NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Kamis, 12 Juli 2012

Kritik (Insyaallah Membangun) Buat SAMSAT Mojokerto

Rabu (11/7) kemarin saya mengurus balik nama motor anak saya , sekalian mutasinya. Dari Surabaya ke Mojokerto. Pengurusan di SAMSAT Surabayalah kiranya yang menjadi "barometer" pelayanan sesama SAMSAT oleh anak saya. Awalnya dia berangkat sendiri , sama seperti saat mengurus pencabutan bendel di SAMSAT Surabaya. Tetapi merasa ribet dia  call saya di kantor (wadul ceritanya). Akhirnya cari tahu apa seh ribetnya?

Ternyata ada beberapa catatan "pembeda" layanan dari SAMSAT SB dan Mojokerto sbb, ini baru yg menyangkut tangible (layanan yang nampak):

1. Formulir cek fisik 15.000,- tdk ada kwitasni resmi-saat ditanya, kata petugas  kebijakan setempat, samsat SB tdk ada pungutan itu

2. Formulir Pepanjangan/balik nama BPKB 160.000 tidak diberi kwitasni- kemudian saya lapor kekantor (dlm) petugas tsb. mengeluarkan hp sepertinya menghubungi pet. loket, dan saya disuruh minta kwitansi akhirnya diterbitkan kwitansi- saya yakin selama ini masyarakat tdk diberi kwitansi. Kwitasi tdk berregistrasi lagi/tulisan tangan (bgm mengukur brp lbr formulir yg keluar? atau sistem kulakan formulir, kulak 10 payu 5 X 160.000??? wedeyyyy.....)

3. Pengambilan BPKB dipungut lagi 40.000,- tidak ada kwitasni resmi seperti birokrasi kantor pos/telkom yang selalu membubuhkan setempel jedogggggg ke kwitasninya....padahal item pengambilan BPKB sudah inklud di kwitansi 160.000 tadi.

4. Pengambilan plat nomor 5000,- juga tidak ada kwitansi, begitu diminta malah mau diperkarakan? kebetulan plat nomor ini anak saya yang mengambil....

Sangat saya sayangkan, seragam merah hati yang juga akan membangun kebersamaan dalam misi dan visi SAMSAT harus beruraian catatan2 seperti ini...SAMSAT saya menilai telah banyak mencapai kemajuan , bahkan ibu-ibu rumah tangga sekalipun sekarang sudah bisa mengurus masalah-masalah kendaraan bermotor, hal ini tentu ditunjang oleh perbaikan sistem.

Tetapi manakala manusia mengabaikan sistem itu maka itulah yang terjadi. Inprosedural...yang seharusnya ada kwitasi tidak diberi, seberapapun nilainya.Semoga Institusi ini (SAMSAT) semakin hari semaikn baik. Dan mudah2an kasus ini hanya terjadi pada anak saya saja.

Mudah-mudahan saya dapat menggali semua informasi ini kepada pihak yang berwenang demi membangun SAMSAT yang lebih bagus sebagai pelayan masyarakat yang sangat dibutuhkan.***Nangkris

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat