NKN NEWS STICKER

Akibat imbas debu vulkanik gunung Kelud, di Mojokerto kini langka masker. Bahkan dibeberapa apotik dan swalayan juga habis

Selasa, 27 September 2011

"Gembok" Yang Senantiasa Terbuka


Ketika kita membeli 1 unit gembok tentulah berharap dapat memberikan keamanan kepada ruang,rumah atau lahan lain yang perlu diamankan. Tak seorangpun dapat mengganggu , tak seorangpun dapat bisa masuk tanpa memegang kunci gemboknya. Mungkin tidak juga Anda, bila tidak memegang kuncinya! Bisa dikatakan bahwa ruang yang kita amankan itu adalah sebuah privasi. Sebuah ruang yang tak seorangpun bisa masuk, kecuali sudah dapat akses dari kita selaku pemegang kuncinya.

Nah ketika kita berada dalam sebuah batas antara ruang atau area "dalam" yang kita amankan dan sisi luar yang setiap orang bisa keluar masuk, adalah merupakan sebuah pilihan. Apakah ruang atau area yang kita amankan juga bebas diberlakukan untuk orang orang lain? itu sepenuhnya pilihan Anda! tinggal menanggalakan saja gembok berikut kuncinya.

Demikianpula bila hal itu berhubungan dengan jati diri. Apakah Anda akan betah dalam area yang terkunci dengan segala aturannya bila ada peluang atau melangkah ke alam bebas sesuai jati diri Anda yang sebenarnya. Itulah sebuha pilihan! Tidak satupun orang bisa melarang tentang pilihan hidup Anda, selama dapat mempertanggungjawabkan pilihan itu. Banyak orang, tokoh dan lainnya yang telah memutuskan untuk melepaskan "gembok" yang menurut mereka justru menghalangi jalan hidupnya atau karirnya


Kita ingat Nomo Koeswoyo yang saat itu tergabung dalam Koes Bersaudara? Dia lebih memilih sebagai pengusaha dan lari dari gembokan keluarga Koeswoyo.
Ustad Jefry atau Uje telah memilih menjadi sebagai Ustad ketimbang penyanyi

Dorce Gamalama, dia lebih memilih menjadi seorang wanita daripada hidup sebagai laki-laki yang "tergembok" dan tidak dapat menunnjukkan jatidirinya sebagai lelaki!
Dan yang lagi hangat dibicarakan saat ini adalah Briptu Norman Kamaru, yang dengan tenang menentukan pilihannya di kesatuan Brigade Mobil suatu pasukan elitnya Polisi yang penuh tantangan dalam membela negara yang mungkin saja menurut Norman merupakan ruang yang tergembok dari keinginan jati dirinya menjadi seorang artis, dengan memilih menjadi sosok entertaint. Silahkanlah, atasan, teman atau masyarakat menyayangkan pilihan Norman Kamaru, karena Normanlah yang mungkin lebih tahu atas pilihannya itu.

Bila saja gembok itu masih saja Anda rasakan juga "menggembok" jati diri Anda cobalah untuk memilih dengan bijaksana. Karena berada didalam ruang yang tergembok dengan di alam lainnya adalah sama. Kita tengah menjalankah ibadah! dengan segala variasinya. Dua-duanya ada resiko, ada tanggungjawab, ada kebahagiaan? dan mungkin juga kesengsaraan! Selamat memilih!***Nangkris (27 September 2011)

Tidak ada komentar:

Terimakasih Atas Kunjungannya. Semoga Bermanfaat