NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Sabtu, 23 April 2011

Ketua KPK: Gubernur di Jawa Rata-rata Korupsi

Hadiri Forum Pencerahan Bang Bang Wetan
Hukum - 20 April 2011
                                          Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas, S.H, M.Hum.
SURABAYA, LIcom: Tren korupsi yang dilakukan oleh kepala daerah kini semakin meningkat. Data Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mencatat sebanyak 22 bupati dan 8 gubernur yang telah menjadi tersangka. Sedang, 150 bupati dan 18 gubernur sedang berurusan dengan kejaksanaan.

Dengan semakin meningkatkan jumlah kepala daerah yang korupsi, maka tugas masyarakat adalah mengawasi penyusunan APBD dan pembelajaan APBD, mengawasi perubahan kekayaan pejabat yang mencolok. Kemudian, laporkan ke Polda, Kejaksaan Tinggi atau KPK. Lantas, pantau terus laporan tersebut bersama ormas keagamaan, perguruan tinggi, LSM dan wartawan.

Demikian penuturan Ketua KPK, M. Busyro Muqoddas, S.H, M.Hum dalam Forum Pencerahan Bang Bang Wetan asuhan Emha Ainun Nadjib di gedung Balai Pemuda yang berlangsung sejak Selasa malam hingga Rabu pukul 02.30 pagi (20/04/11).

Berkaitan dengan maraknya penyimpangan perilaku pejabat, Busyro berharap,  apabila ada pejabat daerah yang perilakunya aneh-aneh, baru beberapa waktu menjabat kemudian ganti mobil atau jumlah mobilnya bertambah banyak, memiliki beberapa rumah, istri dan anaknya juga berubah konsumtif, maka  bisa dilaporkan ke perguruan tinggi atau organisasi keagamaan, polisi dan KPK. Pantau terus laporannya. Jika polisi tidak merespon atau melanjutkan perkaranya bisa lapor langsung ke KPK.

Busyro yang datang bersama tim KPK terdiri dari 10 orang itu lebih lanjut mengungkap, “Baru-baru ini sebuah Perguruan Tinggi melakukan penelitian mengungkap fakta mengejutkan. Bahwa untuk menjadi gubernur di Jawa minus Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp 200 milyar. Nah, apakah gajinya selama menjabat  bisa mengembalikan dana tersebut? Pertanyaan ini tidak usah dijawab  karena sudah pasti orangnya akan korupsi.”

Pengunjung  Bang Bang Wetan tampak membludak hingga lebih dari 2.000 orang. Mereka tampaknya tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk berdialog dengan  ketua lembaga super body pengganyang koruptor di Indonesia. Alumni dan dosen Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia Yogyakarta tersebut meladeni 50 orang yang mengajukan pertanyaan yang nadanya amat berharap pada KPK agar menindak tegas koruptor. Beberapa orang mengusulkan agar ditembak mati agar menimbulkan efek jerah.

Dalam tahun 2009- 2010 KPK berhasil menyelamatkan uang yang dikorup kemudian disetor ke negara sebesar Rp 3,4 triliyun. Uang sebanyak itu bisa untuk membangun 50.000 rumah sederhana yang dibagikan secara gratis. Atau, jika dibelikan susu akan mendapat 85,8 juta liter. Jika digunakan  untuk membiayai 17 juta anak-anak SD. Apabila dibelikan beras bisa memperoleh 16 juta liter, bukan main.

Ilustrasi tersebut membeberkan bahwa korupsi membuat rakyat semakin melarat. Oleh sebab itu, dalam masa jabatannya selama setahun yang berakhir Desember mendatang, jumlah perkara yang masuk KPK sebanyak 52.000. Ia minta didoakan agar bisa menangkap koruptor-koruptor kakap yang masih begitu licin. “Bagaimana pun  koruptor harus ditumpas!”, tandas rokimdakas/LI-07

http://lensaindonesia.com/view.php?ID=26778 

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat