NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Jumat, 23 Maret 2012

Bisa Bicara Belum Tentu Bisa Kerja, Bila Pekerja, Tentu Tak Banyak Bicara

Melihat bursa calon Gubernur DKI yang di minati oleh beberapa nama bakal calon, sangat heterogin baik dari sisi latarbelakang pendidikan, profesi dan sepak terjangnya selama ini. Ada tokoh-tokoh yang sebelumnya memang mantan pimpinan teritorial di daerah sebut saja Fauzi Bowo ( gubernur incumbunt) dan Joko Widodo yang saat ini tercatat sebagai Walikota Solo yang lagi "ngetop" namanya. Dan calon lainnya adalah mereka yang sebelumnya adalah dosen, praktisi yang memnag kerjanya harus di belakang meja. Kompetensinya wah tentu jangan ditanya (kalau bicara).

Saat menulis ini saya sambil menyaksikan TVONE yang lagi menayangkan acara Calon Gubernur Unjuk Gigi, ada Joko Widodo (Jokowi) dan Hdayat Nurwahid.  Kedua tokoh ini memang beda latar belakang. Hidayat Nurwahid (HN) adalah mantan presiden PKS seorang ilmuwan kalau boleh saya katakan. Sementara Jokowi adalah seorang Walikota yang saya sebut sebagai the territorial leaders, sama seperti Fauzi Bowo yang saat ini memimpin rakyat DKI.

Saya bukan pesimis, sebagai pemimpin partai dulunya, HN bisa piawai memimpin DKI, meski secara konseptual , karena memang beliau seorang ilmuwan, tentu lebih bagus daripada Jokowi maupun Fauzi Bowo. contoh kecil bicara masalah sampah saat Jokowi dan HN didampingi reporter TVONE berkunjungan ke pemukiman kumuh. Saat ditanya bagaimana mengatasi sampah? Jokowi menjawab bahwa hanya satu solusi yaitu bekerja bagaimana sampah ini bisa menjadi energi, "Tidak usah bicara yang tinggi-tinggi, karena solusinya ya cuma itu" tandas Jokowi. Sementara "rivalnya", yaitu  HN, hal sama tetapi HN lebih panjang menguraikannya seperti dosen dalam memberikan teori kepada mahasiswa. Bila Jokowi telah pernah memimpin rakyat, tidak demikian dengan mantan ketua MPR dan presiden PKS HN yang selama ini memimpin staf di kantor...

Disinilah terasa taste kedua tokoh ini. Jokowi langsung pada "bekerja", tetapi HN masih melalui beberapa "kembangan" kata konseptual yang insyaallah rakyat kecil disekitrnya bingung (kebetulan yang dkunjungi adalah seperti disebutkan Jokowi adalah "kandangnya" PKS, partainya HN).

Jadi seandainya saja saya menjadi warga DKI, pilihan saya tidak pada partai apa yang mengusung calon, tetapi saya memilih sosok yang sebelumnya telah berpengalaman sebagai the territorial leaders. Ya opsinya jatuh pada antara Fauzie Bowo atau Jokowi, bukan yang lain,  silahkan pilih mereka yang telah bekerja dan setidaknya pernah sebagai the territorial leaders!. Tetapi tentunya warga DKI Jakarta lebih tahu siapa yang cocok. Dan saat ini kebetulan saya juga sedang dan lagi bicara, sehingga tentu saya bukanlah seorang the territorial leaders!


Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat