NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Minggu, 28 Agustus 2011

Menelusuri Mojokerto Hari Raya 1432 H, H-1



Saat ini Minggu, (28/8) yang berarti hari raya idul fitri kurang 1 hari lagi, hamper setiap sudut kota di Mojokerto ini tak luput dari keramaian. Baik di pasar , jalan utama di bilangan Mojopahit, terlihat  kendaraan tumpah ruwah. Daerah Kabupaten Mojokerto ini berpenduduk 1.097.409 orang, yang terbagi di 18 kecamaatan.

 

Konon jumlah kendaraan roda 2 di Mojokerto ini menduduki ranking pertama Nasional dari sisi jumlah kendaraan. Suatu hal yang sangat menarik. Hal ini tercermin dari peningkatan Produk Domistik Regional  Bruto (PDRB) terus meningkat sejak 4 tahun terakhir hingga  2009  mencapai 12 juta rupiah. Meski laju perkembangan kotanya masih lambat disbanding kota yang berdekatan dengan Surabaya, Sidoarjo, namun Mojokerto merupakan kota hunian yang relative cukup aman dan tentram. 

  


Menjelang idul fitri 1432 H tahun ini saya mencoba menelusuri jalan di sepangjang jalan Mojopahit yang merupakan jantung kota, dan di sudut-sudut pasar merupakan pemandagan yang menarik. Roda perekonomian begitu Nampak berjalan sesuai relnya. Bayangkan saja berapa uang beredar pada saat-saat seperti ini. Tetapi apabila kita cermati dalam transaksi jual beli ini bagaimanapun kaum “sipit” masih lebih beruntung. Terang saja omzet penjualan menjadi meningkat, karena untuk menarik itu para thaoke itu menurunkan harga jual barangnya, padahal sebenarnya thaoke-thaoke itu hanya meminimalkan labanya saja. Pinternya!





Di pasar Tanjung, pusat pasar di kabupaten Mojokerto saja, waduh! Macet total. Saya sengaja mengantar isteri saya dengan hanya membawa otor dan mencangklong kamera , sengaja, siapa tahu ada moment menarik untuk dimuat. Persimpangan jalan setapak yang hari-hari biasa dialalui kendaraan roda 4 , pagi tadi (28/8) , masyaallah , macet , mana ada yang tak sadar juga dengan membunyikan klakson. “Sabar mas, kalau jalan depan lancear, kita-kita ini juga terus jalan koq” tegur saya pada pemuda di belakang saya yang klakson2an terus.

Kios daging, penjual ayam potong di bedak bedak merupakan pemandangan yang cukup seru. Cetak cetok bunyi pisau memotong bagian tiap bagian ayam terdengar membahagiakan buat mereka. Allah memberikan bagian yang lebih dan beda dari hari-hari biasa. Sementara saya juga melihat , pengangkut samapah dengan gledekan ala kadarnya juga tidak seperti biasanya yang dia angkut. Sampah-sampah juga berjibun sebagai dampak hari besar umat Islam ini. Dan saya sangat menyakini, bahwa upah pengnangkut sampah inipun juga lebih dari hari biasa, ya minimal setiap bedak akan memberikan insentif…?

Bawaan belanja begitu banyak yang saya cantelkan di motor. Isteri masih perlu membeli kertas untuk nasi kotak dan plastic. Karena sebentar saja saya memang parkirkan motor seenaknya dibarisan motor laiinya, saya pergunakan waktu menunggu isteri saya untuk mengambil gambar-gambar ini. Waduk, tukang parkirnya marah “Pak tolong diparkir yang betul” katanya. Menyadari bulan puasa saya cuman “melawan” dengan kata-kata “Mas koq saya saja yang sampeyan tegur? Yang lain depan saya banyak tuh?” si tukang parkir ngacir ! dikira wartawan kale saya ya?



Ya itulah semnagat warga Mojokerto dalam menyongsong datangnya idul fitri nanti. Memang benar “telasan’ kata orang Madura, telas temen!, lebaran ya memang lebar bener. Setahun sekali, apapun harus dilakukan, meski himpitan ekonomi saat ini seperti ini, namun semangat warga ini meang luar biasa. Allah telah mengatur rejeki masing-masing. Sebuah mata rantai yang saling memebrikan keuntungan satu sam lainnya.

Ok, selamat merayaka Idul Fitri 1432 H, semoga rejeki ini terus dilimpahkanNya kepada kita semua. Jangan lupa bagikan rejeki itu kepada yang berhak, seberapapun nilainya. Semoga tetap semangat dan terus dapat merayakan hari raya ini pada tahun-tahun berikutnya***Nangkris.

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat