Nil Maizar (lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, 2 Januari 1970;
umur 42 tahun) adalah pesepakbola dan pelatih sepak bola asal
Indonesia. Nil saat ini menjadi kepala pelatih tim nasional Indonesia,[1] setelah sebelumnya menjadi pelatih Semen Padang FC, salah satu klub terkemuka asal Padang, Sumatera Barat. Pada musim 2000-2003, Nil hanya menjadi pelatih Semen Padang junior. Nil pernah bergabung dalam skuat Tim Nasional Indonesia proyek nasional Garuda II pada tahun 1986-1991.[2]
Pelatih Klub
Relatif belum banyak yang mendengar nama Nil Maizar sebelum Ia berhasil menempatkan Semen Padang
pada posisi empat klasemen akhir ISL di musim perdananya 2010/11.
Pelatih muda fenomenal kelahiran 2 Januari 1970 di Kota Payakumbuh ini
sebelumnya adalah asisten pelatih dari Arcan Iurie yang saat itu berhasil mengangkat Semen Padang promosi untuk berlaga di ISL 2010/11.
Keputusan manajemen tim Kabau Sirah saat itu sangat mengejutkan insan sepakbola Sumbar ketika mengumumkan Nil Maizar sebagai pelatih kepala menggantikan Arcan Iurie. Hasilnya Nil bisa menaklukkan hegemoni klub-klub besar Liga Indonesia seperti Arema, Persija dan Sriwijaya FC yang takluk di Stadion Haji Agus Salim. Sementara juara ISL 2010/11 Persipura dan Persib hanya meraih satu poin dari Padang. Secara keseluruhan musim 2010/11 Semen Padang adalah tim yang tidak terkalahkan di kandang.
Capaian itu membuat sosok Nil Maizar
sangat dicintai oleh para pendukung tim Kabau Sirah sehingga dalam
suatu kondisi di media sosial salah seorang fans pernah mengatakan agar
Nil tidak meninggalkan Semen Padang. Untuk musim kompetisi 2011/12 Semen Padang akan berlaga di ISL serta sudah bisa dipastikan bahwa Nil Maizar menjadi pendamping tim Kabau Sirah namun kali ini dengan target untuk menjadi kampiun.
Pelatih Tim Nasional
Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) secara resmi mengumumkan nama pelatih Semen Padang, Nil Maizar, sebagai pelatih Tim Nasional Indonesia tahun 2011-2012. Nil Maizar akan menggantikan peran Aji Santoso yang memilih fokus ke Tim Nasional Indonesia U-23.
Nil Maizar sebenarnya bukan nama baru di pentas sepak bola Indonesia.
Pelatih yang kini berusia 42 tahun itu merupakan jebolan program
nasional Garuda II (1986-1991) dan pernah memperkuat timnas Indonesia
pada Pra Olimpiade Barcelona 1992.
Sayang saat itu, Indonesia gagal melaju ke Barcelona karena hanya mampu berada di posisi kedua klasemen grup di bawah Jepang.
Meskipun gagal, Nilmaizar sempat merasakan kerasnya tempaan di Cekoslowakia saat Tim Garuda II ditangani Joseph Masopust. Ia bersama para pemain Garuda II seperti Rocky Putiray, I Komang Putra dan Agung Setyabudi berlatih selama 1,5 bulan di Ceko.
Bahkan, Nil dan tiga rekannya itu kembali menjalani latih Ceko selama 5 bulan. Nil sendiri mendapat kesempatan berlatih bersama Sparta Praha yang kala itu bermain di divisi utama liga Ceko.
Setelah gantung sepatu, Nil memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai pelatih. Pria pendiam ini sempat menangani Semen Padang Junior era 2000-2003. Selanjutnya, selama lima musim Nil Maizar menjadi asisten pelatih yang menangani Semen Padang, mulai dari Syafrianto, Joko Susilo, hingga Arcan Iurie Anatolievici.
Nama Nil Maizar mulai meroket saat dirinya dipercaya sebagai pelatih kepala Semen Padang musim kompetisi 2010-2011. Saat itu, Kabau Sirah masih bermain di Liga Super Indonesia (ISL).
Di tangan Nil Maizar, SP yang tampil sebagai klub promosi tampil sebagai kuda hitam. Dengan materi yang tergolong pas-pasan, Semen Padang berhasil menempati peringkat keempat klasemen akhir ISL.
"Kuncinya dedikasi dan komunikasi dengan pemain," kata Nil Maizar kala itu. Meski sempat mendapat tawaran dari berbagai klub, Nil memilih untuk tetap menukangi Semen Padang hingga saat ini.
Nama Nil Maizar sendiri sudah lama digadang-gadang bakal menangani timnas senior. Meski demikian, keputusan pasti baru didapatkan pada Jumat, 13 April 2012. Dalam jumpa pers yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Koordinator Timnas, Bob Hippy menyatakan bahwa PSSI secara resmi menunjuk Nil Maizar. (umi)
Sayang saat itu, Indonesia gagal melaju ke Barcelona karena hanya mampu berada di posisi kedua klasemen grup di bawah Jepang.
Meskipun gagal, Nilmaizar sempat merasakan kerasnya tempaan di Cekoslowakia saat Tim Garuda II ditangani Joseph Masopust. Ia bersama para pemain Garuda II seperti Rocky Putiray, I Komang Putra dan Agung Setyabudi berlatih selama 1,5 bulan di Ceko.
Bahkan, Nil dan tiga rekannya itu kembali menjalani latih Ceko selama 5 bulan. Nil sendiri mendapat kesempatan berlatih bersama Sparta Praha yang kala itu bermain di divisi utama liga Ceko.
Setelah gantung sepatu, Nil memutuskan untuk melanjutkan karirnya sebagai pelatih. Pria pendiam ini sempat menangani Semen Padang Junior era 2000-2003. Selanjutnya, selama lima musim Nil Maizar menjadi asisten pelatih yang menangani Semen Padang, mulai dari Syafrianto, Joko Susilo, hingga Arcan Iurie Anatolievici.
Nama Nil Maizar mulai meroket saat dirinya dipercaya sebagai pelatih kepala Semen Padang musim kompetisi 2010-2011. Saat itu, Kabau Sirah masih bermain di Liga Super Indonesia (ISL).
Di tangan Nil Maizar, SP yang tampil sebagai klub promosi tampil sebagai kuda hitam. Dengan materi yang tergolong pas-pasan, Semen Padang berhasil menempati peringkat keempat klasemen akhir ISL.
"Kuncinya dedikasi dan komunikasi dengan pemain," kata Nil Maizar kala itu. Meski sempat mendapat tawaran dari berbagai klub, Nil memilih untuk tetap menukangi Semen Padang hingga saat ini.
Nama Nil Maizar sendiri sudah lama digadang-gadang bakal menangani timnas senior. Meski demikian, keputusan pasti baru didapatkan pada Jumat, 13 April 2012. Dalam jumpa pers yang digelar di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Koordinator Timnas, Bob Hippy menyatakan bahwa PSSI secara resmi menunjuk Nil Maizar. (umi)
Sumber: - Wikipedia Indonesia
- Viva News
Tidak ada komentar:
Posting Komentar