NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Minggu, 10 Februari 2013

Yakinkah? Anas Lengser Partai Demokrat Solid?

By, Nangkris.
Republik Telo , Lawang , Malang , Indonesia 10 Pebruari 2013 at 11.00 WIB

Hasil survey elektabilitas Partai Demokrat turun hingga 8%. Tak urung ini membawa kecemasan, kegalauan para petinggi partai. Mulai Ketua Dewan Pembina PD SBY, Sekjen Jero Wacik dan lainnnya seperti kebakaran jenggot. Saat kunjungan umrohpun SBY menjadi sedikit tidak tenang dan bisajadi pelaksanaan umronya sedikit tidak "tumaknina". Meski seperti disampaikan SBY , beliau juga telah meminta pertolongan Allah agar dapat memberikan keputusan terbaik dalam menghadapi "prahara" partainya ini.

Tak pelak, seusai memberikan keterangan persnya di pesawat, SBY juga mengumpulkan para petinggi PD di kediamannya Puri Cikeas. Di hadapan puluhan wartawan itu SBY telah mengambil langkah-langkah strategis (menurut versi SBY) dimana poin terpentingnya adalah , seluruh kebijakan partai berada ditangan Ketua Majelis Tinggi Partai yang tak lain adalah SBY sendiri, dan KETUM-nya Anas Urbaningrum ada di posisi wakil Ketua Majelis tinggi. Dengan kondisi seperti ini maka kewenangan ketum beralih kepada Ketua Majelis Tinggi.

Dengan keputusan itu SBY berharap agar Anas Urbaningrum (AU) konsentrasi pada proses hukum yang "melilitnya". Sementara kono KPK baru mengantongi 2 barang bukti terkait kasus Hambalang atas sangkaan terhadap AU. Meski secara berulang-ulang patner di PD yang telah di vonis hukum, Nazarudin terus menyebut-nyebut aliran dana Hambalang ke AU.

Dan kenyataannya AU tetap menjalankan tugas2 nya sebagai Ketum. Seperti yag disampakan kepada wartawan sebuah tv swasta , pihaknya masih akan terus melakukan kewenangannya sebagai Ketum"Saya akan melakukan kunjungan ke beberapa DPD seperti Banten dan sekitarnya" ujar AU pada sang wartawan.

Dengan iklim seperti ini begitu jelaslah (meski samar) bawah AU telah "membangkang" terhadap keputusan Ketua Majelis Tinggi atas kebijakan yang telah dibuat SBY. Ini menggambarkan keputusan SBY ternyata tidak menyelesaikan masalah, justru menambah ketidak solidan konidis partai. Seperti disampaikan Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Akbar Tanjung , keputusan SBY justru membuat partai ini tidak solid!, meski sesama kader Golkar yang lain Jusuf Kalla mengatakan keputusan SBY sudah tepat.

Saya sepaham dengan Akbar Tanjung, mengapa? Reaksi yang berlebihan para petinggi partai PD ini justru akan membuat semakin terpuruk dan menjadi bulan2an partai rivalnya , meski beberapa ada di koalisi. Belum lagi hujata2 dari para publik yang kontra terhadap semua kebijakan SBY. Dan keyakinan ini menambah prediksi bahwa keputusan SBY tidak akan berdampak apa-apa terhadap kemelut partainya.

Justru yang lebih tenang adalah Anas sendiri. Dia tidak akan mengambil pusing hasil survey."Ada staf kepresidenan mengatakan kita jangan inferior dalam menghadapai hasil survey. Saya malah tidak setuju, banyak partai yang elektabilitasnya juga rendah tidak ada yang ribut" kata Anas. Intinya Anas tidak terlalu mengambil pusing atas hasil survey.

Satu solusi terbaik SBY menurut saya adalah benar bahwa PD harus tinggalakan dulu untuk memikirkan 2014, saat ini saatnya membenahi PD yang lagi kacau balau. Namun semakin ketara juga bahwa menurut saya, SBY meski telah mendapat nama di luar negeri, namun gagal dalam memanajemeni partainya. Padahal SBY nyata2 telah hampir menghabiskan waktunya untuk partai. Seperti yang disampaikan Jusuf Kalla bahwa pejabat jangan terlalu sibuk mengurus partainya.

Kita tunggu hasil kebihajakn SBY atas kemelut di PD ini , karena jangan sampai kemelut partai ini berimbas kepada jalannya pemerintahan yang juga harus banyak mendapat perhatian!***Nangkris
Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat