NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Sabtu, 10 Maret 2012

Suminto Hadi: Pelanggan (saya) Yang Tahu Hak-haknya!

Ketika unit produk ini belun disekat-sekat (sebut saja produk "F"), dulu saya adalah sales produk F ini. Dari kantor ke kantor saya menawarkan produk yang saat itu masuk jajaran sebagai new engine dirver karena di tahun 2000an produk ini mulai booming. 

Target demi target berusaha saya capai sesuai arahan atasan saya. Pelatihan demi pelatihan salesmanship yang dilaksanakan perusahaan saya ikuti. Hal ini disamping mengenal product knowledge juga mengenal cara-cara "manis" dalam menjual. Bagaiman mempengaruhi pelanggan, mulai suspek, prospek hingga deal, bukanlah hal yang mudah , butuh sebuah perjuangan.

Dari kantor ke kantor itulah saya bertemu dengan seorang pejabat sebuah Bank (sebut saja Bank J). Kalau tidak salah jabatan pada saat itu sudah Kasie Pelayanan Nasabah di bank daerah itu. Orangnya kalau tidak salah waktu berkisar usianya 50an, bersuara parau, seingat saya seorang perokok berat, tegas dan kadang suka berkelakar. Suminto Hadi, ya nama pelanggan saya itu. Saya membawa beberapa contoh pesawat handhelt sesuai permintaan beliau dan staterpack nomor cantik yang juga beliau pesan.

Awal-awal perkenalan kami dan juga produk F itu, belum-belum sudah bnanyak kritikan yang dilontarkan oleh Suminto Hadi ini. Jaminan bila produk ini tidak ekselen, baik termasuk terminal hp-nya juga produk Fnya tak luput dari "ancaman" dari beliau. Tetapi saya memandang positif saja, karena kritikan pelanggan itu sebuah masukan yang sangat berarti bagi saya sebagai sales dan perusahaan sebagai penyedia jasa.

Apalagi masukan itu memang sangat objektiv dan secara umum itulah hak-hak pelanggan seharusnya yang saya berikan. Karena saya sangt yakin Suminto Hadi sebagai pejabat akan sangat mematuhi hak-haknya, disamping secara finansial mampu beliau juga seorang yang banyak berkecimpung dalam hal pelayanan oleh karena jabatannya itu.

Benar, dimanapun beliau berada diluar kota selalu menghubungi saya manakala produk F itu sedang bermasalah. Seperti biasa beliau juga banyak memberikan kritikan (baca:masukan) dan ini..dan itu. Tetapi saya sangat memahami sebagai produk komunikasi baru memang kami butuh masukan dari pelanggan. Baik secara teknis purnajual dan masalah administrasinya (billing).

Akhirnya saya dan pak Suminto Hadi menjadi sering berkomunikasi sebatas masalah komplain produk itu. Dan saya berharap beliau mash mengingat saya , meski pekerjaannya sekarang sangat tidak memungkinkan untuk sekadara mengingat sales yang sering dimarah-marahi itu, karena dia selepas purna dari jabatanya itu terjun ke dunia politik dan menjadi anggota DPRD dari sebuah partai politik yang di daerah kami cukup kuat.

Saya menjadi ingat beliau manakala ada kasus "Skandal KASDA" di sebuah mass media menyeret-nyeret namanya. Kasus itu memang  pas saat beliau menjabat sebagai Kasi pelayanan nasabah. Dalam kasus itu (sesuai berita yang saya baca) Suminto disangka telah membuka rekening fiktif atas oleh pejabat bupati saat itu, dimana dengan rekening fiktif itu dana Kasda , yang disebut dalam berita itu sebesar 40 M masih ada di rekening, meski kenyataannya uang itu digunakan oleh pejabat bupati waktu itu.Disinyalir juga ada 8 Kepala Dinas dalam struktur otoritas bupati terlibat dalam kasus bancakan kas daerah ini.

Mau tidak mau Suminto Hadi memang harus memberikan kesaksian (dalam berita kasus ini status Suminto sudah dijadikan tersangka)   atas aliran dana uang sebebsar itu. Dan sampai kemarin berita itu saya ikuti, keberadaan Suminto belum ditemukan, entah sakit atau ...

Saya banyak belajar juga dari Suminto ini tentang hak-hak pelanggan, bagaimana seharusnya pelanggan itu diberlakukan, termasuk mengevaluasi kewajiban-kewajibannya sebagai pelanggan. Ya...tulisan ini sekedar mengingatkan saya saja pada seorang Suminto Hadi yang saat ini sedang dirundung masalah. Sebagai customernya saya tetap berharap semoga beliau tetap sebagai sosok yang begitu tegas,mengerti hak-haknya sebagai pelanggan yang mungkin dalam segala sendi kehidupannya beliau juga sedemikian. Namun bial nantinya terbukti, semoga belaiu juga dapat mempertanggungjawabkan kewajiban dan hak-haknya sebagai "terdakwa" maupun sebagau "terpidana".

Saya mencoba mencari gambar Suminto Hadi diberbagai sumber tidak saya dapatkan, tetapi dari ilustrasi gambar berita kasus skandal KASDA Mojokerto itu jelas bahwa itulah yang saya tahu bahwa gambar itu memang orang yang saya kenal , Bapak Suminto Hadi pelanggan saya.***Nangkris

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat