NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Rabu, 25 April 2012

Kangen Eko Sarjono (III)

...Di embong kidul itulah kami menghabiskan waktu belajar menghadapi ujian dan saling melakukan pertanyaan yang diprediksi akan keluar dalam ujian SMP (1978). Sesekali apabila ada pedati lewat dalam kondisi kosongan, kami berhenti belajar dan menumpanginya sampai beberapa jarak, kemudian berjalan kemabli ke tempat yang rindang , "kampus" kami berdua...

Kalau bicara perbedaan antara aku dan Jon sebagai seorang sahabat, tentu banyaklah. Sama-sama kurus, tetapi mungkinaku lebih kurus dan lebih kecil. Sesekali tanpa disadari secara berkala kami saling mencari tempat yang rata untuk membandingkan tinggi badan, tentu itu atas permintaanku karena aku ingin mengejar kekurangan 3cm dari tinggi Jon. Tetapi tetap saja aku kalah tinggi.

Kalau penampilan , terusterang sepertinya aku lebih rapi, dan aku memang terkenal siswa yang rapi. Mulai dari sisiran rambut yang selalu berminyak pomade yang kental , bila siang hari yang panas melelehlah keringat hingga membasahi dahi. Cara berpakaiankupun sangat jauh dengan Jon. Meski dari baju dengan bahan yang sama, tetapi aku selalu bersusah payah agar baju yang melingkar dicelana sekolah itu selalu rapi dan tidak kendor. Sementara Jon memang tidak serapi aku bahkan mungkin lebih acak-acakan, tetapi aku senang melihatnya demikian, karena rasanya Jon justru tidak pantas kalau harus rapi. Untung kamu cakep Jon!

Kesamaannya? Ya sama-sama dari kelas ekonomi menengah, yang sepengetahuanku selalu mengalami banyak kendala dalam membayar uang SPP, meski tetap melunasinya. Sama2 memiliki rasa humor yang tinggi, sama-sama senang menjaili orang. Tetanggaku hampir pingsan gara-gara guling dibungkus mukena (ruko') kemudian ditali dan dikerek dekat pohon asam kuburan, seketika tetanggaku itu lewat, kemudian guling yang serba putih itu dilepas...tidak ada suara , kecuali seorang ibu tua duduk lemas persis dekat guling itu!

Hampir kegiatan sekolah dan bermain aku habiskan dengan Eko Sarjono, karena kami saling bisa mengontrol, kadang Jon yang mendatangiku dan sebaliknya. Tetapi ada sesuatu yang mungkin belum aku tanyakan pada Jon, mengapa bila dia bermain tanpa aku atau mungkin dengan teman sepermainan yang lain kadang selalu ada musibah. Suatu ketika Jon pernah terkait sebuah besi yang seperti bentuk kail ikan tetapi terbuat dari besi baja yang sudah mengarat. Entah apa yang dilakukannya hingga besi itu merobek pahanya hingga berdarah-darah. Untungnya tidak jauh dari rumahku, hingga aku tahu benar luka yang menganga itu! Mungkin sampai sekarang luka itu membekas.*Nangkris, Gbr: Eko Sarjono dalam reuni SMA tahu 2008 di rumah salah seorang teman kami - bersambung
 

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat