanan kita berikutnya, untuk paspor kosong tidak disarankan untuk langsung mengurus visa ke negara-negara sulit seperti New Zealand, USA , Uni Eropa, Aussie, atau Jepang tapi disarankan travel ke negara spt singapore, thailand, malaysia, atau china yg visa nya gampang, sebelum mengurus visa ke negara-negara yg sulit, karena akan gampang sekali untuk ditolak ,dan fee yg udah dikeluarkan tidak dapat dikembalikan, contoh untuk visa US =100 usd.

11. Visa bukan jaminan bahwa kita akan dapat masuk kenegara itu, visa hanya rekomendasi dari consulat negara itu, thdap warga negara asing yg akan berkunjung ke negara itu, dalam 1-2 kasus, sesampainya kita dinegara tujuan jika kita dicurigai akan bekerja dan tidak dapat membuktikan bahwa kita pergi untuk liburan maka saat itu juga kita bisa dideportasi, dan akan di-banned 10 tahun untuk masuk ke negara itu.

12. Selama kita masih WNI maka kemanapun didunia ini selain ke singapore, malaysia, thailand, vietnam, hongkong, philipina, peru, maroko, brunei, maka kita harus apply visa sebelum pergi sangat berbeda dengan tetangga kita singapore yg sangat dipercaya dimanapun sehingga WN mereka kemanapun didunia ini tanpa visa, tinggal beli tiket dan terbang. tapi mau tidak mau kita harus bersyukur jadi orang indo karena tinggal dan cari makan di indonesia .

semoga tips tsb dpt membantu...

Sumber:
http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=12148.0
Selengkapnya »»  

Jumat, 23 Maret 2012

Bisa Bicara Belum Tentu Bisa Kerja, Bila Pekerja, Tentu Tak Banyak Bicara

Melihat bursa calon Gubernur DKI yang di minati oleh beberapa nama bakal calon, sangat heterogin baik dari sisi latarbelakang pendidikan, profesi dan sepak terjangnya selama ini. Ada tokoh-tokoh yang sebelumnya memang mantan pimpinan teritorial di daerah sebut saja Fauzi Bowo ( gubernur incumbunt) dan Joko Widodo yang saat ini tercatat sebagai Walikota Solo yang lagi "ngetop" namanya. Dan calon lainnya adalah mereka yang sebelumnya adalah dosen, praktisi yang memnag kerjanya harus di belakang meja. Kompetensinya wah tentu jangan ditanya (kalau bicara).

Saat menulis ini saya sambil menyaksikan TVONE yang lagi menayangkan acara Calon Gubernur Unjuk Gigi, ada Joko Widodo (Jokowi) dan Hdayat Nurwahid.  Kedua tokoh ini memang beda latar belakang. Hidayat Nurwahid (HN) adalah mantan presiden PKS seorang ilmuwan kalau boleh saya katakan. Sementara Jokowi adalah seorang Walikota yang saya sebut sebagai the territorial leaders, sama seperti Fauzi Bowo yang saat ini memimpin rakyat DKI.

Saya bukan pesimis, sebagai pemimpin partai dulunya, HN bisa piawai memimpin DKI, meski secara konseptual , karena memang beliau seorang ilmuwan, tentu lebih bagus daripada Jokowi maupun Fauzi Bowo. contoh kecil bicara masalah sampah saat Jokowi dan HN didampingi reporter TVONE berkunjungan ke pemukiman kumuh. Saat ditanya bagaimana mengatasi sampah? Jokowi menjawab bahwa hanya satu solusi yaitu bekerja bagaimana sampah ini bisa menjadi energi, "Tidak usah bicara yang tinggi-tinggi, karena solusinya ya cuma itu" tandas Jokowi. Sementara "rivalnya", yaitu  HN, hal sama tetapi HN lebih panjang menguraikannya seperti dosen dalam memberikan teori kepada mahasiswa. Bila Jokowi telah pernah memimpin rakyat, tidak demikian dengan mantan ketua MPR dan presiden PKS HN yang selama ini memimpin staf di kantor...

Disinilah terasa taste kedua tokoh ini. Jokowi langsung pada "bekerja", tetapi HN masih melalui beberapa "kembangan" kata konseptual yang insyaallah rakyat kecil disekitrnya bingung (kebetulan yang dkunjungi adalah seperti disebutkan Jokowi adalah "kandangnya" PKS, partainya HN).

Jadi seandainya saja saya menjadi warga DKI, pilihan saya tidak pada partai apa yang mengusung calon, tetapi saya memilih sosok yang sebelumnya telah berpengalaman sebagai the territorial leaders. Ya opsinya jatuh pada antara Fauzie Bowo atau Jokowi, bukan yang lain,  silahkan pilih mereka yang telah bekerja dan setidaknya pernah sebagai the territorial leaders!. Tetapi tentunya warga DKI Jakarta lebih tahu siapa yang cocok. Dan saat ini kebetulan saya juga sedang dan lagi bicara, sehingga tentu saya bukanlah seorang the territorial leaders!


Selengkapnya »»  

Minggu, 18 Maret 2012

Pengantar Anas Urbaningrum Dalam Bukunya "Bukan Sekadar Presiden

Sudah cukup lama saya mengamati pola kepemimpinan SBY. Namun, semenjak saya menjadi pengurus Partai Demokrat, pengamatan itu terasa begitu intens. Sebuah pengamatan dari jarak yang lebih dekat, pengamatan dari dalam, dan bahkan pengamatan yang terlibat dan acap bersifat emosional – personal.
Oleh karena itu, secara otomatis, apa yang saya tulis ini adalah apa yang saya sendiri rasakan, alami, dan lihat sekaligus. Pada awalnya buku ini ditulis dengan hati, namun kemudian disempurnakan dengan akal dan dilengkapi data yang akurat. Akibat interaksi antara dimensi hati, pikiran, dan data itulah buku ini diliris. Dengan harapan buku ini bias menggugah kesadaran para pembaca untuk menyikapi segala peristiwa politik, terutama kepemimpinan SBY, secara bijak dan rasional.
Buku ini sangat bersifat reflektif. Saya berusaha melukiskan visi SBY dalam kehidupan yang dijalaninya sebagai seorang pemimpin. Di dalam pergulatan itu, saya mencoba menjelaskan bagaimana sosok SBY terlibat secara aktif dengan berbagai peristiwa, persoalan, pikiran, dan perasaan yang dialami rakyatnya; perasaan seorang SBY sebagai pemimpin maupun rakyatnya sendiri yang terlibat dampak kebijakannya; terobosan seorang pemimpin sebagai elemen perubahan serta hikmah yang terkandung di dalamnya.
Bagi seorang pepmimpin seperti SBY, kata – kata dan tindakannya dalam kehidupan sehari – hari adalah sumber kebijakan. Jika kebijakan seorang pemimpin itu diterima oleh rakyat, berarti kebijakan itu terkait dengan kesadaran dan kebutuhan fundamental rakyat, demikian pula sebaliknya. Akibatnya, rakyat menjadi bangga terhadap pemimpinnya. Bila, SBY dilihat dari sisi kepemimpinan, manajerial, dan intelektualitasnya. Dia memang tokoh yang selalu menyedot perhatian banyak kalangan. Karena, bahasa tubuh, bahasa lisan, dan bahasa kepemimpinannya menyatu dalam perpaduan yang harmonis, memikat, dan memesona bagi siapa saja yang melihat dan mendengarnya. Kepemimpinannya dari 2004 hingga kini telah membuktikan siapa SBY sesungguhnya. SBY adalah negarawan, jenderal, ilmuwan, cendekiawan, peacemaker, mentor, instruktur, dan bahkan pencipta lagu. Tak heran jika menurut beberapa lembaga survey, Capres 2009-2014 ini tetap menjadi calon terpopuler daripada tokoh – tokoh yang lain.
Ada apa dengan SBY? Mengapa dia mempunyai nilai lebih? Mengapa SBY sangat popular? Jawabannya adalah karena SBY bukan sekadar seorang Presiden. Ada sembilan alasan yang saling terkait secara organis : Mengapa SBY bisa dikatakan bukan sekadar seorang Presiden.
Pertama, SBY mempunyai daya gugah. Daya gugah SBY sebagai seorang pemimpin begitu terasa. Bukan hanya sekadar penampilan fisik, karakter, kemampuan berbahasa, karier militer, dan jenjang akademiknya yang menjadi ukuran popularitasnya. Tetapi, kepemimpinan, manajerial, diplomasi, loyalitas, kebersahajaan, dan kearifannya mampu menjawab harapan rakyat.
Kedua, SBY seorang peacemaker. Dia adalah sosok pribadi yang santun, tidak suka konflik, tidak konfrontatif, dan tidak reaksioner. SBY berusaha melihat setiap persoalan secara jernih sampai akar – akarnya. Presiden SBY telah melewati masa sulit dan kepedihan tsunami dengan member hadiah perdamaian Aceh untuk rakyat Indonesia. Selama ini rakyat merindukan keberanian seorang pemimpin yang dipercaya oleh semua kalangan. Rakyat rindu seorang pemimpin yang dapat menyatukan hati rakyat dalam dalam. Dan, kini rakyat pun dapat menilai kepiawaiannya dalam memimpin upaya damai, SBY mampu mengembalikan Aceh ke pangkuan pertiwi. Tentu saja sangat dibantu oleh Wapres Jusuf Kalla, tim perunding, sikap TNI, sikap GAM, tim mediator, dan seluruh rakyat di Aceh.
Ketiga, SBY patut menjadi teladan. Keteladanan seorang pemimpin di negeri ini hampir menjadi barang mewah. Oleh karena itu, SBY muncul bagaikan oasis. Tentu saja banyak hal yang bisa mengilustrasikannya.
Keempat, sungguh, kita semua menyaksikan sendiri bagaimana SBY adalah pribadi yang sangat peduli terhadap nasib rakyatnya. SBY tak segan – segan untuk menelepon keluarga Cliff Muntu, sekadar menyampaikan berita duka karena perasaannya sebagai ayah tersentuh oleh peristiwa yang menyedihkan.
Kelima, terkait dengan pesona kepemimpinan di atas, saya menilai SBY bukanlah tipe pemimpin yang terima beres. Dia bukan jenis pimpinan yang duduk manis di belakang meja, atau menyerahkan semua masalah kepada Wapres dan para menteri. Saya tahu persis, SBY itu sangat aktif, mengambil peran memimpin, turun ke lapangan dan hands on.
Keenam, SBY benar – benar bekerja keras memperjuangkan nasib rakyat. Saya yakin rakyat pun mampu melihat fakta bahwa pengangguran dan kemiskinan mulai berkur ang. Bandan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan angka pengangguran terus berkurang, 9, 9 persen pada tahun 2004 menjadi 8, 5 persen pada tahun 2008. Diproyeksikan angkanya makin turun pada tahun 2009 ini menjadi 8,1 %. Ini merupakan angka terendah setelah tahun 2000. Angka kemiskinan pun semakin semakin menurun, 16,7 % pada tahun 2004 menjadi 15,4 % pada tahun 2008. Dan, itu berarti angka yang belum mampu dicapai oleh pemimpin – pemimpin sebelum SBY.
Ketujuh, SBY mampu merawat kepemimpinan pemerintahan dengan modal politik yang efektif. Padahal modal politik awal sangatlah kecil. Pada dasarnya, keberhasilan seorang pemimpin adalah to effect dan to execute. Keberhasilannya diukur dari kemampuan dia untuk melakukan hal – hal yang tepat. SBY membuka cakrawala baru: bekerja dengan fokus dan efektif itu bisa kita lakukan kapan pun dan di mana pun.
Kedelapan, SBY membawa partainya menang dengan jalan demokratis. Bagi SBY, demokrasi merupakan way of life untuk menjadikan negeri ini sejahtera, berdaulat, dan bermartabat; bukan tujuan itu sendiri. Demokrasi bersifat dinamis dan sangat menghargai proses. Demokrasi adalah tuntutan pasar sosial hingga tidak mungkin ditolak oleh siapapun.
Kesembilan, melakukan terobosan dengan memilih Boediono sebagai Cawapres. Di tengah kecenderungan fragmentasi politik yang sangat kuat mewarnai pergulatan politik akhir – akhir ini, memilih Cawapres Boediono sungguh sebuah terobosan politik. Di mata SBY, sosok Boediono adalah seorang Muslim yang lurus, jujur, sederhana, konsisten, dan toleran, serta pribadi yang cerdas, ulet, keras bekerja, dan bertanggung jawab. Ia juga coordinator menteri yang utuh, loyal, cermat, dan jauh dari keinginan mencari muka. Di atas segalanya, dalam mengemban tugas, Boediono tidak memiliki konflik kepentingan seperti bisnis dan motif politik. Bersama Boediono, SBY ingin membentuk cabinet presidensial yang amanah, efektif, dan kredibel. “Mari bekerja keras untuk rakyat. Kabinet adalah forum bekerja bukan untuk berpolitik sendiri – sendiri,” ujar SBY.
Buku ini merupakan media komunikasi anatara suara hati rakyat yang disampaikan langsung kepada pemimpinnya, sekaligus menjadi wahana becermin bagi pemimpin negeri ini dalam melihat sepak terjang dan kerja kerasnya selama ini. Serta menjadi ikrar bersama untuk kembali memenuhi amanat rakyat.
Anas Urbaningrum
-----------------
Selengkapnya »»  

Sabtu, 10 Maret 2012

Suminto Hadi: Pelanggan (saya) Yang Tahu Hak-haknya!

Ketika unit produk ini belun disekat-sekat (sebut saja produk "F"), dulu saya adalah sales produk F ini. Dari kantor ke kantor saya menawarkan produk yang saat itu masuk jajaran sebagai new engine dirver karena di tahun 2000an produk ini mulai booming. 

Target demi target berusaha saya capai sesuai arahan atasan saya. Pelatihan demi pelatihan salesmanship yang dilaksanakan perusahaan saya ikuti. Hal ini disamping mengenal product knowledge juga mengenal cara-cara "manis" dalam menjual. Bagaiman mempengaruhi pelanggan, mulai suspek, prospek hingga deal, bukanlah hal yang mudah , butuh sebuah perjuangan.

Dari kantor ke kantor itulah saya bertemu dengan seorang pejabat sebuah Bank (sebut saja Bank J). Kalau tidak salah jabatan pada saat itu sudah Kasie Pelayanan Nasabah di bank daerah itu. Orangnya kalau tidak salah waktu berkisar usianya 50an, bersuara parau, seingat saya seorang perokok berat, tegas dan kadang suka berkelakar. Suminto Hadi, ya nama pelanggan saya itu. Saya membawa beberapa contoh pesawat handhelt sesuai permintaan beliau dan staterpack nomor cantik yang juga beliau pesan.

Awal-awal perkenalan kami dan juga produk F itu, belum-belum sudah bnanyak kritikan yang dilontarkan oleh Suminto Hadi ini. Jaminan bila produk ini tidak ekselen, baik termasuk terminal hp-nya juga produk Fnya tak luput dari "ancaman" dari beliau. Tetapi saya memandang positif saja, karena kritikan pelanggan itu sebuah masukan yang sangat berarti bagi saya sebagai sales dan perusahaan sebagai penyedia jasa.

Apalagi masukan itu memang sangat objektiv dan secara umum itulah hak-hak pelanggan seharusnya yang saya berikan. Karena saya sangt yakin Suminto Hadi sebagai pejabat akan sangat mematuhi hak-haknya, disamping secara finansial mampu beliau juga seorang yang banyak berkecimpung dalam hal pelayanan oleh karena jabatannya itu.

Benar, dimanapun beliau berada diluar kota selalu menghubungi saya manakala produk F itu sedang bermasalah. Seperti biasa beliau juga banyak memberikan kritikan (baca:masukan) dan ini..dan itu. Tetapi saya sangat memahami sebagai produk komunikasi baru memang kami butuh masukan dari pelanggan. Baik secara teknis purnajual dan masalah administrasinya (billing).

Akhirnya saya dan pak Suminto Hadi menjadi sering berkomunikasi sebatas masalah komplain produk itu. Dan saya berharap beliau mash mengingat saya , meski pekerjaannya sekarang sangat tidak memungkinkan untuk sekadara mengingat sales yang sering dimarah-marahi itu, karena dia selepas purna dari jabatanya itu terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD dari sebuah partai politik yang di daerah kami cukup kuat.

Saya menjadi ingat beliau manakala ada kasus "Skandal KASDA" di sebuah mass media menyeret-nyeret namanya. Kasus itu memang  pas saat beliau menjabat sebagai Kasi pelayanan nasabah. Dalam kasus itu (sesuai berita yang saya baca) Suminto disangka telah membuka rekening fiktif atas oleh pejabat bupati saat itu, dimana dengan rekening fiktif itu dana Kasda , yang disebut dalam berita itu sebesar 40 M masih ada di rekening, meski kenyataannya uang itu digunakan oleh pejabat bupati waktu itu.Disinyalir juga ada 8 Kepala Dinas dalam struktur otoritas bupati terlibat dalam kasus bancakan kas daerah ini.

Mau tidak mau Suminto Hadi memang harus memberikan kesaksian (dalam berita kasus ini status Suminto sudah dijadikan tersangka)   atas aliran dana uang sebebsar itu. Dan sampai kemarin berita itu saya ikuti, keberadaan Suminto belum ditemukan, entah sakit atau ...

Saya banyak belajar juga dari Suminto ini tentang hak-hak pelanggan, bagaimana seharusnya pelanggan itu diberlakukan, termasuk mengevaluasi kewajiban-kewajibannya sebagai pelanggan. Ya...tulisan ini sekedar mengingatkan saya saja pada seorang Suminto Hadi yang saat ini sedang dirundung masalah. Sebagai customernya saya tetap berharap semoga beliau tetap sebagai sosok yang begitu tegas,mengerti hak-haknya sebagai pelanggan yang mungkin dalam segala sendi kehidupannya beliau juga sedemikian. Namun bial nantinya terbukti, semoga belaiu juga dapat mempertanggungjawabkan kewajiban dan hak-haknya sebagai "terdakwa" maupun sebagau "terpidana".

Saya mencoba mencari gambar Suminto Hadi diberbagai sumber tidak saya dapatkan, tetapi dari ilustrasi gambar berita kasus skandal KASDA Mojokerto itu jelas bahwa itulah yang saya tahu bahwa gambar itu memang orang yang saya kenal , Bapak Suminto Hadi pelanggan saya.***Nangkris

Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat