NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Minggu, 27 Februari 2011

Buku Catatan Sejarah, Sebuah “Pilot Project”

Aku, saat SMP
Kalau saja buku itu masih ada pasti akan aku tunjukkan kepada Anda. Buku tebal bergambar Jimmi Hendrix , sengaja tidak aku sampul. Itu adalah kumpulan catatan sejarah mulai kelas 1 hingga kelas 2, dan masih tersisa, cukup untuk dilanjutkan hingga kelas 3 nanti. Hamper semua buku catatanku menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari kelas 1 sampai kelas 3, terintegrasi dengan bagus. Hal ini aku maksudkan disamping untuk kerapian hal ini juga sangat membantu dalam mengukur kemampuan telusur satu matapelajaran dari kelas satu hingga kelas dua.

Di dalam buku itu adalah rangkuman diluar buku diktat. Setiap keterangan guru sejarah, Pak Daud, selalu aku catat. Point demi point yang aku anggap itu penting tak akan luput dalam catatanku. Ini penting. Karena guru yang baik adalah tidak hanya mencari materi ulangan dari buku diktat tetapi dari segala sumber bacaan lainnya, Koran dan catatan yang menjadi keterangan dari buku diktat yang dijelaskan setiap mengajar di kelas.

Aku mempunyai corak tulisan yang bagus. Aku bisa menulis gedrik maupun latin dengan tegak, miring (italic). Aku mencontoh tulisan Bapak yang bagus sekali. Sejak aktif sebagai polisi sampai memimpin PEPABRI (Perkumpulan Purnawirawan ABRI) selalu aku lihat dan sesekali aku contoh.

Dengan pangkat terkahir sebagai AIPTU (Ajun Inspektur Satu atau LETTU (Letnan Satu) , dua strip di pundak, yang setingkat lagi menjadi Kapten, keberadaan Bapak sangat dipentingkan saat purna. Sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Garuda. Sebagai Ketua Tennis Lapangan. Sebagai Ketua Bulutangkis , sebagai Ketua sebuah partai dan masih banyak lagi jabatan yang diemban Bapak.

Karena buku catatan sejarah ini begitu rapi dan komplit maka tak lepas jadi objek pinjam meminjam antar teman. Baik teman cowok terlebih teman-teman cewek. Hingga suatu saat Pak Daud, guru sejarah yang masih muda tetapi rambutnya sudah banyak beruban, karena banyak menghafal sejarah Indonesia dan Dunia. Mulai tahun perang , perjanjian bahkan tanggal lahir tokoh pahlawan Nasional, saat mendekati IR, pacarku saat itu.

“Coba lihat catatanmu, IR” pak Daud mendekati bangku IR sambil melepas kacamata minusnya, dan mengambil buku catatan bergambar Jimmy Hendrix.

“Itu punya Yudi Pak” jelas IR. IR memanggilku dengan panggilan Yudi.

Tak ayal buku itu dibawa ke depan kelas oleh Pak Daud ditunjukkan kepada teman-teman.

“Kalau kalian ingin belajar sejarah dengan runtut, contohlah catatan buku ini. Semua yang saya jelaskan ada semua dalam catatan buku ini” kata Pak Daud.(dari kumpulan:“Di Sudut Sidomukti”)

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat