NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Kamis, 22 November 2012

Memeriksa Orang Penting

DI negeri ini yang sulit adalah memeriksa orang penting. Orang penting merasa punya etika dibanding orang yang tidak penting. Makanya aparat hukum paling segan memeriksa orang penting. Tapi jika memeriksa orang yang kurang atau tidak penting maka aparat hukum pasti tegas dan sigap.

Berurusan dengan orang penting tidak mudah. Lihat bagaimana memeriksa orang-orang penting di kasus bail out Bank Century. Untunglah ada orang penting lainnya yakni anggota DPR RI yang merasa hal ini tidak boleh dibiarkan. Maka terbentuklah Pansus dan mulailah publik melihat bagaimana orang-orang penting setingkat menteri itu diperiksa oleh pansus.

Presiden mulai resah melihat aksi Pansus dalam memeriksa orang penting di negeri ini. Pansus dinilai seperti seorang jaksa atau pengacara dalam meminta keterangan pada para saksi yang dipanggil. Kita makin paham bahwa orang-orang penting itu merasa tidak pantas diperlakukan seperti itu meski sebesar apapun dosa yang mereka buat.

Dari pemeriksaan Pansuslah kita tahu ternyata Menkeu Sri Mulyani merasa tertipu oleh data BI yang gubernurnya pada waktu itu adalah Boediono. Dari pemeriksaan Pansuslah kita tahu bahwa keadaan mencekam yang dikatakan Boediono akan menimbulkan dampak sistemik kalau tidak dibantu ternyata di mata Wapres Jusuf Kalla waktu itu adalah hanya dramatisir saja.

Saat diperiksa Pansus Jusuf Kalla tegas mengatakan bahwa tidak ada itu keadaan mencekam seperti yang dikatakan Boediono. Bahkan belakangan terungkap bahwa mantan Deputi Gubernur BI bidang Pengawasan, Siti Fadjrijah sudah pernah minta kepada Menteri Keuangan dan Gubernur BI untuk menutup Bank Century karena kondisinya tidak sehat.

Namun ternyata permintaannya tidak didengar. Menurutnya, penyelamatan Bank Century yang saat itu sedang sakit karena memiliki rasio kecukupan modal (CAR) yang negatif, sangat tidak masuk akal jika menimbulkan dampak sistemik. Pasalnya, kondisi saat itu berbeda dengan kondisi krisis pada 1997-1998.

Nasi sudah jadi bubur. Siapa yang berbuat harus bertanggung jawab. Jangan alihkan isu menjadi soal etika segala. Etika penting. Namun tanggung jawab lebih penting. Kembalikan uang rakyat, hukum orang yang mengucurkannya. Sepenting apapun jabatannya saat ini.

Adinda Maharani Kanaovi Siregar
Mahasiswi S2 Komunikasi Politik UI
Jl. Raya Pondok Gede No.88, Bekasi
Email: adinda_maharani_kanaovi@yahoo.com
Source: http://myzone.okezone.com/content/read/2010/01/20/382/

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat