NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Minggu, 24 Juni 2012

Upaya PT. Media Turu, Membendung Cost Yang Terus Melambung

Pada dekade tahun 1995, PT Media Turu (MT), telah melakukan pemangkasan karyawan yang kala itu diketahui sebagai angkatan pertama setelah terakhir tahun 2011 lalu. Kono pemangkasan ini dikandung maksud agar perusahaan produsen tikar pandan ini bisa lebih lincah mengatur roda bisnisnya. Ibarat gajah diprediksi PT Media Turu tidak akan dapat berlari kencang seperti rusa, yang ramping dan selalu fleksibel.

Secara global dikandung maksud agar seluruh komponen cost terutama beban karyawan yang sebenarnya sebagian kecil dari total cost yang ada di PT MT akan berimbang dengan modal nilai investasi dimasa datang. Karena perusahaan ini seperti disampaikan oleh direktur utamanya Soetikno harus mempunyai gebrakan baru agar perusahaan bisa membuat produk varian dari sekedar tikar pandan dan itu memerlukan modal untuk investasi.

Dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat maklum saja bila tenaga manusia sekarang relatif dapat digantikan oleh mesin. Sehingga keberadaan resource yang begitu banyak hanya akan membebani cost sementara tenaga yang ada tidak bisalagi diharapkan untuk menopang perusahaan yang kelak akan mengaplikasikan teknologi mutakhir. Dan hitung-hitungan "proyek" pengurangan karyawan ini harus dilakukan MT dengan benar.

Pengurangan karyawan ini memang berazaskan saling menguntungkan antara perusahaan dan karyawan yang akan mengikuti program "pendi" atau lebih umum dikatakan sebagai pensiun direncanakan. Sehingga sekeluar karyawan dari pengabdiannya itu mereka dapat mandiri dengan membuat semacam home industri tikar pandan atau bila masih memungkinkan dan ini kelak tidak akan menimbulkan masalah industrial dikemudian hari.

Namun setelah hampir 17 tahun melakukan pensiun direncanakan, PT MT masih juga kelimpungan dalam membendung operational cost di perusahaan ini. Disamping fixed cost untuk produksi ternyata pengurangan karyawan tidak begitu signifikan terhadap beban secara umum. Contoh kecil dari evaluasi yang dilakukan oleh tim unit support setiap ruangan digunakan layaknya pada saat MT belum melakukan pensiun yang direncanakan. Lampu-lampu penerangan kerja di semua unit tetap saja seperti dulu, AC, mebeler yang tentu saja disamping perlu ongkos listrik barang-barang inventaris ini juga perlu maitenance.

Belum lagi beberapa pimpinan yang harus terus bekerja sampai larut malam merapatkan strategi perusahaan yang tentu menggunakan ruangan dengan segala kebutuhannya, lampu,ac ,tv yang dibiarkan menyala meski tidak fokus ditonton, infocus dan konsumsi enak lainnya. Belum lagi di beberapa staf juga ada yang sekedar berlama-lama di kantor menggunakan internet fasilita kantor, komputer, televisi kabel, peralatan audio yang terus menyala.

Dampak dari sebagian kecil itu saja dari semua lost cost yang ada kini PT MT tidak dapat lagi mengurus gedung-gedung cabangnya yang merata hampir di seluruh pelosok kota di Indonesia ini. Ada gedung yang sudah tidak menghasilkan apa-apa tetapi masih membutuhkan penerangan, penjaga malam dan bahkan beberapa peralatan mesin yang juga perlu catuan listrik. Akibatnya gedung yang dulu menjadi ladang penghasil uang itu sekarang dipastikan sudah merana! Kondisi gedung yang sudah amburadul, jangankan untuk merehab melakukan pengecatan saja sudah tidak mampu.

Maka tak salah apa yang menjadi himbauan dari CEO MT, Soetikno agar cost sudah saatnya dibendung, karena income sudah mulai ada tanda decline, karena persaingan di bidang pertikaran. Diharapkan agar hal-hal yang tidak perlu dan tidak berdampak terhadap pemanfaatan kerja tidak perlu dilakukan. Pihaknyapun juga merasa galau apakah nilai investasi yang akan dicanangkan itu akan terkumpul untuk menuju era baru dunia pertikaran? tetapi dengan himbauan itu minimal merupakan shock therapy. Saaty ini hampir di setiap ruangan ditempel sikcer "HEMAT ENERGI". Ini baru sebagian kecil dari beban yang timbul di kantor MT, belum lagi yang ada di kantor pusat? ***
Nangkris



Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat