NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Sabtu, 10 Desember 2011

Bagaimana Lagu Bisa Membius Emosi?

Radio Kuno  (Google Search Engine)
Katanya orang yang suka lagu itu hati dan sikapnya romantis. Meski sebagian juga mendifinisikan bahwa penggemar lagu itu orang malas. Sama seperti seorang yang hobby mancing di kali yang tidak jelas ekosistemnya apakah ada ikan atau udang atau juga kodok, tetapi sang pemancing dengan setia menunggu kailnya! Konyol.

Tapi biarlah , mari sesama penggemar dan peminat lagu dari jenis aliran apa saja ikuti cerita saya ini. Konon suara-suara yang disalurkan melalui telinga kita sat bayi, sebenarnya dapat didengar dan mempengarhui kerja otak sang bayi. Karena itu mengapa saat begitu lahir, bayi wajib diperdengarkan dengan suara adzan dan qomat terlebih dahulu.

Bahkan hasil riset menemukan, kondisi fisik seseorang  dalam kondisi sakit dapat disembuhkan dengan terapi musik-musik tertentu. Luar biasa. Manusia pada umumnya adalah menyukai musik dan lagu. Tanpa disadari ternyata musik dan lagu itu dapat mempengaruhi tubuh dan pikiran. Bahkan musik dengan frekuensi yang tepat dapat mengatasi masalah dan kualitas hidup seseorang.

Suatu saat saya mendengar lagu Ida Laila yang berjudul keagungan Tuhan di sebuah warung kopi, maka saat itupula lyric dan irama lagu itu membawa saya ke kehidupan 40 tahun yang lalu. Sore itu bapak membawa sebuah  salon yang besar dan sebuah radio dengan casing terbuat dari kayu yang diplitur begitu mengkilap. Bagian depannya ada kombuinasi kain coklat yang tengahnya ada pilar-pilar kayu. Saat di onkan radio itu terdengar kemresek, apalagi bapak memutar-mutar tombol mencari gelombang semakin seru saja suara kemresek itu. Tetapi akhirnya juga ketemu gelombang meski tidak begitu jernih, dengan suara "Inilah radio republik Indonesia....", sejurus kemudian saat menjelang maghrib terdenganr lagu Keagungan Tuhan yang dibawakan oleh Ida Laila.

Bapak mengecilkan radio dan mengambil wudlu"Ayo waktunya kamu ngaji, kamu dengar lagu itu!" kata bapak. Terkesan sekali.

Pada saat pulang sekolah, dari radio itu pula sayup-sayup saya mendengar musik yang begitu enak didengar menurut telinga saya waktu itu. Ibu di dapur pun juga ikut mengehentak-hentakkan kepala seolah menikmati. Sesekali bersenandung sendiri..na..na..na...Saya tidak tahu judul lagu itu tetapi seringsekali saya dengar kata-kata "Guantana mera..guanjira Guantanamera..." kelak setelah saya tahu ternyata lagu itu adalah berjudul Guantanmera yang dipopulerkan oleh The Sandipers. Begitu lagu itu saya nikmati sambil melihat-lihat gambar buku cerita yang begitu lux tentang seorang pria Indian. Lagi-lagi aku terkesan.

Namun ada sebuah lagu yang dibawakan oleh Iis Sugianto di era awal 80an yang berjudul "Sayang" yang sanpai saat ini ketika mendengarkan lagu itu telah merubah total emosi saya. Saya sangat menyukai hampir semua lagu-lagu Iis Sugianto yang banyak diciptakan oleh Rinto Harahap. Namun lagu yang satu ini yang lyricnya banyak dengan kata-kata "sayang" itu seolah mengiris-ngiris perasaan dan hati. Ibu sangat menyukai lagu ini. Awalan lagu ini seperti ini "Masihkah kau ingat ..sayang...gadis yang pernah kau sayang..." dst..tentunya Anda hafal. Saat sakit ibu selalu ingin diputarkan lagu ini. Daripada selalu menunggu dari radio dalam acara pilihan pendengar yang saat topnya lagu ini memang sering diputar, maka kami membelikan kasetnya saja. Dan ibu merasa terhibur dengan dendang ini.

Ada sekelumit perasaan pedih yang begitu dalam dalam sejarah lagu ini buat saya. Ternyata dibalik kesukaan lkagu ini , Ibu seolah mengirim pesan terkahirnya dengan ribuan makna dari syair lagu ini. Meski dalam kondisi sakit yang begitu parah, saya mencoba secara lirih memutar lagu Iis Sugianto ini, dengan harapan agar ibu dapat mendengarkan lagu kesukaannya ini dengan seksama. Namun akhirnyaa lagu ini tak pernah saya putar lagi , seiring ibu juga tidak lagi meminta diputarkan lagu ini lagi karena dia telah pergi meningglakn kami.
"Masihkah kau ingat sayang...."..ya pasti, saya akan selalu mengingat "gadis" yang sangat saya sayangi, itulah Ibu!

Berbagai lagu-lagu jadul saat aku kecil, baik barat dan Indonesia, beberapa masih saya ingat sampai sekarang. Sebut saja penyanyi Alfian,Hari Nurdi, Bob Tutupuly, Broery Marantika dan top pop lainnya. Apalagi lagu-lagu oldies mancanegara yang memang di tahun 60-70an Indonesia belum banyak memiliki penyayi, sehigga radio amatirpun seringnya hanya memutar lagu-lagu barat. Maka tak heran kemudaian di era tahun 70an bermunculan lagu-lagu yang banyak diilhami musik barat, coba saja Black Brothers, God Bless, The Hand , The Gembel’s dan masih banyak barisan group dengan musik cadas di tanah air.

Lagu memang bukanlah segala-galanya dalam kehidupan ini, ada hal yang paling penting dari sekedar mendengarkan lagu, misi pencipta dalam membuat tema lagu itulah yang penting kita cerna. Karena bukan tidak pernah dan tidak ada hanya karena sebuah lagu, penggemar bisa berubah dari karakter yang dimiliki , tentulah kepada hal-hal yang positif. Sebut saja deretan band religi tanah air seperti Bimbo, Ebit GAD dan masih banyak yang lain, bagaimana mereka dapat memusikalisasi puisi yang bersumber dari kiab suci Alquran.


Belum lagi “kegilaan” kepada sang penyanyi itu sendiri, dapat membuat orang lupa diri bahkan saat menikmati pertunjukan live ak jarang anak-anak muda terbawa emosi dalam sebuah lagu dan penampilan bintangnya sampai berteriak histeris, menangis bahkan bila telah melampau batas bisa juga mempunyai perilaku menyimbang , seperti yang menimpa penggemar John Lenon, yang akhirnya sang bintang itu mati dalam tembusan peluru penggemarnya. (Nangkris-Insyallah bersambung!)



Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat