NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Minggu, 06 November 2011

Indo..etc, "Rasa" Indonesia , "Rasa" Asing, Atau "Nanonano"?

Oleh:Nanang Kristyo Nangkris
Betapa bangganya menjadi satu kata "I N D O". Karena kata ikutan berikutnya bisa berbagai kata yang bisa dipasangkan. Bahkan bila telah menjadi satu kesatuan kata, akan merupakan sebuah hal yang akan berhubungan dengan berbagai bisnis. Namun sebagai gambaran sesuai dengan judul di atas yang begitu "awam" kata Indo bila mengacu pada sebuah nilai (maaf) RAS, maka suatu kondisi sosok orang yang dilahirkan dari hasil silang Indonesia dan berbagai bangsa di dunia. Makanya begitu kita mendengar kata "orang indo" berarti dia seorang "peranakan" hasil silang dari bapak atau ibu dan sebaliknya orang Indonesia dengan bangsa lainnya.

Tetapi yang akan saya bahas di sini adalah beberapa perusahaan terkemuka dengan inisial depannya menggunakan kata Indo, sebut saja: INDOSAT, INDOVISION,INDOSIAR, INDOMIE, INDOCEMENT dan masih banyak "demam" Indo lainnya.

Berikut gambaran prfile beberapa perusahaan-perusahaan yang diawali oleh "INDO"

INDOSAT sebuah perusahaan operator telekomunikasi dengan profile perusahaan
  • our acquisition of Telkom’s 22.5% ownership interest in Satelindo;
  • Telkom’s acquisition of our 35.0% ownership interest in Telkomsel; and
  • our acquisition of Telkom’s 37.2% ownership interest in Lintasarta and the purchase of Lintasarta’s convertible bonds held by Telkom.
INDOSIAR:
Indosiar adalah salah satu stasiun televisi swasta nasional di Indonesia. Stasiun televisi ini beroperasi dari Daan Mogot, Jakarta Barat. Indosiar awalnya didirikan dan dikuasai oleh Grup Salim melalui PT Indosiar Karya Media Tbk yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta). Pada 13 Mei 2011, mayoritas saham PT Indosiar Karya Media Tbk dibeli oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk, pemilik SCTV, menjadikan kedua stasiun televisi berada dalam satu pengendalian.[1][2]
    INDOVISION:
    Indovision adalah sebuah stasiun televisi satelit berlangganan yang diselenggarakan oleh PT. MNC Sky Vision (sebelumnya bernama PT. Matahari Lintas Cakrawala). Perusahaan yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1988 ini memulai memasarkan produk jasanya pada awal tahun 1994 dan bertanggung jawab atas pemasaran program pengelolaan serta pelayanan kepada pelanggan.
    Pada mulanya Indovision menggunakan jasa satelit Palapa C-2 untuk menggunakan transponder dan sistem broadcasting serta menggunakan analog dengan frekuensi C-Band.

    Makin bulat saja niat PT Bhakti Investama Tbk melepas sebagian kepemilikan sahamnya di PT MNC Sky Vision, operator televisi berbayar Indovision. Selain emiten bersandi BHIT itu, masih ada beberapa pemegang saham lain yang juga berniat melepas kepemilikan saham Indovision. Secara total, mereka akan melepas 20%-30% saham Indovision. "Yang akan menjual Bhakti dan pemegang saham lain di Indovision," ujar Direktur Utama Bhakti Investama Hary Tanoesoedibjo melalui pesan singkat kepada KONTAN, Senin (20/7). Saat ini, Bhakti Investama tercatat memiliki secara langsung 20% saham Indovision. Sementara, PT Global Mediacom Tbk (BMTR), yang notabene masih anak perusahaan BHIT, menguasai 51% saham operator televisi berbayar itu. Pemegang saham lain memiliki 29% saham yang tersisa.(SUMBER:http://www.lintasberita.com/Nasional/Bisnis/BHIT-dan-Beberapa-Investor-Menjual-30-Saham-Indovision-)
    INDOMIE"
    Produk mie instan "Indomie" dimiliki oleh PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) dan anak usahanya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) Indomie merupakan market leadernya produk mie. Beberapa waktu lalu sempat timbul polemik lantaran isu adanya bahan pengawet berbahaya yang terkandung di dalam produk Indomie. Namun tidak menggoyahkan pasar penggemar mie di tanah air.

    INDOCEMENT:
    PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (IDX: INTP) adalah salah satu produsen semen di Indonesia. Indocement merupakan produsen terbesar kedua di Indonesia. Perusahaan ini didirikan tahun 1985 yang merupakan hasil penggabungan enam perusahaan yang menghasilkan sebuah perusahaan semen dengan delapan pabrik sejak 1975. Produksi semen Indocement dapat mencapai total sekitar 16,5 juta ton per tahun. Indocement memiliki 12 buah pabrik, sembilan diantaranya berada di Citeureup, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Dua berada di Cirebon, Jawa Barat dan satu di Tarjun, Kotabaru, Kalimantan Selatan.

    Per Juli 2008, mayoritas kepemilikan saham Indocement dipegang oleh HeidelbergCement AG (Jerman) sebesar 65,14%, PT. Mekar Perkasa sebesar 13,03% dan publik sebesar 21,83%.
    Semen yang dipasarkan adalah semen dengan merek "Tiga Roda".

    Itulah sekilas perusahaan terkemuka dengan lebel awal "INDO", apakah sesama indo ini merupakan satu bisnis yang dimiliki oleh satu manajemen hingga menggurita?, tidak tahu! Mungkin saja owner yang sebenarnya dari perisahaan INDO ini hanya segelintir orang yang berada di balik layar usahanya? juga tidak tahu.Tetapi perusahan besar itu semua mengunakan lebel Indo, dan hampir menduduki semua produk2 strategis, makanan, properti, prasarana dan lain lain yang belum bisa dikupas semuanya.

    Terlepas dari itu semua , apabila memang hal itu yang bisa dilakukan oleh regulasi dunia usaha (penananaman modal asing (PMA), dan dapat memenuhi hajat orang banyak atau (lagi2) "kalahnya" kemampuan kompetensi , hingga harus ada "orang indo" dalam pengelolaannya  kenapa tidak? Tetapi pertanyaannya, apakah tidak mungkin nanti semua usaha akan berlebel "Indo" dan hanya akan menyisakan sedikit saham-saham kita (bangsa Indonesia), pebisnis kita hanya menjadi pelakunya saja, inipun juga tidak tahu! Ini baru beberapa saja perusahaan dengan kata depan Indo.
    (Sumber: beberapa dari wikipedia Indonesia)
















    Tidak ada komentar:

    Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat