NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Senin, 28 Februari 2011

Kemenangan `Instan` Yang Berakhir Fatal!


Tubuhku tergeletak dengan kondisi setengah sadar di kursi rotan. Ibu bingung harus berbuat apa, melihat  kondisi tubuhku dengan muka yang pucat sesekali meronta-ronta mengerang kesakitan. Ibu sangat mencemaskan keadaanku.

“Nanang…bangun nak. Ini ibu” aku juga tetap tak merespon. Ini bukan bentuk pembalasanku ketika aku selalu bercerita IR kepada Ibu yang selalu tidak merespon.

Karena lama aku terus tidak sadarkan diri ibu berteriak-teriak minta tolong. Ibu menangis. Memikirkan anaknya yang “bagus” tergeletak lemas tak sadarkan diri. Sementara aroma minyak kayu putih dicampur bawang merah meliputi ruang teras dapur. Obat tradisional itu dioleskan Ibu di seputar perutku yang mual , mulas, seperti diremas-remas dan panas.

Aku tidak tau, apa perasaan Ibu saat itu. Apakah takut kehilangan aku. Aku yakin, segala apa yang telah diperbuat Ibu kepadaku terus menghantuinya. Perasaan menyesal saat mencubit pahaku (bhs.jawa:nyetol) bila  aku tidak memberi kabar terlambat pulang sekolah.  Ibu ingin meminta maaf kepadaku? Atau berjanji tidak akan melakukan itu lagi? Walaupun apa yang telah dialkukannya itu merupakan “madu” bagiku untuk tidak berbuat itu dikemudian hari.

Bude Soekram, ibunda Jon, datang membawa sabun yang sudah dibentuk seperti jari telunjuk. Yang kemudian dimasukkan ke duburku. Aku tetap tak berreaksi. Kakak permpuanku Mbak Eny, membawa kelapa muda yang dipanjatnya di pekarangan depan rumah, orang jawa bilang degan ijo. Konon air kelapa muda hijau ini dapat membunuh racun yang bersemayam ditubuh. Biasanya digunakan untuk orang yang keracunan.

Perlah-perlahan ibu memaksa mengguyur mulutku dengan degan ijo ini. Terus menerus. Ibu pasti tak lupa berdoa agar aku segera siuman dari tragedy ini. Terus itu Ibu lakukan seperti “menggelonggong” sapi potong , agar berat badan sapi menjadi berat dan berharganyapun tentu  mahal.

Ibu semakin cemas. Bapak dan kakak-kakakku yang lain tak ada di rumah. Sementara udara panas di kemarau awal itu menyengat  wilayah pesisir di desaku.

“Hueeek….huweekkk…huweekk” aku muntah. Ini sebagai reaksi air kelapa muda yang hangat mulai merasuk dan menyejukkan rongga perutku. Ada beberapa buah  biji cabai rawit dalam muntahanku. Jelas biji cabai rawit itu tak tercerna oleh ususku. Adajuga mangga muda yang juga tak tercerna dengan sempurna.

Aku berkeringat dan mulai siuman. Ibu memciumiku berkali-kali dan…menangis! Bude Soekrampun kelihatan agak lega. Ibu menyeka keringat yang mengguyur tubuhku sambil menyeka kening dan melepas kaos bertulisan Bali yang saat itu kukenakan. Ibu mencium aku lagi. Aku masih lemas dan masih terasa mual dan sedikit pusing. Hanya kakaku Mbak Eny keliahtan masih terus cemas. Betapa tidak, Mbak Eny lah yang mengajak lomba makan rujak mangga muda dengan garam dan cabe. Dalam lomba itu Mbak Eny membuat suatu  ketentuan siapa yang lebih cepat menghabiskan irisan mangga mudah yang telah ditakar sama, dan merasa tidak pedas itulah pemengnya. Dasar aku. Yang selalu ingin menjadi jagoan dan terus ingin menjadi terbaik dan menang, segala cara aku tempuh. Termasuk dalam lomba ini.

Kulihat Mbak Eny, saat itu,   dengan seksama mengunyah irisan mangga. Dan kulihat irisan mangga ditangannya juga masih banyak . Aku mulai memasang strategi. Aku mengunyah mangga dan cabe rawit ala kadarnya yang penting segera masuk dalam rongga perutku dengan cepat. Bahkan cabe rawit dan garam aku telan begitu saja tanpa aku kunyah. Begitu aku ulang terus menerus tanpa mengetahui akibat yang akan aku rasakan. Pada ahirnya aku hamper saja mengalami hal yang fatal. Dan membuat Ibu cemas melihat akibat dari kecerobohanku itu.

Ibu sempat marah kepada kami, saat aku ceritakan sebab akibat aku menjadi lemas seperti batangan tebu yang telah digiling diambil airnya.

Akan selalu aku ingat. Kemenangan dengan proses yang instant akan membuahkan hal yang fatal. Kemenangan harus melalui proses yang telah ditentukan. Tanpa ada penyimpangan sedikitpun. Namun terkadang manusia diburu oleh target-target kemenangan dengan cara-cara instant. Sehingga ada beberapa proses yang dilewatkan. Bahakan sedikitpun tidak melalui proses.

Akhirnya kemenangan instant ini banyak memberikan filsofi bagiku untuk memamahami proses yang harus ditaati. Hampir saja kemenangan yang aku capai dalam ceritaku ini membuat hal yang fatal. Maaf Ibu!

Semua kemenangan tentulah direncanakan. Dengan strategi apa kemenangan itu bisa dicapai, tergantung siapa lawan kita. Muhammad Ali, petinju legendaries Amerika diberi julukan `si mulut besar` lantaran dia selalu membuat psywar dengan mengolok-olok terlebih dahulu setiap lawan mainnya di ring tinju.(dari catatan:Di Sudut Sidomukti)
Selengkapnya »»  

Buku Catatan Sejarah, Sebuah “Pilot Project” (2-habis)

.....“Kalau kalian ingin belajar sejarah dengan runtut, contohlah catatan buku ini. Semua yang saya jelaskan ada semua dalam catatan buku ini” kata Pak Daud.(dari kumpulan:“Di Sudut Sidomukti”)...selanjutnya...

 Bag:2
“Karena sejarah adalah pelajaran yang terkait waktu, maka masih ada kaitannya dengan peristiwa terdahulu. Tidak apa-apa, seperti buku catatan ini, ada lembar-lembar tempelan yang masih terkait waktu antara sejarah saat ini dan sebelumnya” lanjut Pak Daud., membuat aku menjadi bangga.

Memang aku selalu memberi tambahan dengan menempelkan catatan yang masih terkait dengan catatan sebelumya. Tidak seperti teman-teman umumnya yang ditulis di sembarang tempat. Dipojok buku, bahkan ditulis vertical dicukup-cukupkan. Terkesan tidak rapi.

Pada akhirnya Pak Daud meminjam buku itu saat mengajar di 4 ruang kelas 2 SMP. Aku di II-1, sementara kelas yang lain yang aku maksud itu adalah kelas II-2, II-3 dan II-4. Aku semakin bangga. Meski bermacam reaksi timbul dari beberapa teman-temanku. Ada yang menyambutnya sinis dan menganggap terlalu berlebihan. Karena Pak Daud memberikan instruksi agar membuat kreasi catatan itu seperti buku milikku itu. Pokoknya buku catatan sejarhaku seolah menjadi “pilot project” yang harus menjadi referensi. Namun tak sediki yang memberi pujian dan ingin mencontohnya.

Satu-satunya teman yang mempunyai hak istimewa meminjam itu adalah IR. Seolah-olah buku komik “Gundala Putra Petir” , buku catatan sejarahku selalu di bawa-baawa IR kemana-mana. Kadang terlalu berlebihan dengan memamerkannya kepada  rivalnya JT- CI (jangan tanya cewek ini). Konon ibu IR terkesan dengan hasil karyaku ini. Dua penghargaan sekaligus aku terima, dari IR dan ibunya, aku bangga sekali.(dari catatan:Di Sudut Sidomukti)
Selengkapnya »»  

Minggu, 27 Februari 2011

Buku Catatan Sejarah, Sebuah “Pilot Project”

Aku, saat SMP
Kalau saja buku itu masih ada pasti akan aku tunjukkan kepada Anda. Buku tebal bergambar Jimmi Hendrix , sengaja tidak aku sampul. Itu adalah kumpulan catatan sejarah mulai kelas 1 hingga kelas 2, dan masih tersisa, cukup untuk dilanjutkan hingga kelas 3 nanti. Hamper semua buku catatanku menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan dari kelas 1 sampai kelas 3, terintegrasi dengan bagus. Hal ini aku maksudkan disamping untuk kerapian hal ini juga sangat membantu dalam mengukur kemampuan telusur satu matapelajaran dari kelas satu hingga kelas dua.

Di dalam buku itu adalah rangkuman diluar buku diktat. Setiap keterangan guru sejarah, Pak Daud, selalu aku catat. Point demi point yang aku anggap itu penting tak akan luput dalam catatanku. Ini penting. Karena guru yang baik adalah tidak hanya mencari materi ulangan dari buku diktat tetapi dari segala sumber bacaan lainnya, Koran dan catatan yang menjadi keterangan dari buku diktat yang dijelaskan setiap mengajar di kelas.

Aku mempunyai corak tulisan yang bagus. Aku bisa menulis gedrik maupun latin dengan tegak, miring (italic). Aku mencontoh tulisan Bapak yang bagus sekali. Sejak aktif sebagai polisi sampai memimpin PEPABRI (Perkumpulan Purnawirawan ABRI) selalu aku lihat dan sesekali aku contoh.

Dengan pangkat terkahir sebagai AIPTU (Ajun Inspektur Satu atau LETTU (Letnan Satu) , dua strip di pundak, yang setingkat lagi menjadi Kapten, keberadaan Bapak sangat dipentingkan saat purna. Sebagai Ketua Persatuan Sepak Bola Garuda. Sebagai Ketua Tennis Lapangan. Sebagai Ketua Bulutangkis , sebagai Ketua sebuah partai dan masih banyak lagi jabatan yang diemban Bapak.

Karena buku catatan sejarah ini begitu rapi dan komplit maka tak lepas jadi objek pinjam meminjam antar teman. Baik teman cowok terlebih teman-teman cewek. Hingga suatu saat Pak Daud, guru sejarah yang masih muda tetapi rambutnya sudah banyak beruban, karena banyak menghafal sejarah Indonesia dan Dunia. Mulai tahun perang , perjanjian bahkan tanggal lahir tokoh pahlawan Nasional, saat mendekati IR, pacarku saat itu.

“Coba lihat catatanmu, IR” pak Daud mendekati bangku IR sambil melepas kacamata minusnya, dan mengambil buku catatan bergambar Jimmy Hendrix.

“Itu punya Yudi Pak” jelas IR. IR memanggilku dengan panggilan Yudi.

Tak ayal buku itu dibawa ke depan kelas oleh Pak Daud ditunjukkan kepada teman-teman.

“Kalau kalian ingin belajar sejarah dengan runtut, contohlah catatan buku ini. Semua yang saya jelaskan ada semua dalam catatan buku ini” kata Pak Daud.(dari kumpulan:“Di Sudut Sidomukti”)
Selengkapnya »»  

Senin, 21 Februari 2011

MANAJEMEN STRATEGI UNTUK BISNIS RITEL

Industri Bisnis ritel terus berubah seiring dengan perubahan teknologi, perkembangan dunia usaha serta  kebutuhan konsumen.  Bisnis ritel adalah keseluruhan aktivitas Bisnis yang terkait dengan penjualan dan pemberian layanan kepada konsumen untuk pengunaan yang sifatnya individu sebagai pribadi maupun keluarga. Agar berhasil dalam pasar  Bisnis ritelyang kompetitif, pelaku Bisnis ritel harus dapat menawarkan produk yang tepat, dengan harga, waktu & tempat yang tepat pula. Oleh karena itu, pemahaman terhadap pelaku  Bisnis ritel terhadap karakteristik target pasar atau konsumen yang akan dilayani merupakan hal yang sangat penting.
Dalam operasionalnya pelaku Bisnis ritel menjalankan beberapa fungsi antara lain membantu konsumen dalam menyediakan berbagai produk & jasa. Menjalankan fungsi memecah maupun menambah nilai produk,  secara keseluruhan pengelola  Bisnis ritel membutuhkan implementasi fungsi – fungsi manajemen secara terintegrasi baik fungsi keuangan, pemasaran, sumberdaya manusia, maupun operasional. Sehinga pelaku Bisnis ritel dapat memahami secara penuh tentang lingkup  Bisnis ritel nya, cara strategi pengembangannya dan Memanajemen bisnis ritel nya.
manajemen strategi untuk Binis Ritel merupakan pernyataan yang menjelaskan hal  – hal :
1.       Sasaran Pasar ( Target Market ), yaitu segmen – segmen pasar yang direncanakan untuk dilayani terkait dengan aktifitas memfokuskan sumber daya yang harus disiapkan oleh Bisnis ritel .
2.       Format yang direncanakan akan digunakan utnuk memenuhi kebutuhan target pasar. Format  Bisnis ritel adalah gabungan ritel didasarkan pada sifat atau ciri barang dan jasa yang ditawarkan, kebijakan penentuan harga, pemasangan iklan dan program promosi, design took, dan lokasi khusus.
3.       Dasar perencanaan  Bisnis ritel untuk memperoleh keunggulan bersaing yang dapat dipertahankan atau keuntungan dari persaingan yang dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Dengan demikian tiap Strategi akan meliputi :
  1. Pemilihan segmen target pasar & penentuan format Bisnis ritel
  2. Pengembangan keunggulan bersaing yang memungkinkan Bisnis ritel untuk mengurangi tingkat kompetensi yang dihadapi
Konsep Bisnis ritel adalah orientasi manajemen yang memfokuskan Bisnis ritel dalam menentukan kebutuhan target pasar serta memenuhi kebutuhannya dengan lebih efektif & efisien. Bisnis ritel yang berhasil harus memenuhi kebutuhan pelanggan pada segmen pasar yang dilayani secara lebih baik daripada yang dilakukan oleh pesaing. Tugas Utama dalam mengembangkan Bisnis ritel adalah menetapkan sasaran pasar, Proses ini diawali dengan menetapkan segmentasi pasar.
Hal – hal penting  yang harus diperhatikan dalam  Bisnis ritel untuk mengembangkan keunggulan bersaing :
1.       Loyalitas Konsumen
Loyalitas konsumen berarti kesetiaan konsumen untuk berbelanja di lokasi  Bisnis ritel tertentu. Mempunyai konsumen yang loyal adalah metode yang penting dalam mempertahankan keuntungan dari para pesaing, jika memiliki konsumen yang loyal brarti konsumen memiliki keengganan untuk menjadi pelanggan pada Bisnis ritel Bisnis ritel pesaing
2.       Program Loyalitas
Program loyalitas adalah bagian dari keseluruhan manajemen hubungan antar konsumen, Program ini sudah umum dijalankan dalam Bisnis ritel, program loyalitas bekerja sama dengan manajemen hubungan pelanggan / Customer Relationship Marketing ( CRM ) . Anggota – anggota program loyalitas diketahui saat mereka membeli, karena mereka menggunakan beberapa tipe kartu loyalitas, informasi pembelian disimpan dalam database yang besar, dari dari database dapat diketahui jenis – jenis barang apa yang dibelioleh konsumen, dengan mengunakan cara ini pelaku Bisnis ritel dapat menyesuaikan berbagai penawaran untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang loyal dengan baik.  Beberapa pelaku  Bisnis ritel yang  telah mengunakan program ini seperti : Alfa dengan AFC ( Alfa Family Club ), Carrefour dengan Kartu Belanja ( KB ) Carrefour,  Maatahari dengan MMC (Matahari Club Card ), dan masih banyak contoh lainnya.
3.       Lokasi
Lokasi adalah factor utama dalam pemilihan took Konsumen, Ini juga keunggulan bersaing yang tidak mudah ditiru. Contohnya Starbucks , mereka menciptakan keberadaan pasar yang sulit untuk disaingi, Carrefour, mereka selalu menentukan lokasi yang selalu strategis. Pemilihan lokasi yang tepat mempunyai keuntungan yaitu :
  • Merupakan komitmen sumber daya jangka panjang yang dapat mengurangi fleksibilitas masa depan Bisnis ritel itu sendiri.
  • Lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan Bisnis ritel dimasa yang akan datang, area yang dipilih haruslah mampu untuk tumbuh dari segi ekonomi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan toko saat awal ataupun masa yang akan datang.
  • Penentuan lokasi dapat dimulai dengan memilih komunitas, keputusan ini sangat bergantung pada potensi pertumbuhan ekonomi dan stablitas maupun persaingan serta iklim politik . selain itu juga  geografis sangat menentukan .
  • manajemen Sumber Daya Manusia
  • Bisnis ritel adalah Bisnis tenaga kerja intensif, para pegawai memiliki peranan penting dalam memberikan layanan pada konsumen dan membangun loyalitas konsumen.
  • Sistem Distribusi & Informasi
  • SemuaBisnis ritel berusaha untuk mengelola usaha secara efisien, mereka terus  memenuhi kebutuhan konsumen, dan pada saat yang sama member konsumen barang-barang dengan harga lebih baik  dari pada pesaingnya atau memutuskan utnuk mengunakan kesempatan guna menarik perhatian konsumen dari para pesaing denganmenawarkan jasa, barang, dan penyajian visual yang lebih baik.
  • Barang – barang yang Unik
  • Mengembangkan merek-merek berlabel ( juga disebut merek-merek toko ) yang merupakan produk – produk yang dikembangkan dan dipasarkan oleh pelaku Bisnis ritel dan hanya tersedia dari tempat Bisnis riteltersebut.
  • Layanan Konsumen
  • Dibutuhkan waktu dan usaha untuk membangun sebuah tradisi dan reputasi untuk layanan konsumen, karena layanan konsumen yang bagus merupakan asset strategis  yang sangat berharga.
Source: http://manajemen-strategi.com/
Selengkapnya »»  

Jumat, 18 Februari 2011

Seberapa Besar Saham Asing Dalam Telekomunikasi Indonesia?

Saya unduh artikel ini hanya sekedar untuk pengetahuan dan renungan, tanpa ada maksud untuk mengembangkan dari hal itu.-----------Nangkris
========================================================

Sekedar berbagi Berikut saya lampirkan sebuah tulisan yang saya copy paste dari sebuah blog mengenai besarnya kepemilikan asing dalam telekomunikasi Indonesia dan apa dampaknya?
Sebenarnya hal ini sudah pernah dibahas di Metrotv beberapa waktu yang lalu dalam dialog interaktif, dengan topiknya juga tidak jauh berbeda dengan menghadirkan Anggota Komisi XI DPR RI Dradjad Wibowo, Ketua KPPU (KOMISI PENGAWAS PERSAINGAN USAHA ) dan Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Marwan Batubara.
==========================================================================
Sebenarnya ini adalah bentuk keprihatinan terhadap besarnya infiltrasi asing dalam objek vital bangsa.
Telekomunikasi adalah objek vital bangsa yang tidak usah dipertanyakan lagi. Karena menurut apa yang gue baca2, ada 4 objek vital suatu bangsa yang berpengaruh terhadap kemandirian bangsa tersebut. Pertambangan - Migas, Pendidikan, Pertanian/Perternakan dan Telekomunikasi.
Dan teman2 bisa melihat sejauh apa pengaruh asing terhadap objek2 vital ini di Indonesia. Dan sekarang gue sekedar sharing data yang gue dapat untuk objek vital telekomunikasi.
Perkembangan dunia telekomunikasi di Indonesia sudah mencapai tahap yang mengagumkan. Pada September 2006 data menunjukan bahwa pengguna Ponsel di Negeri ini sudah mencapai angka yang cukup fantastis. Pengguna Ponsel mencapai lebih dari 38 juta pelanggan atau sekitar 17,28 % dari keseluruhan jumlah penduduk Indonesia. Jumlah ini adalah jumlah mereka yang hanya menggunakan operator yang menyediakan layanan berbasis teknologi GSM (Global Satellite Mobile) belum ditambah lagi mereka yang menggunakan operator yang menyediakan layanan berbasis teknologi CDMA (Code Digital Multiple Access).
Tanpa ampun trend menggunakan Ponsel ini sudah merambah ke semua lapisan masyarakat dari semua golongan baik itu di daerah pedesaan maupun di kota-kota besar. Ponsel sudah menjadi semacam instrumen untuk menaikan status sosial dari seorang individu, bahkan banyak yang menjadikannya sebagai life style dengan alasan kebutuhan akan komunikasi dan informasi yang cepat. Tentunya hal ini adalah sesuatu yang positif dan bisa dipahami di satu sisi, tetapi apabila tidak diawasi dengan semestinya oleh pemerintah sebagai regulator sistem telekomunikasi di Indonesia ini, maka perkembangan dunia telekomunikasi ini akan menjadi boomerang yang memungkinkan terbukanya celah dalam sistem pertahanan dan keamanan negara.
Saya terngiang dengan kalimat “Asal masih GSM !” Hal inilah yang kemudian mendorong saya mengambil inisiatif lebih lanjut untuk menganalisis menggunakan pendekatan Potential Risk Assessment (PRA) dalam perspektif pertahanan.
Dalam teknologi telekomunikasi nirkabel, setiap modulasi yang terkirim dalam pelayanan kepada para pelanggannya pasti dalam keadaan encrypted dengan kode binary yang memang diciptakan khas, tidak mengikuti aturan umum sehingga tidak mudah dipecahkan. Jangankan untuk intercepting apalagi penyadapan, untuk mengakses server induknya saja pasti sudah sangat kesulitan. Kecuali ada yang “bermain” di balik itu semua, dengan memberikan key code binary untuk decryption sehingga memudahkan langkah decoding setiap modulasi. Saya mencoba melakukan deep study tentang dunia telekomunikasi di Indonesia ini khususnya operator seluler yang menggunakan teknologi berbasis GSM. Hasilnya cukup memuaskan saya, hipotesa saya terbukti.
Di Indonesia ini ada 3 operator seluler besar yang menggunakan teknologi berbasis GSM yaitu PT. Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel), PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat), dan PT. Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL). Kalau dilihat sekilas memang tidak ada yang salah dengan ketiga perusahaan itu. Tetapi ketika diselidiki lebih jauh Corporate Insight nya, maka akan ditemukan potensi terbukanya masalah national security ini. Berikut ini adalah data Biro Transaksi dan Lembaga Efek dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM) per Oktober 2006 tentang komposisi pemegang saham dari 3 perusahaan telekomunikasi ini :
  1. PT. Telekomunikasi Indonesia Seluler Tbk. (Telkomsel)Singapore Telecom + publik asing : 37,86 %. Pemerintah Indonesia + publik Indonesia : 62,14 %
  2. PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. + publik asing : 86,62 % Pemerintah Indonesia + publik Indonesia : 13, 38 %
  3. PT. Excelcomindo Pratama Tbk. (Pro XL) Telekom Malaysia Berhad + publik asing : 85,07 % Telekomindo Primabhakti + publik Indonesia : 14,93 %
Lihat saja angka-angka tersebut. Wajar logikanya kalau saya mengatakan bahwa telekomunikasi di Indonesia sudah tidak “berbendera Merah Putih” lagi. Kalau boleh diambil rata-ratanya, maka kepemilikan asing akan saham perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia mencapai angka 69,85 %. Kepemilikan saham yang hampir mencapai 70 % inilah celah keamanan yang tidak diperhatikan oleh aparat-aparat yang berkepentingan dalam hal ini.
Saya mencoba menyelidiki tentang perusahaan-perusahaan asing ini. Tentunya dimulai dari kepemilikan atas saham perusahaan-perusahaan tersebut. Saya meminta bantuan seorang teman di Singapore untuk melacak kepemilikan saham dari Singapore Telecom Inc. dan Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. Hasilnya cukup lumayan untuk membuat saya curiga. Setengah dari saham perusahaan-perusahaan tersebut memang dimiliki oleh pemerintah Singapore, tetapi sebagian kecil yaitu sekitar 20 % lebih dimiliki oleh seorang Spekulan Valas Yahudi yang pernah mengacak-acak konstelasi perekonomian Asia Tenggara pada dekade 90-an. Dia adalah George Soros. Sekalipun tidak secara langsung, tetapi salah satu anak perusahaan dari Soros Corporation Holding Co. memiliki saham kedua perusahaan ini. Meskipun kepemilikan saham atas kedua perusahaan ini cukup kecil dibanding pemerintah Singapore, tetapi munculnya nama ini dalam deretan para pemegang saham Singapore Telekom Inc. dan Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd. cukup menimbulkan kecurigaan dalam benak saya terhadap setiap policy kedua perusahaan ini di Indonesia.
Kalau diselidiki lebih dalam lagi, maka komposisi saham yang sedemikian besar dari kedua perusahaan Singapore ini atas perusahaan-perusahaan telekomunikasi di Indonesia akan memberikan berbagai macam konsekuensi tersendiri di dalam manajemen perusahaan tersebut. Pihak pemilik saham yang lebih banyak akan menaruh orang-orangnya di dalam manajemen inti dengan porsi yang lebih banyak pula dalam perusahaan tersebut. Analoginya mirip partai politik yang memenangkan suara terbanyak sehingga memiliki banyak wakil di parlemen, demikian pula pemegang saham dan Dewan Komisaris di dalam sebuah perusahaan.
Orang-orang yang ditaruh di dalam manajemen inti sebuah perusahaan ini tentunya memiliki pengaruh besar dalam setiap policy dan keputusan-keputusan yang diambil perusahaan. Ekses negatif lainnya adalah, orang-orang yang duduk di manajemen inti inilah yang memegang banyak rahasia perusahaan termasuk sistem keamanannya.
Terlalu panjang kalau saya ceritakan di sini tentang latar belakang mereka satu persatu. Setidaknya ada beberapa orang dari mereka yang berasal dari Singapore yang bisa saya sebut di sini seperti Peter Seah Lim Huat, Lee Theng Kiat, Sio Tat Hiang, Sum Soon Lim, Lim Ah Doo, Ng Eng Ho, Joseph Chan Lam Seng, Raymond Tan Kim Meng, dan Wong Heang Tuck.
Dari closed source yang saya dapatkan, mengkonfirmasikan kebenaran hal tersebut. Ada kemungkinan mereka bukan hanya seorang businessman saja, bisa jadi Mossad Agent atau sekurang-kurangnya orang-orang binaan yang dimanfaatkan, karena harus diingat bahwa Singapore adalah sahabat karib Israel di Asia Tenggara. Tidak salah rasanya kalau saya menilai dari sinilah sumber kebocoran enskripsi telekomunikasi Indonesia.
Saya mencoba menarik benang merah yang merangkum semuanya. “Asal masih GSM, berita itu milik kami !” Saat ini saya tidak lagi terheran-heran kalau para Hulubalang Mossad (intel Israel - red ) mampu dengan mudah menyadap banyak informasi, ataupun pembicaraan-pembicaraan penting yang dilakukan melalui Ponsel berbasis teknologi GSM (saya tidak tahu bagaimana dengan nasib CDMA). Tapi saya ingin menekankan bahwa, bahkan orang paling bodoh di negeri ini pun akan tahu masa depan negeri ini kalau 17,28 % warga negaranya dimata-matai secara sistematis dan terorganisir oleh negara lain yang memang menghendaki kehancurannya. Anda tahu yang saya maksud. Saya menghimbau pada pemerintah dan semua komunitas intelijen yang ada, seriuslah dalam mengemban tugas negara. Kalau orang segoblok saya dengan ketrampilan, tenaga, dana, fasilitas, dan waktu yang terbatas saja masih bisa mendeteksi sampai sejauh ini meskipun tidak detail, apalagi kalian yang dibekali dengan pendidikan, pelatihan, dana, dan fasilitas yang memadai, harusnya bisa jauh lebih dalam dari ini semua. Kami sebagai warga negara ingin melihat hasilnya.
“Asal masih GSM, berita itu milik kami !” saya berharap statement mereka akan berubah menjadi “Kalau sudah GSM, berita itu bukan milik kami !”
Berita ini mungkin cenderung memposisikan pihak Singapore - Israel sebagai infiltrant terbesar di Indonesia di bidang telekomunikasi. Namun yang gue tekankan dari informasi tersebut, bahwa sangat penting untuk memahami kondisi penguasaan asing terhadap Telekomunikasi Indonesia.
Bagaimana dengan Internet Provider? Sebagai info kuping ke kuping saja, beberapa provider besar Indonesia mengikat kontrak yang spektakuler dengan Provider Asing, bahkan sekarang sebuah warnet saja dapat dengan mudah memiliki ikatan kontrak dengan satelit Singapura dalam menjalankan bisnisnya. Belum lagi jika melihat perkembangan telekomunikasi nirkabel Indonesia yang saat ini booming dengan konsep GSM Mobile Connectivity, 3G dan akses Internet lewat GSM. Bukannya gue paranoid. Tetapi setidaknya menjadi perhatian bersama, dan sebagai bangsa yang berusaha untuk mandiri, seharusnya pemerintah bisa mengatur berbagai kebijakan yang vital terhadap telekomunikasi dan objek vital kita lainnya, istilah kerennya memproteksi.
Dengan angka rata2 penguasaan saham hampir 70%, bisa dikatakan kekuatan bangsa ini di bidang telekomunikasi sudah mengkhawatirkan. Tidak perlu bicara mengenai perang inteligen dalam masalah intercept - penyadapan (itu bukan urusan gue, ada yang bertanggung jawab disitu). Berbicara masalah aturan main dan regulasi-kebijakan saja, tentunya kita sudah kalah. Dalam konsep kapitalisme global, pemegang modal adalah penguasa, kebijakan - regulasi vital akan ditentukan oleh komisariat perusahaan. Dan untuk kondisi saat ini, dimana posisi Indonesia yang hanya memiliki 30% hak-nya?
Demikian informasi yang mau gue share buat teman2. Semoga menjadi bahan masukan berharga, betapa berharganya posisi telekomunikasi di Negara ini, dan seberapa parah para pengusaha Telekomunikasi kita melacurkan negerinya sendiri.
—————-
NB : gue edit sebisa mungkin untuk mengaburkan pemilik info tersebut. Tapi pada intinya gw hanya ingin menyampaikan sebuah opini terhadap publik dalam rangka kewaspadaan nasional.
========================================================================
Nangkris mengunduh artikel ini dari :
http://mlukman.multiply.com/journal/item/10/Seberapa_Besar_Saham_Asing_Dalam_Telekomunikasi_Indonesia
Selengkapnya »»  

Senin, 07 Februari 2011

Memimpin Dengan Hati

Ukurlah seorang pemimpin dari hati nya, bukan dari kepalanya -- John C. Maxwell
Dilingkungan yang kompetitif seperti jaman sekarang ini, banyak sekali pemimpin yang tergoda untuk melupakan pertimbangan etika. Entah bagaimana, mereka berfikir dengan “ menghalalkan segala cara “ mereka akan menang.

Para pemimpin seperti ini membahayakan lebih banyak ketimbang yang mereka bayangkan akan dapatkan.


Pertama – tama , Anda sebagi pemimpin akan berisiko kehilangan kehormatan. Menurut para karyawan yang kami survey dan sering sharing dengan kami, ciri – ciri nomor satu yang mereka pentingkan dalam diri seorang pemimpin adalah integritas tentang apa yang sudah Anda utarakan untuk Anda jalankan sebagai seorang pemimpin

Anda juga berisiko kehilangan langganan dan orang – orang yang kompeten dan berkualitas dalam tim Anda.Anda bisa mendapatkan keuntungan cepat dengan memanfaatkan pelanggan serta orang – orang Anda menurut cara Anda yang Anda pandang paling benar di bandingkan dengan cara para bawahan Anda lakukan. Namun jangan lupa, lama kelamaan hilangnya kepercayaan bawahan terhadap anda takkan pernah bisa di pulihkan.

Ketiga, Anda berisiko kehilangan harga diri. Dan itu dapat dipastikan

Ya, haga diri ! itu harga mati dari resiko yang akan Anda terima jika Anda memimpin hanya dengan ukuran kepala dan logika Anda, hanya berprisip baik buruk dan benar salah saja, tidak memimpin dengan hati nurani Anda.
Bukankah menjumpai orang dengan hati nurani yang bersih membuat Anda nyaman dan memungkinkan Anda berkonsentrasi pada pekerjaan Anda.

Jika Anda jujur terhadap orang lain, mereka akan merasa dapat mempercayai Anda, sebaliknya pun sebaiknya kepercayaan Anda kepada siapa mereka yang berkerja dengan Anda , Anda tunjukan.
Dan ketika Anda berbaring di malam hari, hati nurani yang bersih menjadi bantal yang sangat empuk. Demikian juga untuk mereka yang Anda percayai

Apakah hati nurani yang bersih sudah Anda gunakan dalam kepemimpinan Anda……
sehingga di malam hari…itulah bantal terempuk yang mengantarkan Anda pada solusi di esok hari..

Hanya Anda yang tau….

Sampai bertemu di puncak sukses
 
Source: http://andinaelegance.blogspot.com/2009/04/memimpin-dengan-hati.html
Selengkapnya »»  

Rabu, 02 Februari 2011

Lima Barang Pengancam Kesehatan

Selengkapnya »»  
Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat