Sepasang sandal yang terbuat dari enceng gondok, berawal dari sebuah "gagsan"
Timbulnya suatu gagasan tak lepas dari tingkat dinamika pemikiran sesorang oleh karena ketidak tahuan, keingintahuan dan mungkin saja karena "kebodohan", maksudnya pengagas merasa terlalu bodoh tentang hal yang kemudian digagasnya. Bahkan tidak mustahil gagasannya itu justru merupakan hal yang memang secara umum dibutuhkan oleh kebanyakan orang.
Coba kita kilas balik, tentang 20 penemuan abad 20 yang mengubah dunia.Sebagian besar aplikasi ilmu dan teknologi diawal abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad 20. Sepanjang abad 20, telah terjadi perubahan teknologi yang sulit dibayangkan sebelumnya, terutama teknologi transistor pada tahun 1950-an yang berkembang menjadi prosesor hingga chip-chip super kecil yang terpasang pada berbagai aplikasi canggih. 20 penemuan dimaksud yang diakui telah dapat merubah dunia itu adalah:
- Listrik
- Elektronika (ie. transistor dan IC)
- Robotika (eg. mesin produksi, mesin pertanian)
- TV dan Radio
- Teknologi Nuklir (ie. E=mc2)
- Mesin Transportasi (ie. mobil)
- Komputer
- Internet
- Pesawat Terbang
- Telepon dan Seluler
- Rekayasa Pertanian dan DNA (termasuk kloning)
- Perminyakan
- Teknologi Luar Angkasa (ie. satelit dan spacecraft)
- AC dan Kulkas
- Rekayasa Material (eg. material bangunan dan kerangka mesin)
- Teknologi Kesehatan (eg. laser, IR, USG)
- Fiber Optic
- Fotografi (eg. kamera, video)
- Teknologi Peralatan dan Perlengkapan Rumah Tangga
- Moral Movement
Penemuan-penemuan tersebut dalam katagori yang berbeda dan memiliki nilai science yang tinggi. Meski awalnya penemuan besar ini hanya merupakan ide dan gagasan kecil bahkan berangkat dari sebuah kekonyolan bahkan dianggap "ketidakmungkinan", namun realitanya saat ini menjadi hal yang begitu bermanfaat bagi manusia di bumi ini.
Dalam kontek sebuah gagasan, sebenarnya bukan nilai besar dan kecilnya sscience sebuah gagasan harus ditampilkan agar orang lain mendapat manfaatnya tetapi ide dan pemikiran awal yang merupakan titik awal timbulnya otak untuk dapat menyuguhkan gagasan kita. Manakala sesorang mendapatkan sebuah ide , seharusnya sudah dapat merespon dan menuangkannya dalam sebuah realita. Namun tidak semua orang dapat melakukannya, oleh karena berbagai keterbatasan.
Seorang pakar mengartikan hambatan kreativitas sebagai “mental walls which block the problem solver from correctly perceiving a problem or conceiving its solution,” yaitu dinding atau bangunan mental yang menghambat kita untuk memahami atau menemukan pemecahan atas suatu masalah.Kehilangan kepercayaan diri dianggap pemicu utama. Maka betapa cemerlangnya seorang yang dapat menuangkan gagasas gagasannya hingga dapat diketahui orang lain bahkan dapat merubahnya.
Dari banyak karakter dan kepribadian hanya gagasanlah yang akan membedakan potensi seseorang. Presiden sebagai kepala negara, dimana kita telah memiliki 6 presiden, namun gagasannya tentulah berbeda. Seorang sutradara film bisa membuat beberapa film namun tentulah berbeda tentang gagasan yang disampaikan. Maka kenapa kalau begitu hidup ini tidak kita isi dengan berbagi gagasan? Karena setiap orang meski belum pernah secara tersurat menuangkan gagasannya pastilah punya gagasan. Anda punya gagasan sekarang? Cobalah sampaikan!***Nangkris
Tidak ada komentar:
Posting Komentar