Malam yang dingin , setelah sesorean tadi hujan turun , meski tidak begitu deras, nonton TV acara-acaranya hampir di blok oleh acara sepak bola. Untung ada satu stasiun TV yang menanyangkan diskusi novelis,sastrawan muda Andrea Hirata, sehingga dapat menghangatkan suasan di ruang keluarga saya. Sebubar acara tersebut saya jadi kangen dengan buku-buku pakar pemasaran , Philip Kotler. Begitu saya buka beberapa halaman saya baca lagi topik "Pemasaran Radikal".
Dalam topik ini , mungkin sebelumnya pernah juga saya baca, namun tidak terlalu detail. Ada sepuluh kaidah pemasaran radikal. Namun setelah saya baca saya masih kurang puas dan mencobalah saya mencari kaidah-kaidah itu di internet. Setelah keduanya saya baca, ternyata sumber di internet lebih panjang lebar membahas masalah ini. Yang terpenting kedua sumber itu sama2 digagas oleh Sam Hill dan Glenn Rifkin dan telah dirangkum dalam sebuah situs wordpress Syafrizal Helmi di http://shelmi.wordpress.com/2009/05/10/sepuluh-dalil-pemasaran-radikal/. Beberapa saya sisipkan penjelasan dalam buku Kotler.
Saya yakin diantara Anda mungkin sudah pernah membaca bahkan dikalanagan elit pemasar ini bukanlah barang baru. Tidak ada salahnya bila saya coba men-share-nya. Silahkan***Nangkris.
1: CEO Harus Mengendalikan Fungsi Pemasaran bagi CEO masa kini,
hal-hal yang menuntut waktu darinya datang tanpa henti. Jurnal-jurnal
bisnis terkemuka, dari Harvard Business Review sampai majalah Fortune,
terus-menerus menasihati CEO agar secara pribadi mengendalikan setiap
apek perusahaan, dari komunikasi karyawansampai proses perencanaan
strategis menghadapi masalah-masalah yang mungkin akan muncul di masa
datang. Menyarankan agar CEO secara pribadi memimpin upaya pemasaran
rupanya hanyalah tuntutan lainyang akan sia-sia atas waktu eksekutif.Ini
memang tuntutan, tetapi sama sekali bukan tuntutan yang sia-sia.
Dalam organisasi-organisasi pemasaran tradisional, keterlibatan CEO,
jika memang ada, mungkin terbatas hanya sehari dua hari setahun untuk
meninjau parade berlusin –lusin rencana merek.
Bagi para pemasar radikal, chief executive officer secara de facto juga menjabat chief marketing officer.
2: Memastikan agar Departemen Pemasaran Berangkat Kecil dan
Ramping jika CEO diharapkan terus terlibat aktif dengan pemasaran,
adalah perlu untuk menjaga agar berlapis-lapis orang dan birokrasi tidak
menggerombol diantara para CEO dan pasar.Biasanya ini lebih mudah
dikatakan daripada dikerjakan. Di kebanyakan organisasi dan fungsi,
pelapisan adalah proses alami. Piramida organisasional rupanya tumbuh
didepan mata kita ketika para Vice president memperkerjakan
direktur,direktur memperkerjakan manajer, manajer memperkerjakan
anggota-anggota staf, anggota-anggota staf memperkerjakan
asisten-asisten. Dalam pemasaran dengan arus renik-pernik tugas
pelaksanaan yang nyaris tanpa henti, piramida rupanya berkembang dengan
sangat cepat.
Itu sebabnya jim Koch di Boston Beer tidak mau mempunyai departemen
pemasaran sama sekali selama sepuluh tahun pertama perusahaan itu terjun
dalam bisnis, dan itu sebabnya providian mengintegrasikan pemasaran
kedalam semua disiplin dari pada memperlakukannya sebagai satu
departemen yang berdiri sendiri.
3: Kelarlah dari Kantor Pusat dan Tatap Mukalah dengan Orang-orang yang Paling Menentukan —Yaitu Pelanggaan
Bahkan dalam suatu Organisasi yang ramping, adalah mungkin untuk jauh
dari pelanggan dan memandang mereka lewat riset pasar tangan kedua dan
informasi sintetis. Bagi para pemasar radikal, kedekatan dengan
pelanggan adalah esensial yang absolut. Para pemasar radikal lebih
menyukai data yang dikumpulkan secara langsung dari pada data sekunder.
Dari pada membaca laporan-laporan riset, mereka lebih suka membaca
surat-surat pelanggan. Pemasar radikal mendengarkan pergunjingan para
pelanggan tentang masalah-masalah mereka dalam kata-kata mereka sendiri.
4: Gunakan Riset Pasar dengan Hati-hati
Kedekatan yang terus berlangsung tidak hanya menggarah pada pemasaran
yang lebih baik, tetapi juga menghilangkan perlunya tumpukan riset
pasar tradisional bervariasi dari mengesampingkannya begitu saja sampai
skeptikisme yang dilontarkan dengan hati-hati. Kecuali segelintir
pemasar radikal yang lebih radikal, masalah dengan riset pasar itu
sederhana —ia berurusan dengan angka rata-rata konsumen. Tetapi
konsumen rata-rata itu tidak ada.
Para pemasar radikal menggunakan riset dengan cara yang sangat
berbeda dengan para pemasar tradisional. Pemasar radikal pergi menemui
para konsumen secara langsung untuk mendapatkan ide-ide mereka, dan
ketika mereka ingin menguji ide-ide tadi, mereka bertanya pada para
konsumen. Riset pasar digunakan sebagai penopang pemahaman konsumen,
bukan sebagai pengganti pemahaman knsumen.
5: Pekerjaan Hanya Misionaris Bersemangat Tinggi
salah satu positif dari Upaya menjaga agar departeman pemasaran tetap
kecil adalah bahwa masing-masing orang secara harfiah bisa ditunjuk
oleh CEO lebih karena sikap dan bakat mentahnya dan bukan karena gelar
atau kecakapan formal (credentials) pemasarannya.
Masalah keyakinan kuat ini sama sekali tidak kecil. Sangat sulit bagi para profesional yang bahkan paling tidak kecil.
Setelah menengar setiap orang memuji-muji mobil itu beserta upaya
pemasaran semua orang yang hadir sebagaimana sudahbisa diramalkan.
Upaya-upaya pemasaran berlanjut terus tanpa kesuksesan besar penjualan tetap menciut.
Sebelum itu, antusiasmenya hanya pura-pura— dan dalam pemasaran,
sebagaimana dalam cinta, nyaris mustahil untuk memalsu antusiame.
6: Cinta dan Hormati Pelanggan Anda
Clay Mathile dari Iams pernah mengatakan dalam sebuah wawancara
dengan majalah Forbes, “saya tahu siapa yang membeli makanan anjing kami
; mereka adalah orang-orang yang seperti kami juga. “mereka adalah
salesmen terbaik kami.” Tema yang secara konsisten mewarnai seluruh
riset adalah kasih sayang hormat dengan mana para pemasar radikal
berbicara tentang para pelanggan mereka.
7: Ciptakan suatu komunitas pelanggan
Para pemasar radikal secara aktif mendorong pelanggan mereka agar
mengangap diri mereka sendiri sebagai sebuah komunitas mereka dan
memandang merek mereka sebagai pemersatu komunitas. Ia berbicara tentang
arti penting kehadirannya bukan bagi pelanggan terkaya yang ingin
“membeli sebuah gaya hidup secara instan”. Pertemuan-pertemuan seperti
itu merupakan bagian integral dari penciptaan suatu komunitas. Para
pemasar radikal juga mendorong dan mempromosikan pakaian dan stiker
bumper peta emblem kehormatan lain yang mengindentifikasikan konsumen
sebagai seorang anggota suatu kelompok khusus.
8 : Tinjau Kembali Bauran Pemasaran
Sekalipun demikian, kesenjangan maha besar tetap ada. Basis pemasaran
tradisional tetap memiliki keyakinan pada efektivitas dan perhitungan
ekonomi perikianan skala besar.Bagi para pemasar tradisional, pemasaran
one-to-one adalah suatu penunjang suatu pemasaran
9 : Menjunjung Tinggi Nalar Tak Lumrah
Di dunia dengan fragmentasi yang semakin meningkat dan apa yang oleh
beberapa orang disebut pasar “demassified” (dilepaskan dari masa)
Jika mereka memebritahu anda hal itu mustahil sukses, anda bisa yakin
bahwa anda dijalan yang benar . Bahkan ketika formula itu berjalan,
biayanya luar biasa besar.
---dalam buku dijelaskan:Perhatikan pendapat umum.Perusahaan kecil dengan sumberdaya terbatas tidak dapat berharap untuk mampu bersaing dengan para pesaing besar tanpa gagasan pemasaran yang segar dan berbeda, Dengan demikian pemasar radikal, misalnya, membatasi distribusi sehingga dapat menciptakan kesetiaan dan komitment dari para distributor dan pelanggan mereka---
10 : Setia Pada Merek
Dari pemasar radikal merasa obsesif tentang merek, mereka bersikeras
pada kualitas. Para pemasar radikal memelih lebih baik besok bangkrut
dari pada menurunkan kualitas. Memang mudah untuk memberikan janji janji
selangit tentang kualitas, tetapi setiap dan semua pemasar radikal pada
suatu saat pemah mempertaruhkan bisnis mereka untuk mempertahankan
kualitas. Kami berharap anda akan mulai mengerti bagaimana harus
memikirkan dan memasarkan produk, jasa, atau merek anda secara radikal.
Source : Radikal Marketing , Sam Hill dan Glen Rifkin