NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Rabu, 10 Agustus 2011

Mencari Makan , Tanpa Disadari Juga Mencari "Mangsa"

Begitu bel sekolah berbunyi sekitar jam 9 pagi tanda istirahat, para siswa sebuah sekolah langsung menyerbu para penjual jajanan sekolah di luar pagar. Berbagai jajanan tersedia seperti layaknya pasar malam. Ada pentol, martabak, cireng, berbagai nuget dengan warna mentereng. Sementar di sebelah sana juga ada penjual yang khusus menyediakan minuman dengan berbagai warna warni yang tak kalah menariknya dari panggung Opera Van Java.

Seorang ibu dengan pakaian ala kadarnya, lusush dan rambut kusut, memasukkan es batu ke dalam sebuah bak es tebu yang encer. Digiling dengan gilingan pemutar bertenaga diesel kecil , dimasukkannya batangan tebu yang sudah di kerik bersih, tetapi belum terseleksi adakah diantara batangan itu tebu yang busuk dan ada sarang ulatnya? maka sedetik kemudian keluarlah cairan hijau "leteheq" agak ketua tuaan. Terus itu dialukan untuk mengisi bak mika (mudah2an sdh dicuci alias distiriil) seperti layaknya aku ketika mengisi bak mandi mushola tempat mengaji.

Penjual cireng juga tak kalah serunya dengan minyak dipanci yang warnanya sudahmulai menghitam tanda jenuh, namun tak sedikitpun ada upaya menggantikan dengan minyak yang baru. Anak-anak sekolah mengelilinginya dengan seksama, begitu matang dimasukkan dalam plastik, dilumuri saus "ketela" merah menyala, dibuburi entah apa yang rasanya sangat disuka anak-anak. Dengan lahapnya mereka anak-anak tak berdosa itu menyantap makanan-makanan cept saji itu. Entah , diantara mereka apakah perutnya sudah "disarapi" dengan nasi masakan ibu di rumah? yang jelas mereka sangat menikmati!

Para produsen2 itu tak mau tahu dengan kandungan vitamin, ataupun zat berbahaya terhadap produknya. Mereka tak akan ambil pusing dengan semuanya itu, yang ada dibenak mereka adalah yang terpenting pulang dengan dagangan bersih dan uang sudah siap ditangan untuk keluarganya. Karena hanya itu yang bisa mereka lakukan.

Mereka tak tahu apa itu Rhodamin B.Rhodamin B adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan kertas. Rhodamin B berbentuk serbuk kristal merah keunguan dan dalam larutan akan berwarna merah terang berpendar. Zat itu sangat berbahaya jika terhirup, mengenai kulit, mengenai mata dan tertelan. Dampak yang terjadi dapat berupa iritasi pada saluran pernafasan, iritasi pada kulit, iritasi pada mata, iritasi saluran pencernaan dan bahaya kanker hati.

Sementara zat lainnya seperti pewarna kuning Metanil. Apa pula ini? Zat pewarna kuning metanil adalah pewarna sintetis yang digunakan pada industri tekstil dan cat berbentuk serbuk atau padat yang berwarna kuning kecoklatan.Dalam takaran tertentu bisa membahayakan kantung kemih!

Belum lagi bahan pengawet yang sudah populer sedemikian juga pemakaiannya oleh para pemburu "mangsa" anak sekolah itu dipopulerkanyaitu Formalin! Aduh! itu terjadi sepanjang masa sampai saat ini kalau kita perhatikan.

Siapa yang salah? mereka tak pernah mendapatkan sosialisasi? penyuluhan tentang bahaya produk yang dijualnya. Atau juga ada yang telah mengetahuinya tentang bahaya produknya? karena alasan instan, biaya murah dan bahannya sangat mudah didapat! Ini tanggungjawab siapa pula? karena dalam dekade tertentu banyak kasus terjadi sebagai dampak menkonsumsi bahan-bahan kimia ini.

Solusi awal yang seharusnya kita lakukan sebagai orang tua adalah, dengan memberikan penyuluhan terhadap anak-anak kita tentang bahaya bahan-bahan makanan yang terkandung dalam jajanan sekolah. Sebagai bentuk tindakan preventiv berilah mereka sangu makanan dari rumah yang jelas dari bahan apa ibu memasaknya. Hindarilah memberikan uang jajan yang berlebihan.

Mudah2an hal ini akan sedikit memeberikan gambaran terhadap para orang tua terhadap generasi muda yang akan hidup bertahun tahun lagi. Mereka sebagai wakil orang tua di bumi nantinya. Akankah kita biarkan mereka terus menerus menkonsumsi zat-zat yang dapat meracuni mereka. Maka bergegaslah dan cepatlah bertindak, baik orang tua, pemerintah, sekolah dan para konsumen2 itu. Semoga mereka tidak semata-mata mencari "mangsa" hanya untuk kuntungan semata dan Allah akan memberikan petunjuk kepada kita semua.Amin***Nangkris.

Support link:http://www.smallcrab.com/makanan-dan-gizi/310-zat-berbahaya-dalam-makanan

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat