NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Selasa, 04 Desember 2012

Siapa & Apa?: Aceng H.M. Fikri

Penayangan Bupati Garut dalam Siapa & Apa dalam artikel kali ini bukan semata karena Bupati yang relatif muda usia ini sedang menuai kontroversi atas pernikahan kilatnyanya, tetapi semata-mata karena saya melihat Aceng HM Fikri sebagai generasi muda yang bagaimanapun ikut berkontribusi terhadap daerahnya, dan tentunya telah banyak memberikan hal positip lainnya, selamat membaca.*Nangkris.........................................

Aceng H.M. Fikri, S.Ag (lahir di Garut, Jawa Barat, 6 September 1972; umur 40 tahun) atau yang lebih dikenal dengan Aceng Fikri adalah Bupati Kabupaten Garut yang menjabat sejak 2009.


Aceng H.M. Fikri, S.Ag
Bupati Garut
Petahana
Mulai menjabat
2009
Informasi pribadi
Lahir 6 September 1972 (umur 40)
Bendera Indonesia Garut, Indonesia
Partai politik Golkar
Suami/istri Nurrohimah[1], Fani Oktora (mantan) [2]
Anak Moch. Rival Samudra, Riza Aprilia Fauziah A, Riza Filard Nusantara[1]
Tempat tinggal Jl. Kabupaten No. 22 RT/RW. 003/010 Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat[1]
Alma mater IAIM AL - Musadaddiyah[1]
Pekerjaan Politikus
Agama Islam

Kontroversi Sang Bupati

Dia terpilih menjadi Bupati Garut setelah memenangi Pilkada Garut 2008 dalam dua putaran sebagai calon independen bersama Diky Candra, mengungguli kandidat dari PDIP-Partai Golkar dengan mengumpulkan 57 persen suara.[3]

Pada September 2011, Wakilnya Diky Candra menyatakan telah menyampaikan pengunduran diri karena ketidakharmonisan hubungan dengannya. Sebelum Pilkada, Diky dan Aceng berjanji untuk tidak membawa politik dalam jabatan pemerintahan mereka, dan Diky menilai Aceng Fikri telah mengkhianatinya dengan masuk ke Partai Golkar dan menjabat sebagai wakil ketua DPD Jabar dari partai tersebut.[4]

Pada 14 Juli 2012, dia menikah lagi secara siri dengan seorang gadis berusia 18 tahun dengan mengaku sebagai duda.[2] Gadis bernama Fani Oktora itu kemudian diceraikan empat hari kemudian, alasannya karena sang gadis disinyalir tidak perawan lagi setelah malam pertama mereka. Sang istri siri itu diceraikan Aceng hanya melalui pesan singkat.[5] Setelah perceraian itu, Aceng sempat mengirim pesan singkat kepada Fani: "Hai perempuan jahat, aq minta sgla pemberian aq dikembalikan".[6]

Namun, Aceng menampik bahwa hubungannya dengan Fani adalah pernikahan. Menurutnya, yang terjadi adalah sebuah hubungan emosional atau perikatan dengan komitmen yang disepakati kedua belah pihak. Dia menganggap bahwa masalah ini hanyalah politisasi menjelang pilkada untuk menjegal dirinya.[7]
Pernyataan-pernyataan kontroversi sang bupati terkait pernikahan kilatnya:
  1. "Saya sudah keluar uang hampir habis Rp 250 juta, hanya nidurin satu malam. Nidurin artis saja tidak harga segitu."[8]
  2. "Karena nikah itu kan perdata, perikatan, akad. Jadi kalau dianalogikan, tidak ada bedanya nikah dengan jual beli, kalau tidak sesuai speknya, ya tidak apa-apa dikembalikan."[9]
  3. "Sumpah demi Allah, demi Rasulullah. Saya kan duda, pernah punya istri." [9] (Sang bupati belum bercerai dengan istrinya)
  4. "Terlepas yang namanya perawan itu dipakai lalu berdarah. Tapi ini, dari ekspresi dia (Fani) seperti orang yang sudah terbiasa,"[9]
  5. “Saya heran, kenapa peristiwa (kasus nikah kilat) mencuat saat ini yang kebetulan menjelang Pilkada 2013." [10][11]
 Sumber :Wikipedia Indonesia
 

 

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat